Beritaneka.com—Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, Ali Wongso tegaskan komitmen SOKSI mengawal Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres Partai Golkar pada Pemilu 2024.
SOKSI menjunjung tinggi Keputusan Munas X Partai Golkar 2019 sebagai forum tertinggi Partai berdasarkan AD/ART serta Keputusan Rapimnas Partai Golkar 2021 selain Keputusan Rapimnas SOKSI Tahun 2021 sendiri.
“Komitmen ini perlu kami tegaskan sebab kami amati dan antisipasi dimasa menjelang Pemilu 2024 ini ada eskalasi tantangan bahkan bukan tak mungkin suatu gangguan pihak tertentu terhadap Partai. Dan itu kami anggap biasa saja, ibarat “pohon yang makin tinggi, logikanya angin akan makin besar menerpanya, tetapi pohon yang dikomandoi Ketum AH ini, adalah Pohon Beringin yang akarnya dan pohonnya tentu kuat, jadi niscaya pohonnya tetap berdiri tegak kokoh bahkan tambah besar dan kuat, dimana SOKSI adalah bagian dari itu,” tegasnya kepada wartawan dalam acara pelantikan LKBH SOKSI dan Bakornas FOKUSMAKER pada Senin sore (27/9) yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan di Aula DPP Partai GOLKAR, Slipi Jakarta.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Golkar Harus Realistis dalam Berkoalisi
Politisi senior itu juga yakin seluruh kader Partai Golkar dimanapun solid dan selalu solid menjaga disiplin organisasi dengan taat asas melaksanakan dan mengawal segala putusan strategis partai sesuai AD/ART Partai Golkar, serta menjunjung tinggi etika politik sesuai doktrin karya kekaryaan yang menjiwainya didalam berpolitik.
“Itu adalah karakter kader Golkar, karena itu jika ada perilaku politik yang “menghalalkan segala cara” bagaikan “animal political”, maka itu bukanlah karakter kader Golkar yang karya kekaryaan. Misalnya saja jikalau ada oknum kader yang ‘kebelet’ atau kepingin menjadi Ketum Partai Golkar, ya mesti tunggulah di Munas 2024 pasca Pemilu 2024 mendatang, jangan mencoba ‘mengolah-olah’ dan ‘menggoreng issu picisan’ tak mutu, hanya demi memenuhi syahwat politiknya yang berakibat dapat ditunggangi “saingan partai” dan korbankan perjuangan jutaan kader Partai Golkar,” tegasnya.
Ketum SOKSI itu mengingatkan jangan sampai ada kader yang keblinger ibarat “sel jahat atau duri dalam daging” atau “menggunting dalam lipatan” yang merecoki strategi perjuangan dan road map Partai Golkar menuju 2024.
Jika ada demikian, Ali berharap kembali ke jatidiri sebagai kader karya kekaryaan. Karena itulah SOKSI mendukung penuh pernyataan , “Kader agar patuh pada satu komando. Jika ada yang tak mau satu komando supaya minggir dulu.
Artinya yang memang tak bisa bekerja bersama mengawal putusan Partai, silahkan diam saja dipinggir. Jangan coba-coba menganggu, sebab Partai mau besar dan bertujuan menang demi kemajuan bangsa negara.
Untuk pengamanan tujuan itu, partai juga punya peraturan yang dapat digunakan jika dipandang sudah perlu guna mendisiplinkan kader demi kepentingan perjuangan partai, jelas Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu.
Baca juga: Golkar Serahkan Surat Pergantian Wakil Ketua DPR, Lodewijk F Paulus Gantikan Azis Syamsuddin
Dalam kesempatan acara pelantikan LKBH SOKSI dan Bakornas FOKUSMAKER itu, Sekjen DPP Partai GOLKAR ,Letjen TNI (Pur) Lodewijk hadir mewakili Ketua Umum Partai GOLKAR Airlangga Hartarto.
Ia menyambut dan ucapkan selamat atas pelantikan itu yang merupakan bagian dari konsolidasi SOKSI sebagai salahsatu ormas pendiri dalam rangka pemenangan Partai GOLKAR dalam Pemilu 2024.
Sekjen Partai GOLKAR mengapresiasi penegasan Ketum SOKSI Ali Wongso tentang komitmen SOKSI memenangkan Pilpres, Pileg dan Pilkada dalam Pemilu 2024.
