Categories: BERITA

Dr. Rino A. Sa’danoer: Krisis Global, Tunda Konsumsi Sekunder dan Upayakan Swadaya Kebutuhan Dasar

Beritaneka.com, Jakarta —Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, saat ini ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Tekanan pandemi Covid-19 lebih dari dua setengah tahun, dan konflik geopolitik perang Rusia-Ukraina akan berdampak eskalatif pada krisis ekonomi, rawan pangan, resesi dan inflasi meninggi yang saat ini sudah dirasakan sejumlah negara di Eropa dan Amerika.

Krisis global tersebut bisa merembet ke negara-negara Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan World Economic Outlook IMF, pertumbuhan ekonomi global diproyeksi berada di level 3,2 persen pada tahun 2022 dan turun 2,7 persen untuk tahun depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mengingatkan tahun 2023 perekonomian akan suram, bahkan cenderung gelap.

Menurut Ekonom Politik Pembangunan Dr. Rino A. Sa’danoer, peringatan pemerintah tersebut bukan untuk menakut-nakuti atau pesimistis. Namun, justru untuk meningkatkan kewaspadaan agar bangsa dan negara ini siap menghadapi gejolak ekonomi global.

Baca Juga:

“Jika memang prediksi suram ini terjadi, maka yang perlu dipersiapkan dari sekarang adalah mengupayakan kebutuhan dasar secara swadaya seperti bertani sayur, buah, ubi, dan beternak di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat. Krisis pangan bisa melanda dengan cepat. Yang penting kita bisa memenuhi kebutuhan gizi dasar seperti protein, karbohidrat dan lemak,” kata Dr Rino A. Sa’danoer, Ketua Koperasi Aliansi Rakyat Indonesia Makmur (Karima).

Dr Rino menyarankan agar warga menunda konsumsi kebutuhan sekunder dari sekarang, sehingga pendapatan bisa disisihkan untuk kebutuhan masa depan. “Sisihkan pendapatan untuk membeli emas. Kemudian, membiasakan diri untuk menggunakan energi secara hemat,” kata alumni S2 dan S3 di Philipps University, Marburg, Jerman. ini.

Krisis global, tambah Dr Rino, harus disikapi dengan optimistis. Jangan panik. “Siapkan mental untuk menghadapi krisis dan dampaknya,” kata Dr Rino yang pernah bekerja lebih dari 10 tahun di bagian International Finance Commerzbank, Jerman.

Dr Rino menegaskan, pemerintah harus menunda proyek mercusuar yang menggerogoti sumber daya negara, keuangan negara. “Pemerintah perlu membuat program strategis ‘kencangkan ikat pinggang’. Selain itu, menggunakan momentum kenaikan harga komoditas untuk menggalakkan ekspor sehingga meningkatkan devisa negara,” kata Dr Rino, mantan Director Global Business Development at Asia Mediterranean Network.

Pemerintah perlu merancang investasi untuk meningkatkan produksi pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan memperkuat jaring pengamanan sosial dalam menghadapi krisis ekonomi global tahun 2023. “Membuat program gerakan penghematan energi untuk rakyat, melakukan efisiensi di semua lini bagi birokrasi pemerintah,” pungkas Dr. Rino.

Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

1 tahun ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

1 tahun ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

1 tahun ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

1 tahun ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

1 tahun ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

1 tahun ago