Categories: BERITA

Prihatin! Ternak Ayam 90 Persen Dikuasai Korporasi, Peternak Rakyat Semakin Menjerit

Beritaneka.com—Usaha perunggasan di Indonesia cukup memprihatikan. Penyebabnya, bisnis perunggasan nasional lebih dikuasai pemodal besar. Peternak rakyat hanya bisa menjerit karena pola kerja sama dan suasana usaha yang nyaris bisa dikatakan monopoli. Apalagi, produk utama unggas berupa daging dan telur harganya terus turun mengakibatkan kerugian besar.

“Sudah sejak 10 tahun terakhir kondisi perunggasan nasional terus memburuk, harga tidak stabil serta suasana pasar yang mengarah kepada monopoli oleh korporasi dengan modal besar. Peternakan rakyat terjepit serta banyak yang gulung tikar,” kata Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Pemerintah Klaim Ekonomi Nasional Pulih, Legislator PKS: Oversimplikasi

Kekacauan sektor perunggasan ini membuat peternak rakyat semakin berat kondisinya. Produsen pakan dan bibit yang awalnya tidak boleh bermain di lini pembesaran saat ini diperbolehkan, korporasi semakin kuat mengendalikan mulai hulu – hilir bisnis ini.

“PKS meminta kepada pemerintah untuk bisa melindungi peternak lokal yang semakin tertekan dengan serbuan daging ayam impor dan kondisi harga pakan yang terus naik,” papar Riyono.

Data dari Pinsar dan Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan), 68 persen kebutuhan ayam nasional dipenuhi oleh pengusaha besar yang rata-rata pemodal asing. Peternak lokal hanya mengisi 20 – 30 persen, bahkan tahun 2021 ini kondisi bisa jadi 90% sudah dikuasai oleh kinglomerasi. Peternak lokal tinggal 10 persen.

Saat ini ada 170.000 peternak lokal yang nasibnya diujung tanduk, kebangkrutan sudah didepan mata. Asing menguasai sektor perunggasan nasional yang bisa jadi 10 tahun ke depan bisa jadi 100% kebutuhan daging ayam nasional dipenuhi oleh impor dan pengusaha bermodal asing yang ada di Indonesia.

Baca juga: Wacana Amandemen UUD 1945, PKS Tolak Jika untuk Ubah Masa Jabatan Presiden

Potensi produksi daging ayam menurut BPS 2018 ada sekitar 3.3 juta ton dengan estimasi kebutuhan nasional 3.05 juta ton/tahun. Bahkan saat ini Indonesia sedang dalam tekanan karena sering kalah di WTO terkait gugatan negara produsen, kekalahan di WTO Indonesia harus siap di serbu ayam impor dari Brazil yang rawan membawa penyakit, kasus 2018 ditemukan daging ayam Brazil ada Salmonella.

“Peternak lokal hanya akan menjadi konsumen dan penonton karena semua dikuasai oleh asing,” tutup Riyono

Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

1 tahun ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

1 tahun ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

1 tahun ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

1 tahun ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

1 tahun ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

1 tahun ago