Beritaneka.com—Bangsa Indonesia memerlukan sistem perekonomian yang memusatkan pada rakyat untuk dapat merasakan manfaatnya. Karena cita-cita dari kemerdekaan Indonesia adalah hadirnya negeri yang adil dan makmur.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri saat memberikan orasi kebangsaan bertajuk ‘Proklamasi: Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur’ guna memperingati hari kemerdekaan serta anugerah lomba baca teks proklamasi mirip suara Bung Karno 2021.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan peringatan proklamasi kemerdekaan di bulan Agustus ini sebagai momentum untuk mengokohkan komitmen kebangsaan kita,” ujar Doktor Salim dalam webinar Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS, Jumat (27/08).
Baca juga: Sulit Diterima Akal Sehat, Aleg PKS Prihatin Vonis Juliari Batubara
Adil dan makmur bisa terwujud bilamana Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat. Meski demikian, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Doktor Salim memandang hal tersebut adalah tantangan bersama.
“Demokrasi kita berkembang sedemikian rupa, tapi sayangnya melupakan makna fundamental dari demokrasi itu sendiri, yaitu lahirnya kesejahteraan,” tukasnya.
Mantan Menteri Sosial ini menuturkan, tidak mudah menyatukan bangsa Indonesia kecuali komitmen kebangsaan yang kuat untuk bersatu menemukan titik temu, yakni Pancasila sebagai negara.
“Bangsa Indonesia akan mencapai kemajuan jika kita memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” tuturnya.
Komitmen tersebut antara lain menjaga persatuan dan kesatuan nasional, komitmen untuk mengelola kohesivitas sosial ditengah beragam masalah yang berkelindan berbagai macam kepentingan.
Menurut Doktor Salim, bangsa Indonesia akan menjadi besar dan maju bila kita saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi tanpa memandang suku, ras, agama, golongan dan lainnya.
“Hakikat dari kemerdekaan adalah tegaknya kedaulatan suatu bangsa untuk mewujudkan kepentingan nasional,” tandasnya.
Baca juga: Sensitif, PKS: Pembahasan RUU PKS Harus Komprehensif
Doktor Salim melanjutkan, dalam demokrasi kerakyatan misalnya, bukan hanya fokus untuk menang dalam pemilihan suara, tetapi juga menganut kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
“Demokrasi kerakyatan adalah demokrasi yang berdiri tegak diatas orientasi etis, daya rasa rasionalitas dan kearifan untuk mencapai konsensus,” tutupnya.
Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…
Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…
Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…
Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…
Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…