Beritaneka.com—Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB University saat ini sedang mengembangkan sistem fertigasi terintegrasi V1. Menurut Dr Awang Maharijaya, Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB University sistem ini berhubungan dengan mesin aplikasi irigasi dan fertigasi (pemupukan melalui irigasi). Kebaruan dari mesin ini adalah integrasi mesin dengan program FERADS (Decision Support System)
Lebih lanjut, dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura ini menjelaskan, FERADS adalah program penetapan dosis pemupukan berdasar analisis tanah. Dr Awang juga mengatakan, rekomendasi pemupukan yang telah ditetapkan selanjutnya di upload ke dashboard pengontrol pemupukan. Rekomendasi tersebut dapat diaplikasikan secara presisi sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman.
“Program FERADS Decision Support System merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas sayuran Indonesia saat ini dengan menerapkan pertanian presisi pada kegiatan budidaya oleh petani sehingga dapat memaksimalkan hasil panen,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/08).
Baca juga: Belajar Keuangan untuk Rumah Tangga Bersama Mahasiswa IPB
Sementara itu, Prof Erika B Laconi, Wakil Rektor IPB University Bidang Inovasi dan Bisnis menyampaikan apresiasi dan berharap aksi riset IPB University akan terus meningkat kualitasnya.
“Jika kita ingin ada ketahanan pangan maka kita harus kuat dari hulu hingga hilir. Untuk itu, kita harus kuatkan juga dengan bibit,” ucapnya.
Prof Erika berharap, hasil penelitian ini dapat diujicoba sampai dengan diuji produksi. Ia menyampaikan bahwa dalam sebuah pendanaan riset, hasilnya adalah output yang siap dikerjasamakan ke mitra industri.
Terkait program FERADS, Dr Ernan Rustiadi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menyampaikan bahwa program tersebut merupakan suatu terobosan yang sangat diperlukan seiring dengan karakter milenial saat ini.
Ia mengatakan, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang konvensional. Hal tersebut sejalan dengan konsern IPB University yang memiliki Road Map Agro Maritim 4.0.
Baca juga: Mahasiswa IPB Peroleh Gelar Honorable Mention Pengembangan Produk Pangan
Sementara itu Prof Anas D Susila, peneliti program FERADS memaparkan proses kerja program FERADS yang diaktualisasi dengan program NUTRIGADS. Prof Anas menjelaskan, NUTRIGADS adalah mesin yang dapat menerjemahkan hasil rekomendasi pemupukan yang dihasilkan oleh program FERADS berupa aplikasi pupuk secara presisi yang dapat dikontrol secara remote.
Sandi Octa Susila, alumnus IPB University yang terkenal karena kiprahnya sebagai petani milenial tertarik mengembangkan Program FERADS Decision Support System. Menurutnya, kehadiran FERADS bertujuan untuk memudahkan petani dalam penetapan rekomendasi pemupukan secara presisi berdasarkan analisis tanah.
Sandi mengatakan, pihaknya sedang menanti inovasi pertanian seperti ini.
“Ini pasti akan sangat disukai petani milenial jika ada yang murah, mudah dan sangat membantu petani,” ucap Sandi.
Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…
Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…
Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…
Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…
Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…