Oleh: Hariqo Satria
CEO Global Influencer School
Beritaneka.com—Rusia benar-benar melampiaskan ancamannya menyerang dan melakukan invasi terhadap Ukraina pada Kamis (24/2). Peristiwa ini menjadi sorotan dunia. Di media sosial, tagar tentang Rusia dan Ukraina ramai dan menjadi trending topic. Namun tak jarang juga yang menjadikannya bahan meme dan candaan.
Dengan dimulainya serangan Rusia ke Ukraina tentu akan ada korban dari anak-anak, wanita, para orangtua serta warga dari kedua negara. Ada tiga hal yang perlu kita ingat.
Pertama, empati digital. Sepatutnya kita tidak memposting canda-candaan, karena jelas ada korban yang meninggal dunia. Banyak orang mencari info perkembangan situasi di internet, namun tertutupi oleh candaan tidak bermutu. Hati-hati juga menggunakan emotikon serta emoji yang bisa menimbulkan salah paham.
Baca Juga:
Kedua, terus dan selalu menyerukan perdamaian lewat berbagai saluran media sosial, agar perang tidak meluas. Hindari ujaran provokatif. Cinta damai adalah karakter bangsa Indonesia.
Ketiga, tidak membuat dan menyebarkan konten hoax. Karena, konten hoax dapat membuat situasi buruk, baik di dalam maupun luar negeri. Perhatikan tanggal rilis foto, video dari media atau dari medsos. Cek, lalu kembali cek dengan teliti sebelum menyebarkan apa pun.
Untuk diketahui, serangan Rusia dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Hingga saat ini ketegangan masih berlangsung.
Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…
Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…
Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…
Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…
Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…