Categories: BERITA

Pesepeda Lewat JLNT, Kondisi Darurat Gimana Cara Menolongnya?

Beritaneka.com—Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan melaksanakan uji coba road bike diperbolehkan melalui jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang atau JLNT Casablanca pada hari ini Minggu (23/5/2021) pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB melibatkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk melakukan penjagaan.

Adanya pesepeda yang meninggal dunia saat uji coba berlangsung semakin memicu pro dan kontra uji coba ini.

JLNT Casablanca memiliki ketinggian jalan kurang lebih 18 meter, dan hembusan angin cukup kencang. Ketinggian ini dinilai bisa membuat sepeda mudah goyah jika ditiup angin. Sebelumnya juga sudah dikeluarkan aturan bahwa pengendara sepeda motor dilarang melintasi JLNT Casablanca demi mengutamakan keselamatan bersama.

Sementara itu, dari sisi keselamatan berkendara, menurut pakar keselamatan lalu-lintas Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), situasi dan kondisi tersebut dalam rangka uji coba pesepeda yang melewati JLNT.

Baca Juga: 279 Juta Data Penduduk Bocor, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan, Kominfo, dan Kemendagri

Time period uji coba pukul 05:00-08:00 wib, ketinggian dinding pembatas kurang lebih,150 cm, ketinggian JLNT kurang lebih 18 meter. Range kecepatan sepeda Road Bike 30-50 km/jam. Ini eksklusif hanya pesepeda dengan sepeda road bike yang melintas, tanpa ada kendaraan bermotor lainnya atau steril. Maka memiliki tingkat resiko kecelakaan lebih rendah dibandingkan di open road atau public road yang bercampur dengan segala kendaraan bermotor yang ada,” kata Jusri kepada Beritaneka hari ini.

Menurut Jusri, risiko Cross Wind relatif kurang bagi para sepeda yang kecepatannya dibatasi tidak melewati kecepatan di atas 35 km/jam.

“Namun, risiko jatuh melewati dinding pembatas dapat terjadi jika pengedara mengalami benturan massif dan berada di pinggir dinding pembatas. Oleh karena itu, pengendara dilarang melewati batas bahu jalan,” kata Jusri.

Untuk mengurangi kecepatan berlebih pengedara road bike, sambung Jusri, sebaiknya pengendara sepeda dengan ukuran ban lebih kecil (folding bike) dan pejalan kaki juga diberikan kesempatan menggunakan JLNT dalam waktu yang sama, karena mereka akan menjadi speed traps bagi laju road bike yang berlebihan.

Selain itu, faktor risiko lainnnya seperti terjadinya kondisi darurat dan pertolongan cepat harus bisa diantisipasi. Sebab, adanya hambatan akses bila terjadi kondisi darurat di tengah jalan. Seperti pengendara sepeda yang tiba-tiba kolaps atau terjadinya serangan jantung di tengah jalan di atas JLNT.

“Untuk respons tanggap darurat sedikit mengalami hambatan, tetapi tidak besar. Karena, bagaimana pun untuk ambulans masih bisa masuk sesuai hak prioritas pada Pasal 134 UU LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) Nomor 22 Tahun 2009,” kata Jusri.

Baca Juga: Empat Bank Kenakan Tarif Cek Saldo, YLKI: Jangan Jadikan Konsumen Sapi Perah

Kebijakan bagi pesepeda lebih baik diperbolehkan melalui jalan yang minim bahaya dan mudah akses pertolongannya bila terjadi kondisi darurat.

Waktu uji coba berlangsung, seorang pesepeda road bike meninggal dunia saat bersepeda di atas Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pagi ini. Dia diduga meninggal akibat serangan jantung. Diketahui publik dalam unggahan media sosial akun Instagram IG @warungjurnalis berdasarkan video IG @ongsu23.

“Diduga seperti itu (serangan jantung). Keluarganya juga mengaminkan punya riwayat jantung,” kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari Minggu (23/5/2021) seperti dilansir detik.com.

Rudy menjelaskan pria tersebut ditemukan tak sadarkan diri di sekitar JLNT Casablanca menuju Sudirman, Jakarta Pusat. Dia ditemukan dalam posisi duduk.

“Posisi almarhum ini sepeda sudah disejajarkan kemudian almarhum duduk di pinggir, di dinding flyover. Bersandar,” jelasnya. Rudy belum bisa memastikan, apakah saat ditemukan, pria tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia. Pria itu dibawa ke RS Tarakan, Jakarta Pusat, dan telah dinyatakan meninggal dunia. Dia diduga kelelahan.

Pemprov DKI Jakarta baru selesai melaksanakan uji coba penerapan road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang atau JLNT Casablanca. Uji coba dilakukan sejak pukul 05.00-08.00 WIB.

Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

1 tahun ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

1 tahun ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

1 tahun ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

1 tahun ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

1 tahun ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

1 tahun ago

Warning: Unknown: write failed: No space left on device (28) in Unknown on line 0

Warning: Unknown: Failed to write session data (files). Please verify that the current setting of session.save_path is correct (/opt/lampp/temp/) in Unknown on line 0