Beritaneka.com—Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengunjungi Apartemen Kepiting 4.0, salah satu inovasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bersama PT Tritunggal Sedaya Indonesia, (15/10).
Apartemen Kepiting 4.0 terletak di kawasan Ancol, Jakarta tepatnya di stasiun lapang kelautan atau IPB Fisheries and Marine Observation Station (IFMOS). Apartemen Kepiting 4.0 merupakan teknik budidaya kepiting dengan teknologi vertikal akuakultur. Satu kamar untuk satu kepiting.
“Apartemen kepiting ini merupakan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari kepiting soka. Dengan teknologi ini, traceability menjadi sangat tinggi,” terang Rektor IPB University.
Baca juga: Optimalkan Herbal Indonesia, Pakar IPB Ini Usulkan Kolaborasi Bioinformatika dan Biodiversitas
Traceability atau prinsip ketertelusuran, lanjutnya, merupakan aspek penting dalam proses ekspor. Dalam setiap rak/kamar di Apartemen Kepiting, hanya dihuni oleh satu kepiting beserta barcode untuk mudah dalam melacak dan memantau proses pertumbuhan setiap ekornya. Dengan demikian kepiting memiliki kejelasan asal usul dan proses pertumbuhan kepiting selama dibudidaya.
Dekan FPIK IPB University, Dr Fredinan Yulianda mengatakan, dengan hanya satu kepiting dalam satu kamar, akan mengurangi risiko kematian kepiting semasa hidup. Baik dari ancaman predator maupun kanibalisme.
“Tuhan menciptakan jutaan telur dari setiap individu, tidak semua hidup. Ini peluang yang kita manfaatkan. Kita modifikasi habitatnya dengan kondisi yang sangat ideal. Sehingga dengan Apartemen Kepiting dapat meningkatkan tingkat kehidupan kepiting,” ujar Dr Fredinan.
Di kesempatan sama, Direktur Utama PT TSI, Hendra Sugandhi mengatakan penggunaan Apartemen Kepiting memiliki beragam keunggulan, diantaranya menghemat lahan.
“Dari lahan kecil yang berukuran hanya 6×11 meter, dapat menampung 1.000 ekor kepiting. Di Apartemen Kepiting, setiap ekor kepiting juga terjamin kehigienisannya, terlihat dari insangnya yang bersih,” kata Hendra.
Baca juga: Burbus, Bubur Instan Pencegah Stroke Inovasi Mahasiswa IPB
Tak hanya itu, Hendra menyebut keunggulan budidaya dengan Apartemen Kepiting yaitu mampu mempercepat proses pertumbuhan kepiting dengan berat yang lebih besar/gemuk (full meat).
“Dari kroyo (anak kepiting) ukuran 60 gram, kira-kira kalau untuk menjadi kepiting soka itu kurang lebih sekitar 21 hari atau 2 minggu sampai 3 minggu sudah bisa dipanen,” terangnya.
Hendra menilai, prospek kepiting ke depan sangat bagus. Pasalnya kepiting punya value sangat tinggi dengan masa budidaya relatif singkat. Untuk itu ia menekankan kolaborasi antar pihak, perguruan tinggi, swasta dan pemerintah perlu dijalin dengan baik demi keberlanjutan bisnis budidaya kepiting.
Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…
Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…
Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…
Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…
Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…