Categories: RAGAM

Pandemi Rentan Rusak Kesehatan Mental, Pakar IPB Sarankan Orang Tua Hubungkan Anak dengan Temannya

Beritaneka.com—Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa yang meninggalkan dampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan ataupun stres dalam jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres yang berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Dengan banyaknya tuntutan dalam kehidupan yang disertai tekanan, tidaklah heran seseorang akan mudah merasa stres yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental.

“Mental seseorang yang terganggu akan mengubah karakternya secara perlahan menjadi negatif,” ujar Dr Nurmala, dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University.

Baca juga: Membanggakan, Alumni IPB Donasikan Rp1,3 Miliar untuk Pengadaan Tabung Oksigen

Pernyataan Nurmala dikuatkan Dr Melly Latifah, Pakar Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University yang menyampaikan, dalam kondisi pandemi ini, orang tua harus mampu menghubungkan anak dengan teman-temannya hingga keluarganya.

“Salah satunya bisa video call dengan kerabat. Mengubah mindset dan self-regulation sangat penting. Sehingga sebagai orangtua, kita dapat fokus kepada solusi, bukan hanya masalah. Dengan begitu kita akan lebih siap untuk menjalani hari dan bisa melakukan hal produktif lainnya,” ujarnya.

Baca juga: Indonesia Darurat Sampah, Pakar IPB: Setiap Orang harus Bertindak Nyata

Kedua pakar berbicara dalam webinar  dengan tema “Pentingnya Kesehatan Mental Dalam Masa Pandemi COVID-19” yang dibuka Retna Widayawati, SP, Ketua Agrianita IPB University dalam Webinar Sapa Agrianita, akhir Juli 2021

”Saat diri kita merasa tidak baik-baik saja, misal ditandai dengan gelisah, bimbang dan juga tidak percaya pada lingkungan sekitar, maka sebaiknya mengunjungi tempat yang tepat, yaitu psikolog. Sehingga dapat segera teratasi dengan baik,” ujar Retna Widayawati.

Redaksi Beritaneka

Share
Published by
Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

12 bulan ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

12 bulan ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

12 bulan ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

12 bulan ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

12 bulan ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

12 bulan ago