Categories: RAGAMSEJARAH

China Nyaris Punya Kaisar Beragama Islam Kalau Saja Tidak Dikudeta

Beritaneka.com—Jauh sebelum Du Wenxiu menjadi sultan Tionghoa pertama di kesultanan Pingnan Guo, bangsa Tionghoa hampir saja memiliki kaisar beragama Islam tatkala Dinasti Yuan berkuasa.

Berbeda dari kerajaan lain yang menurunkan tahta kepada keturunan raja sebelumnya, pengangkatan kepemimpinan Mongol didasarkan kepada musyawarah bersama di antara keluarga maupun pembesar Mongol.

Maka sepeninggal Kaisar Wuzong Külüg Khan terjadi perebutan tahta Dinasti Yuan antara Ayurbarwada Buyantu Khan adik Kaisar Wuzong dan pangeran Ananda raja Anxi putra Manggala.

Sebagai cucu kesayangan Kubilai Khan dan Chabi Khatun, Pangeran Ananda memiliki nilai tambah untuk memegang tampuk kekuasaan. Kubilai Khan juga mengangkat sang pangeran menduduki posisi mendiang ayahnya sebagai raja di Anxi dan berhasil memperluas kekuasaannya serta mengokohkan perbatasan Dinasti Yuan di barat dengan mengalahkan pasukan Chagatai pimpinan Kaidu.

Baca Juga: Praktik Sasi, Keterkaitan Sains dengan Kearifan Budaya Indonesia

Rasa sayang Kubilai Khan terhadap cucunya itu membuat saudara-saudaranya menghormati pangeran Ananda, termasuk Kaisar Chengzong Temür Khan. Tak heran bila banyak pejabat mendukung Pangeran Ananda menjadi kaisar selanjutnya.

Jika kebanyakan orang Mongol menganut Buddha atau Shamanisme, pangeran Ananda lebih memilih menjadi muslim. Hal ini disebabkan keluarganya menitipkan beliau setelah ayahnya wafat kepada Mihtar Hasan Aqtachi, seorang tokoh muslim Asia tengah.

Walhasil Ananda dididik berdasarkan ajaran agama Islam lalu menikah dengan seorang muslimah bernama Zulaikha. Beliau juga sering membaca Al-Qur’an, pandai menulis huruf Arab dan menjalankan syariat dengan taat. Disebutkan bahwa sebanyak 150.000 tentaranya diislamkan oleh Pangeran Ananda serta rakyatnya diajak masuk Islam. Dengan luas wilayah kekuasaan mencakup bekas kerajaan Tangut dan sebagian Tibet, membuat kekuatan politik Ananda terbilang kuat baik sebagai negarawan maupun seorang da’i.

Sartaq, salah satu menterinya tidak menyukai tindakan religius Ananda. Dia melaporkan kepada Kaisar Chengzong bahwa Ananda selalu berada di masjid, shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, menyunat anak-anak orang Mongol serta mengubah sebagian besar tentara menjadi muslim.

Kaisar Chengzong akhirnya murka karena Ananda dianggap telah mencederai hukum Yasak Jenghis Khan serta mengabaikan ajaran leluhur dan lebih memilih tuntunan roh jahat sehingga ia memenjarakan Ananda sampai pangeran mualaf itu kembali menjadi penganut Buddha.

Ananda membandingkan apa yang ia lakukan dengan Ghazan khan, penguasa Ilkhanat negara sekutu Dinasti Yuan serta beberapa keturunan lain Jenghis Khan yang lebih dulu masuk Islam. Ananda berkata, jika Islam berasal dari bisikan roh jahat berarti Ghazan pun sama-sama dipengaruhi roh jahat pula.

Mendengar nama sekutunya disebut, Kaisar Chengzong terbungkam. Kökejin Khatun, ibu Kaisar menyarankan kaisar agar membiarkan Ananda tetap memeluk Islam dikarenakan pemerintahan Yuan belum stabil, sedangkan Ananda memiliki banyak pasukan yang loyal sehingga mereka bisa saja menggulingkan kekuasaan Temür Khan. Maka Kaisar membiarkan Ananda menjadi muslim bahkan akhirnya memuji Islam sebagai agama yang baik sebagaimana dicerminkan oleh perangai terpuji Ananda.

Baca Juga: Robot Wudhu Otomatis Karya Ilmuwan Muslim Al-Jazari

Pasca meninggalnya Kaisar Wuzong, pemerintahan sementara diurus oleh permaisuri Kaisar Chengzong yaitu Ratu Bulugan Khatun. Sang Ratu bersama kanselir kiri Aqutai didukung oleh para pejabat lainnya mencalonkan Pangeran Ananda menjadi kaisar Yuan, rencana ini dihalangi oleh Buyantu Khan yang diasingkan ke Honan oleh Bulugan Khatun.

Dibantu pasukannya dan Darkhan Harghasun, kanselir kanan Dinasti Yuan dia menghadang rombongan Ananda ketika menuju Khanbalik dan berhasil menangkap Ananda. Pangeran muslim tersebut dipenjara bersama ratu Bulugan serta simpatisan mereka kemudian dieksekusi mati.
Dengan demikian singgasana Khan Mongol jatuh ke tangan Buyantu Khan, ia dilantik dengan nama kaisar Renzong. Pemerintahan wilayah Anxi diserahkan kepada Yerutömör putra Ananda dan kaum muslimin di sana tetap hidup berkembang dengan damai.

Wallahu A’lam Bisshawab

Referensi:

Al-Hamadani, Rasyiduddin Fadhlullah. 1983. Jami’ At-Tawarikh: Tarikh Khulafa Jingis Qan Min Ogtei Qan Ila Taimur Qan. Kairo: Dar An-Nahdhat Al-‘Arabiyah.

Boyle, John Andrew. 1971. The Successors Of Genghis Khan. New York: Columbia University Press.

Song Lian. 1970. Yuan Shi vol. 14. Beijing: Zhonghua Shuju.

Tien Ying Ma, H. Ibrahim. 1979. Perkembangan Islam di Tiongkok. Jakarta: Bulan Bintang.

Redaksi Beritaneka

Share
Published by
Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

12 bulan ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

12 bulan ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

12 bulan ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

12 bulan ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

12 bulan ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

12 bulan ago