“Capres Partai Golkar adalah Ketum AH sesuai putusan Munas 2019 dan Rapimnas 2021,sehingga wajib seluruh kader Partai Golkar berjuang keras memenangkan Partai Golkar seiring dengan target pemenangan Pemilu legislatif dan Pilkada 2024 yang sudah ditetapkan Rapimnas Partai Golkar 2021,” ungkapnya.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: MKD dan Golkar Harus Cepat Tangani Kasus Azis Syamsudin
Untuk mencapai kemenangan itu Partai Golkar sudah merumuskan Road Map dan diharapkan SOKSI akan mampu memberikan kontribusi suara yang signifikan untuk mencapai target-target kemenangan Partai Golkar 2024.
Dalam acara itu Sekjen Depinas SOKSI Riko Heriyanto membacakan SK DEP LKBH SOKSI dipimpin Neil Sadek,SH sebagai Direktur Eksekutif dan Bakornas FOKUSMAKER dipimpin oleh Dr.Niko Silitonga sebagai Ketua Umumnya.
Hadir secara langsung (offline) dalam acara itu selain unsur pengurus LKBH SOKSI dan Fokusmaker yang dilantik , juga para pimpinan teras Dewan Pimpinan Nasional SOKSI , Ketua SOKSI DKI beserta secara online pengurus Depidar SOKSI seluruh Indonesia dan unsur- unsur Depinas SOKSI.
Beritaneka.com—Relawan Relawan Poros Widya Chandra (Wichan) berencana mendeklarasikan Airlangga Hartarto-Gandjar Pranowo (GAGA) maju pada Pilpres 2024.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai Duet Airlangga – Ganjar memang potensial untuk diusung pada Pilpres 2024. Sebab, Airlangga punya perahu Partai Golkar yang memiliki kursi terbanyak kedua di Senayan. Partai Golkar di atas kertas cukup mengajak satu partai menengah untuk dapat mengusung duet Airlangga-Ganjar.
“Dilain pihak, Ganjar dengan elektabilitas relatif tinggi dapat menjadi pundi-pundi suara. Setidaknya Ganjar dapat menutupi jebloknya elektabilitas Airlangga,” ujar Jamiluddin.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: MKD dan Golkar Harus Cepat Tangani Kasus Azis Syamsudin
Namun, Penulis buku Perang Bush Memburu Osama ini masih ada persoalan pada pasangan tersebut. Masalahnya, duet ini memang tak sebanding dalam elektabilitas. Ganjar kemungkinan elektabilitasnya masih bisa dikerek, sementara Airlangga tampaknya sudah mentok.
Airlangga dengan posisi Ketua Umum Golkar dan menjabat menteri seharusnya punya elektabilitas yang relatif tinggi. Tapi realitasnya, lanjut Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 – 1999 ini, hasil survei dari lembaga survei yang kredibel, elektabilitas Airlangga sangat rendah.
“Ini artinya, nilai jual Airlangga memang rendah. Jadi, meskipun dikampanyekan secara intens, elektabilitas Airlangga tampaknya tidak akan naik signifikan,” tegasnya.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Gibran Belum Layak Maju Pilgub DKI Jakarta
Karena itu, duet Airlangga-Ganjar akan sulit dilirik partai lain. Sebab, peluang untuk menang akan kecil pada Pilpres 2024.
Partai politik tentu akan mengusung pasangan yang berpeluang menang. Duet Airlangga-Ganjar di atas kertas tampaknya tidak memenuhi hal itu.
Jadi, duet Airlangga-Ganjar tampak akan sulit mendapat perahu, selain Golkar. Karena itu, ada kemungkinan duet ini akan layu sebelum berkembang.
Beritaneka.com—Pemilihan presiden masih tiga tahun lagi. Banyak hasil survei merilis nama-nama yang memiliki peluang untuk maju menjadi calon presiden pada perhelatan politik nasional tahun 2024. Partai politik juga sudah mulai memunculkan calon presiden dari kader sendiri. Partai Amanat Nasional (PAN), melalui Ketua Umum Zulkifli Hasan, menyebut mantan partai berlambang matahari itu, Soetrisno Bachir akan diusung untuk calon pilpres 2024.
Partai Golkar tidak mau ketinggalan. Partai Golkar berpeluang mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024. Melalui salah satu kader seniornya, Firman Soebagyo, yang juga menjabat salah satu Ketua DPP Golkar, mendukung penuh Airlangga untuk maju dan tak bisa ditawar lagi.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Blunder Jokowi Berulang
Penegasan Firman Soebagyo itu sejalan dengan hasil Munas Partai Golkar 2019 yang salah satunya menyatakan, Partai Golkar mengusung kader terbaiknya menjadi calon presiden pada pilpres 2024.
Sebagai Ketua Umum tentu Airlangga dapat dikatakan salah satu kader Golkar terbaik. Namun, Airlangga sebagai Ketua Umum, dinilai hanya populer di kalangan elit partainya saja. Dia tidak mengakar di akar rumput.
