Beritaneka.com—Perkembangan ekonomi global tak melulu tentang industri 4.0, diperkirakan tersedia 40 juta lapangan kerja di sektor kesehatan pada tahun 2030. Menurut Analisis Kebijakan Pemenuhan pasar Kerja Tenaga Kesehatan di Tingkat Global yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan Ind dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2021, dengan adanya ekonomi global diperkirakan akan menciptakan 40 juta lapangan kerja di sektor kesehatan pada tahun 2030.
Malahan menurut analisis tersebut, kekurangan tenaga kerja kesehatan secara global akan mencapai hampir 18 juta pada tahun 2035. Peluang kerja tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri cukup besar.
Bahkan kemungkinan juga akan meningkat setelah masa pandemi covid. Dengan adanya ekonomi global diperkirakan akan menciptakan 40 juta lapangan kerja di sektor kesehatan pada tahun 2030. Kekurangan tenaga kerja kesehatan secara global akan mencapai hampir 18 juta pada tahun 2035. Peluang kerja tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri cukup besar. Bahkan kemungkinan juga akan meningkat setelah masa pandemi covid.
Baca Juga:
Dari analisis tersebut, rupanya tengah ingar-bingar revolusi industri 4.0 yang melampungkan popularitas jurusan IT dalam menyambut otomasi secara sibernetik, internet of things, cloud computing, dan komputasi kognitif, masih ada jenis profesi lain yang sangat prospektif untuk anak muda yaitu profesi sebagai tenaga kesehatan.
Tidak melulu sebagai dokter, masih ada profesi tenaga kesehatan lainnya yang juga sangat menjanjikan, diantaranya adalah profesi kebidanan dan perofesi perawat. Kelebihan kedua profesi tersebut bagi anak muda adalah tak seperti kedokteran yang berbiaya tinggi dan hanya terdapat jenjang S1, untuk program studi kebidanan dan keperawatan juga tersedia jenjang D3 sehingga cocok bagi anak muda yang ingin langsung bekerja dengan biaya pendidikan yang jauh lebih terjangkau.
Namun yang harus diperhatikan dalam memilih kampus jurusan kebidanan dan keperawatan yang
berkualitas tinggi. Hal itu dapat dilacak dari reputasi yang dimiliki, akreditasi, keunggulan yang dimiliki, hingga sejauhmana lulusan kampus tersebut terserap di pasar kerja, biaya yang terjangkau dan ketersediaan beasiswa. Hal ini penting agar anak muda yang ingin berprofesi sebagai tenaga kesehatan bidan maupun perawat dapat menjadi lulusan yang memiliki profesionalisme tinggi dan dapat bersaing secara kompetitif di pasar kerja lokal maupun global.
Salah satu kampus yang menyediakan jurusan kebidanan dan keperawatan yang memiliki reputasi cukup meyakinkan di wilayah Jawa Barat adalah STIKes Horizon Karawang. Kampus dulu bernama STIKes Kharisma ini sudah berdiri sejak tahun 1992 sebagai perguruan tinggi pertama di Karawang yang menyediakan jurusan keperawatan dengan program studi Ners, S1 Keperawatan, D3 Keperawatan. Juga menyediakan jurusan D3 Kebidanan. Kesemuanya dengan akreditasi Baik. Bahkan baru-baru ini para mahasiswa STIKes Horizon Karawang juga mencatatkan hasil menggembirakan dalam ujian UKOM atau uji kompetensi. Dimana jurusan D3 kebidanan mencatatkan tingkat kelulusan 92%, D3 Keperawatan 96% dan profesi NERS – 90%.
UKOM sendiri ditetapkan oleh Dikti (Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menetapkan standar bagi lembaga pendidikan tenaga kesehatan lewat uji kompetensi bagi yang akan lulus.
Tak heran jika berdasarkan tracer study atau survei alumninya, kampus yang berlokasi di Jalan Pangkal Perjuangan By Pass No.KM 1, Tanjungpura, Karawang ini memiliki angka penyerapan kerja yang menggembirakan. Dimana angka keseluruhan penyerapan kerja (overall employment rate) STIKes Horizon Karawang jurusan Kebidanan 87%, D3 Keperawatan 100%, Profesi Ners 100%, S1 Keperawatan 84%.
Keunggulan lain dari STIKes Horizon Karawang untuk jurusan keperawatan adalah merupakan salah satu kampus yang sudah dikenal memiliki pengalaman dalam pendidikan Kegawatdaruratan, Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dimana Indonesia telah lama menerapkan Peraturan Departmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.05/MEN/1996 tentang Keselamatan Kerja dan Sistem Manajemen Kesehatan (Occupational Safety and Health Management System).
Kampus dengan jurusan Keperawatan yang berpengalaman dalam Kegawatdaruratan, Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) tentu dapat menambah daya saing lulusannya. Sebab manajemen K3 juga diberlakukan secara global dan regional. Misalnya Sistem Manajemen K3 juga diwajibkan oleh undangundang di Singapura, Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, Thailand dan negara-negara lainnya.
Menyadari hal tersebut dan untuk meningkatkan kompetensi lulusannya di pasar kerja global, STMIK Horizon Karawang juga telah menerapkan program Global Workplace English Program (GWEP) yang merupakan serangkaian kelas wajib bagi siswa untuk belajar keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis bahasa Inggris yang disesuaikan seperti tempat kerja yang diadopsi dari mitra pendidikan Horizon Education yaitu PHINMA Education dari Filipina.
Tidak hanya menjanjikan prospek yang tinggi bagi lulusannya di dunia kerja, namun Horizon Education yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Tri Putra Horizon Education sejak awal berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau, Bahkan berkat dukungan dua perusahaan besar di Indonesia yaitu Triputra Grup dan Persada Capital Investama yang bermitra dengan PHINMA Education dari Filipina, juga menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa yang berasal dari kalangan kurang mampu.
Beritaneka.com—Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami…
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat…
Beritaneka.com—Sebanyak 253 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bocor dibobol hacker. Namun setelah…
Beritaneka.com—Demonstrasi berupa unjuk rasa besar-besaran warga masyarakat dunia telah berlangsung di pelbagai belahan dunia, bahkan…
Beritaneka.com—Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada penguasa untuk tidak kembali pada masa Orde Baru…
Beritaneka.com—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan tidak memberi bantuan hukum kepada Firli Bahuri (FB) yang saat…