Beritaneka.com — Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) mendeklarasikan diri sebagai salah satu organisasi profesi kedokteran. PDSI menyatakan tidak ada kaitan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ketua PDSI Brigjen TNI (Purn) Dokter Jajang Edi Priyanto menjelaskan, PDSI merupakan organisasi resmi dan mengantongi SK Kemenkumham Nomor AHU-003638.AH.01.2022 tentang pengesahan pendirian.
Sebagai organisasi, PDSI memiliki tiga visi.
Pertama, mengayomi dokter dengan bersinergi bersama rakyat dan pemerintah dengan membentuk organisasi yang profesional.
Kedua, meningkatkan taraf kesehatan rakyat Indonesia dan kesejahteraan anggota.
Ketiga, mendorong inovasi anak bangsa di bidang kesehatan berwawasan Indonesia untuk dunia.
Baca Juga:
- Pemudik Sampai Angkut Motor Pakai Mobil, Ini Mudik atau Ngungsi?
- Boleh Nih! Masyarakat Bisa Titipkan Kendaraan di Kantor Polisi Selama Mudik Lebaran
- KAHMI Luncurkan K-Pay, Teknologi Digital untuk Kemandirian Organisasi
- Pemerintah Pastikan Stok BBM Aman selama Mudik Lebaran 2022
“Dengan demikian, PDSI berdiri atas cita-cita luhur para pendahulu di bidang ilmu kedokteran dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, sopan-santun, dan senantiasa mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran,” kata Dokter Jajang kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Selepas mendeklarasikan diri sebagai organisasi kedokteran baru, Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) menyatakan siap merangkul mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Dokter Terawan Agus Putranto. Dokter Terawan sebelumnya dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ketua PDSI Brigjen TNI (Purn) Dokter Jajang Edi Priyanto mengatakan, PDSI siap merangkul, mewadahi dan tidak segan untuk memfasilitasi inovasi yang Dokter Terawan miliki.
“PDSI akan memfasilitasi penelitian, silakan yang lain-lain mau meneliti, melengkapi, menyempurnakan yang sudah dilakukan oleh dokter Terawan,” kata Jajang. Nantinya, kata Jajang, bahwa Digital Subtraction Angiography (DSA) dapat menjadi gol standar terapi. “Misalnya untuk stroke dan lain lain,” pungkasnya.