Categories: BERITA

Talas Jadi Incaran Pasar Ekspor

Beritaneka.com—Talas merupakan salah satu komoditas pangan tradisional. Talas memiliki karakteristik yaitu mudah tumbuh di berbagai tempat. Karena mampu tumbuh baik di kondisi kering maupun basah, talas termasuk dalam golongan tanaman amphibi.

Melihat potensi talas yang banyak, Prof Edi Santosa, Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University menjelaskan bahwa talas sangat adaptif terhadap perubahan iklim.

“Talas mudah ditanam dan cepat tumbuh. Talas ini juga adaptif terhadap perubahan iklim,” kata Prof Edi. Lebih lanjut, dosen IPB University itu menjelaskan, seluruh bagian tanaman talas dapat dimanfaatkan sebagai produk turunan.

Baca juga: IPB Kembangkan Krimer Sawit, Masak Rendang Cukup Satu Jam

Ia menyebut, kulit talas dapat diolah menjadi etanol dan bioplastik. Tidak hanya itu, olahan umbi talas berpotensi menjadi tepung, kentang, dan emulsifier.

Prof Edi juga menjelaskan bahwa indeks glikemik talas lebih tinggi dibanding beras, kentang, dan glukosa. Sampai saat ini, varietas talas yang populer adalah Talas Pontianak, Talas Papua dan Talas Pratama.

“Talas Pontianak sedang naik daun di pasar ekspor. Salah satu upaya untuk mengenalkan budidaya talas adalah petani belajar di Sekolah Talas di Ponorogo, Jawa Timur,” kata Profesor Edi Santosa, Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University.

Baca juga: Apakah Pohon Emas Ada di Indonesia? Ini Penjelasan Pakar IPB University

Dosen IPB University itu juga menerangkan, petani perlu dibimbing untuk bercocok tanam dalam kondisi kering dan basah. Tidak hanya itu, petani juga perlu dibimbing oleh mahasiswa untuk mengamati pertumbuhan talas. Pasalnya, budidaya talas di lahan kering lebih rentan, karena talas berpotensi mengalami busuk daun dan serangan hama.

Prof Edi juga mengaku, riset talas Bogor masih memerlukan penguatan dari segi produksi, bahan dasar dan rantai pasok.

“Upaya lain yang dapat mendorong minat mengkonsumsi talas dapat berbentuk agrowisata, seperti festival talas, wisata talas, atau kampung talas,” pungkas Prof Edi.

Baca juga: Kampus Pertama di Indonesia, IPB Terima Sertifikat SafeGuard Label SIBV

Redaksi Beritaneka

Recent Posts

Gunung Marapi Erupsi, 11 Pendaki Meninggal 12 Hilang

Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…

12 bulan ago

Maruli Simanjuntak Jadi KSAD

Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…

12 bulan ago

Sebanyak 204 Juta Data Pribadi Pemilih di KPU Bocor Dibobol Hacker, Dijual Rp1,2 Miliar

Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…

12 bulan ago

Tax Payer Community: People Power sampai Boikot Pajak Bisa Hentikan Genosida Gaza

Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…

12 bulan ago

Megawati Ingatkan Penguasa Jangan Kembali Masa Orba

Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…

12 bulan ago

KPK Tidak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…

12 bulan ago