Beritaneka.com—Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung penuh para petani kopi di Indonesia untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanamnya sehingga menjadi kopi terbaik di dunia.
“Jadi sesuai arahan Bapak Presiden, tidak ada warung kopi di dunia tanpa kopi Indonesia. Oleh karena itu, Gerakan Tanam Kopi ini tidak boleh gagal, tiga bulan pertama kita tanam, bulan kedua kita lihat hasil dan bulan ketiga kita panen,” kata Syahrul dalam acara Gerakan Tanam Kopi Indonesia di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga:
- Polri Sita Aset BLBI Rp5,9 Triliun
- Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 dan 2023 Makin Kuat
- Harga Beras Naik, Anggota DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat
Syahrul menyebutkan, kopi Indonesia selama ini terkenal di mancanegara karena memiliki ciri khas tersendiri, di mana kualitas rasa dan aromanya sangat berbeda dengan kopi-kopi lain di berbagai belahan dunia. Rasa dan aroma kopi Indonesia itu mantap!
Apalagi Indonesia adalah negara subur. “Mau di dataran tinggi kita ada kopi arabika dan kalau mau yang di dataran rendah kita ada robusta. Dan tahun ini saya targetkan 10 juta pohon kopi,” kata Syahrul.
Menurut Syahrul seluruh dunia lagi trend minum kopi. “Semua sudut ada tempat kopi dan kopi itu bagi saya ada singkatannya, yaitu Kemampuan Otakmu Pemberi Inspirasi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan terima kasih atas arahan dan perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terhadap perkembangan kopi di daerahnya.
Dadang optimistis tanaman kopi di wilayahnya akan terus berkembang dan memberi dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat setempat.
“Jumlah wilayah Kabupaten Bandung mencapai 174 ribu hektar dan 20 ribu di antaranya adalah perkebunan. Jumlah penduduk Kabupaten Bandung 3,62 juta jiwa. Jadi, saya optimis dengan Pertanian mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya secara cepat,” katanya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan Ali Jamil mengatakan, gerakan penanaman kopi se-Indonesia ini akan dibiayai oleh berbagai sumber. Di antaranya dari BPN, CSR, dan yang terpenting dibantu dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
“Ini semua dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja atau kekuatan kopi indonesia. Tentu kita berharap dengan gerakan ini perkopian Indonesia bisa digerakan dengan baik,” katanya.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan nota kesepakatan dengan sejumlah delegasi dari negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia untuk memajukan kopi Indonesia di pasar internasional.
Kopi arabika Indonesia sendiri telah memiliki posisi yang kuat dan eksis di pasar internasional sebagai kopi specialty dan memperoleh harga premium.
Beberapa jenis kopi specialty Indonesia sudah memiliki brand di pasar dunia karena faktor geografis dan lingkungan yang spesifik seperti Java Preanger Coffee, Toraja Coffee, Kalosi Coffee, Gayo Coffee, Mandailing Coffee, Lintong Coffee, Bali Kintamani Coffee, Flores Bajawa Coffee, Baliem Coffee, dan lain-lain.