Categories: RAGAM

Pandangan Islam dalam Pertumbuhan Ekonomi Pertanian

Beritaneka.com—Dalam kondisi pandemi seperti ini banyak sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan negatif. Akan tetapi, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih tumbuh positif.

Prof Nunung Nuryartono, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, menyampaikan ada makna yang mesti disyukuri atas pertumbuhan positif tersebut. Meski di sisi lain terdapat persoalan yang senantiasa menjadi perhatian yaitu terjadinya peningkatan jumlah penduduk miskin.

“Saya ingin tekankan banyak penduduk miskin tinggal di desa yang notabene petani. Bagaimana kemudian kewajiban kita untuk bisa mensejahterakan petani sebagai aktor penting dalam produksi pertanian,” kata dia.

Baca juga: Berbagai Inovasi IPB University Bidang Kehutanan dan Pertanian

Dalam bahasa Arab ditemukan istilah yang hampir mirip yakni fallah (pertanian) dan falah (kemenangan). “Pada seruan adzan kita sering mendengar seruan hayya’alalfalah yaitu marilah kita menuju kemenangan atau kesejahteraan. Lalu seperti apa hubungan pertanian dengan kemenangan kesejahteraan,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof Nunung menjelaskan, prinsip di dalam Islam mengenai proses produksi. Sedikitnya dia mencatat ada empat prinsip utama dalam produksi yaitu: Pertama, optimalisasi dalam berkarya. Kedua, istiqomah yaitu konsisten dalam proses produksi, selanjutnya tidak merusak, dan yang Ketiga atau terakhir adalah orientasi produksi harus pada kemaslahatan.

“Bagaimana proses produksi maka kita dapat merujuk surat dalam Al-Quran misal pada surat An-Nahl menunjukkan bagaimana aktivitas itu dilakukan. Ayat yang kelima “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan,” ujarnya.

Pada ayat lainnya ayat 10-11, “Dia lah yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya untuk minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang pada tempat tumbuhnya kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman, zaitun, kurma anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang memikirkannya.”

Pada tiga ayat tadi yang satu sektor peternakan, kemudian selanjutnya sektor tanaman pangan dan perkebunan.

Baca juga: Hadapi Ancaman Ayam Impor Brazil, Pakar IPB Minta Pemerintah Permudah Impor Bahan Baku Pakan

Selanjutnya pada ayat ke 14, “Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan untukmu agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar, dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya dan supaya kamu mencari keuntungan dari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.”

“Dari tiga ayat saja, ada proses produksi yang harus kita lakukan. Apakah itu tanaman, segala sumber daya yang tersedia di laut dan bagaimana memanfaatkan air hujan untuk menyuburkan dan mengelola tanaman,” jelasnya.

Ia menambahkan ayat di atas menginspirasi amal saleh dengan harapan memperoleh keberuntungan di dunia dan akhirat. Menurutnya dalam berbuat satu kebaikan hendaknya tidak segera mengharapkan hasil secara instan. “Dalam konteks pertanian yang secara sabar mulai dari menanam, mengolah merawat hingga memperoleh hasil. Jadi bagaimana mengoptimalkan setiap karya kita secara konsisten dan istiqomah,” tuturnya.

Ketika bicara sektor pertanian maka kita akan melihat persoalan kesejahteraan. Prof Nunung mengingatkan tujuan manusia dihadirkan di bumi serta konsep circular economy.

“Menyisir ayat Qur’an saya temukan beberapa catatan. Dalam Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30 “Dan ingatlah tatkala Rabbmu berkata kepada malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang Khalifah, berkata mereka apakah engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau, Ia berkata sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

“Ada makna mendalam di mana fungsi kita sebagai khalifah memelihara dan merawat bumi, bukan sebaliknya. Dalam konsep circular economy ternyata Islam sudah menunjukkan bahwa dalam setiap aspek produksi harus memberikan kemanfaatan yang optimal. Sementara dalam konsep konvensional yang kita pahami dalam proses produksi itu linear ada sesuatu yang bersifat residu dan dibuang, padahal di dalam Islam mengajarkan semua itu bisa termanfaatkan dengan mengikuti seluruh siklus ini, sehingga di Barat sering didengungkan konsep reuse, recycle,” ungkapnya.

Pada konsep konsumsi, dalam surat Al-A’raf 31 menegaskan pada kita, “Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

“Jadi dalam konteks produksi dan konsumsi ada balance di sana. Bagaimana memanfaatkan keseluruhan sumberdaya secara optimal untuk kemaslahatan secara konsisten atau istiqomah dan ada unsur sabar di sana dan dalam konteks konsumsi kita dilarang berlebih-lebihan. Inilah the beauty of Islam,” imbuhnya.

Menurutnya Islam sudah memberikan arahan untuk memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada dengan ilmu pengetahuan. “Karena tugas kita sebagai Khalifah memelihara dan merawat bumi alam semesta beserta seisinya”, ujarnya.

Di akhir ia menyampaikan sebuah hadits, “Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam kecuali setiap tanaman yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang dicuri darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar dan burung menjadi sedekah baginya dan tidaklah seorang mengambil darinya menjadi sedekah baginya.”

“Hadits ini menunjukkan kemuliaan pekerjaan sebagai petani, dan hikmah lain secara implisit banyak sekali hak petani yang menyangkut taraf hidup layak yang tercuri oleh sistem perekonomian yang kurang adil,” tutup Prof Nunung.

Redaksi Beritaneka

Share
Published by
Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

12 bulan ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

12 bulan ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

12 bulan ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

12 bulan ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

12 bulan ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

12 bulan ago