Categories: BERITA

Berbagai Inovasi IPB University Bidang Kehutanan dan Pertanian

Beritaneka.com—Kedai Reka merupakan suatu jembatan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) untuk mempertemukan inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dengan industri. Salah satu perguruan tinggi yang siap dan berkontribusi ikut serta dalam program Kedai Reka adalah IPB University.

Menurut Rektor IPB University, Prof Arif Satria IPB University memiliki  beberapa inovasi yang cocok untuk masuk Kedai Reka. Dikatakannya, IPB University menyumbangkan sekitar 43,1 persen inovasi paling prospektif secara nasional menurut versi Business Innovation Center (BIC).

“Inovasi IPB University yang paling potensial berpusat pada bidang smart farming dan manajemen lingkungan 4.0, produktivitas, substitusi impor dan diversifikasi pangan, inovasi sosial, dan biomaterial,” ujar Arif.

Baca juga: Hadapi Ancaman Ayam Impor Brazil, Pakar IPB Minta Pemerintah Permudah Impor Bahan Baku Pakan

Sejumlah inovasi di bidang smart farming dan manajemen lingkungan 4.0 yang gencar didorong, misalnya platform ecosistem, sebuah sistem pintar pendeteksi devegetasi lahan secara presisi. Selain itu ada Fire Risk System untuk menyediakan informasi tingkat kerentanan dan perkiraan risiko kebakaran lahan dan hutan selama enam bulan ke depan. Sistem tersebut juga telah diujicobakan pada bulan Juni 2020 di sejumlah desa di Kalimantan Tengah.

“Harus ada antisipasi dan langkah cepat, sehingga inovasi tersebut dapat segera diterapkan sebagai kebijakan oleh Kementerian Kehutanan,” tegasnya

Bagi petani milenial, IPB University meluncurkan aplikasi android yakni SMARTSeeds sebagai layanan informasi pemupukan dan irigasi untuk berbagai komoditas sayuran. Aplikasi ini juga bisa memetakan komoditas sesuai komposisi unsur hara di wilayah bersangkutan.

Untuk perkebunan sawit pun terdapat inovasi Precipalm. Ada tantangan untuk menentukan pemupukan di perkebunan sawit. Sehingga dengan inovasi tersebut, petani hanya membutuhkan waktu lima menit, dengan satelit, untuk mengatasi hal tersebut dengan alat pemupukannya yakni inovasi Fastrex yang terhubung presisi dengan Precipalm.

Baca juga: Padi IPB 3S, Dipuji Jokowi Hasilkan 11 Ton Per Hektar

 “Untuk inovasi produktivitas, IPB University memiliki 60 varietas unggul IPB University mulai dari padi yang  minggu lalu Pak Jokowi telah berkunjung ke Malang untuk melihat perkembangan praktik varietas padi IPB 3S. Pak Jokowi terlihat puas sekali sehingga mudah-mudahan minggu depan akan berkunjung kembali ke IPB University untuk mendiskusikan strategi pengembangan varietas IPB 3S agar semakin diterapkan di lapangan. Kita sudah berhasil membuktikan hasilnya sekitar 3-4 ton di atas rata-rata produktivitas padi nacional, baik (varietas padi) untuk lahan kering, lahan masam dan pasang surut juga ada,” jelasnya.

IPB University juga terkenal akan varietas Pepaya Calina yang dikenal sebagai Pepaya California di pasaran. Bahkan swasembada kedelai dapat diwujudkan dengan inovasi teknologi budidaya kedelai di lahan pasang surut. Selain itu swasembada bawang putih juga dapat terwujud dengan teknologi finebubble yang telah diterapkan di Tegal.

Inovasi sosial yang telah dikembangkan IPB University yakni Data Desa Presisi yang telah dilakukan pendatanganan kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial untuk diterapkan di desa-desa selama dua tahun. IPB University juga mengembangkan program sociopreneurship yakni One Village One CEO.

“Kami, Gubernur dan Astra mengembangkan program ini sehingga CEO-CEO yang mana merupakan alumni-alumni IPB University dan mahasiswa tingkat akhir dapat mengkonsolidasi Bumdes-Bumdes di desa-desa dan melakukan pendalaman teknologi 4.0 serta membuka akses,” tuturnya.

Dari berbagai inovasi IPB University tersebut, sebagian sudah diindustrikan dan sebagian besar lainnya sudah mendekati pasar. Bila diterapkan dengan Kedai Reka ia berharap hal ini dapat memberikan kontribusi besar untuk ketahanan pangan. (ZS)

Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

12 bulan ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

12 bulan ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

12 bulan ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

12 bulan ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

12 bulan ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

12 bulan ago

Warning: Unknown: write failed: No space left on device (28) in Unknown on line 0

Warning: Unknown: Failed to write session data (files). Please verify that the current setting of session.save_path is correct (/opt/lampp/temp/) in Unknown on line 0