“Jadi, bisa saja suara elit Golkar ngotot mendorong Airlangga nyapres, tetapi hal itu tidak tercermin pada kadernya di akar rumput,” ujar M. Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul.
Lebih jauh Jamiluddin menjelaskan, popularitas Airlangga di internal partainya juga bersaing ketat dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang saat ini menjabat Ketua MPR RI. Bahkan kalau dilakukan survei di internal partai, bisa jadi dukungan terhadap Bamsoet lebih baik daripada Airlangga.
Prestadi Airlangga di pemerintahan juga biasa-biasa saja. Hal itu terlihat saat Airlangga menjadi Menteri Perindustrian pada Kabinet Kerja dan saat ini sebagai Menko Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju.
Kalau prestasi Airlangga moncer di pemerintahan, maka dipastikan elektabilitasnya akan tinggi. Nyatanya, elektabilitas Airlangga sangat rendah. Survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia pada 23 – 28 Mei 2021 memperlihatkan elektabilitas Airlangga hanya 0,4 persen.
“Jadi, kalau Airlangga berprestasi di pemerintahan, tentu mustahil elektabilitasnya hanya 0,4 persen. Ini mengindikadikan, elektabilitas Airlangga memang sulit untuk didongkrak,” ungkap Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 – 1999 ini.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Biarkan RRI Jadi Media Publik Sesungguhnya
Melihat tren elektabilitas Airlangga selama ini, penulis buku Riset Kehumasan ini, jelas sulit bagi Golkar untuk menaikkan elektabilitasnya. Apalagi kalau berharap elektabilitas Airlangga sejajar dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Jamiluddin menilai, melihat kapasitas Airlangga tampaknya lebih cocok untuk cawapres. Dia berpesan, realitas politik inilah yang harus disadari oleh elite Golkar. Kalau tetap memaksakan diri untuk menjadikan capres, dikhawatirkan partai lain akan enggan berkoalisi dengan Golkar. (ZS)
Beritaneka.com—Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024. Hal ini menjadi penting untuk terus didorong karena kewirausahaan berperan menciptakan lapangan pekerjaan dan secara otomatis dapat membantu pemulihan ekonomi nasional. Upaya peningkatan jumlah wirausaha ini juga diiringi oleh Program Kartu Prakerja yang merupakan inisiasi pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Saya bangga hari ini dapat bertemu lagi secara langsung dengan para pejuang yang tangguh. Negara ini tentunya membutuhkan masyarakat yang mampu dan terus semangat beradaptasi dengan keadaan. Saya ucapkan terima kasih kepada alumni Kartu Prakerja yang telah menerapkan ilmunya untuk berwirausaha sehingga membantu Pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan di masa pandemi seperti ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam talkshow yang bertajuk “Antara Tren, Produk dan Konsumen” di Bandung dan dihadiri oleh alumni Kartu Prakerja, Jumat (4/6-2021).
Baca juga: Jaga Stok, Vaksin Sinovac 8 Juta Dosis Tiba di Indonesia
Data hasil survei independen menyebutkan bahwa setelah mengikuti Program Kartu Prakerja terjadi peningkatan sebesar 13% dalam jumlah kelompok wirausaha. Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran Program Kartu Prakerja. Semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja.
Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni Program Kartu Prakerja yang telah memanfaatkan program Pemerintah untuk skilling, upskilling, dan reskilling. Secara umum, hasil survei tersebut juga merilis data animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap Program Kartu Prakerja. Tingginya minat itu diikuti juga dengan kepuasan terhadap pelayanan dan manfaat Kartu Prakerja.
Hasil survei persepsi penerima Program Kartu Prakerja juga menyatakan di samping memiliki tambahan keterampilan, program tersebut berfugsi sebagai jaring pengamanan sosial di tengah pandemi dan menurunkan tingkat pengangguran.
Airlangga mengatakan bahwa kunci kesuksesan Program Kartu Prakerja bukan hanya pada penyelenggara atau seberapa besar dana yang digelontorkan oleh Pemerintah, tetapi juga pada perubahan positif khususnya dari segi skill yang dimiliki oleh para penerima Kartu Prakerja.
“Kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemerintah diharapkan dapat maksimal memberikan dampak baik kepada masyarakat. Alumni Program Kartu Prakerja juga berkesempatan mendapatkan manfaat Kredit Usaha Rakyat yang saat ini Pemerintah mengupayakan dengan maksimal hingga bunganya hanya 3%. Manfaatkan kesempatan ini. Kembangkan bisnis hingga memiliki dampak maksimal pada roda perekonomian nasional,” tutur Airlangga.
Sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM, Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari Rp253 T menjadi Rp285 T. Peningkatan plafon KUR merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan sejauh ini Pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI. Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro (4,71%), KUR Mikro (61,60%), KUR Kecil (33,67%), dan KUR Penempatan TKI (0,03%).
Realisasi KUR pada Januari 2021 s.d. 2 Juni 2021 sebesar Rp103,19 T atau 40,79% dari target tahun 2021 sebesar Rp253 T yang diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 T dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71%.
“Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per Triwulan I Tahun 2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 M,” kata Iskandar.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Program Vaksinasi Pemerintah
Selanjutnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Program Kartu Prakerja yang hampir dua tahun hadir untuk melengkapi mozaik program peningkatan kualitas SDM Indonesia terbuka bagi semua orang yang mendaftar dan memenuhi persyaratan. Karena menurutnya skill gap merupakan persoalan yang dihadapi bukan hanya oleh pencari kerja tetapi juga pekerja dan pelaku wirausaha.
“Dari data yang saya peroleh, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak dan total penerima mencapai lebih dari 1 juta orang. Karena itulah dalam rangkaian talkshow dan dialog dengan para alumni dan penerima Kartu Prakerja tahun 2021 untuk pertama kalinya diadakan di Jawa Barat,” tutur Rudy.
Dalam rangka menghadapi bonus demografi, produktivitas tenaga kerja Indonesia harus terus ditingkatkan. Untuk itu Program Kartu Prakerja diluncurkan oleh Pemerintah, agar dapat memberikan peluang dan harapan bagi seluruh masyarakat utamanya bagi anak-anak muda di Indonesia, agar mau berubah, mau bangkit, mau meningkatkan kemampuannya hingga menjadi SDM yang kompeten, produktivitas tinggi dan berdaya saing.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga secara simbolis memberikan KUR kepada alumni Program Kartu Prakerja dilanjutkan dengan berdialog dan mengunjungi Pojok Karya didampingi oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto dan Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari.
“Dalam situasi pandemi ini kita membutuhkan sumber daya manusia yang multi skill, dan itu hanya bisa dicapai dengan pembelajaran terus-menerus. Jadi, terima kasih, Pemerintah senang dan tentunya Program Kartu Prakerja ini diharapkan bisa membantu seluruh masyarakat Indonesia. Alumni Kartu Prakerja adalah champion-champion Bangsa Indonesia. Sekali lagi kami ucapkan selamat, dan Pemerintah akan terus mendorong agar usahanya bisa meningkat,” pungkas Airlangga.
Beritaneka.com—Ketersediaan vaksin yang cukup memadai melalui Program Vaksinasi Pemerintah dan Vaksinasi Gotong Royong mendukung upaya percepatan vaksinasi di Indonesia. Pemberian vaksinasi diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan perekonomian. Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target yang telah ditetapkan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di area kargo Garuda Indonesia dalam konferensi pers kedatangan vaksin tahap ke 13 sebanyak 8 juta dosis bulk vaksin Sinovac yang telah sampai pada Selasa pagi (25/5/2021).
“Pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy). Masyarakat tidak perlu ragu untuk melakukan vaksinasi. Vaksin telah melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang juga telah mendapatkan pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Dengan kedatangan vaksin Sinovac hari ini maka total vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi sebanyak 83,9 juta dosis,” tegas Airlangga.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Program Vaksinasi Pemerintah
Pada kesempatan itu, Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi Covid-19 menjadi game changer yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan dalam mengakhiri pandemi ini. Untuk mencapai herd immunity dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta jiwa yang perlu divaksinasi. Hingga saat ini Pemerintah telah merealisasikan pelaksanaan vaksinasi Tahap I bagi SDM Kesehatan dan Tahap II bagi Lansia dan Pejabat Publik.
“Untuk mempercepat tercapainya herd immunity, Pemerintah segera memulai Vaksinasi Tahap Ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan memperhatikan beberapa aspek seperti aspek geo spasial dengan angka kasus Covid-19 yang tinggi atau zona merah dan aspek sosial ekonomi,” kata Airlangga.
Selanjutnya Pemerintah sangat menyambut baik dan mendukung pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong yang digagas oleh pengusaha melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Berjalan paralel dengan Program Vaksinasi Pemerintah, Program Vaksinasi Gotong Royong juga gratis karena dibiayai perusahaan.
Vaksinasi Gotong Royong yang menggunakan Vaksin Sinopharma telah dilaksanakan sejak tanggal 18 Mei 2021. Vaksinasi tersebut dilakukan untuk karyawan pada 27 perusahaan melalui 18 fasilitas kesehatan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau dan Maluku Utara. Sebanyak 76.910 dosis untuk Vaksinasi Gotong Royong telah didistribusikan. Hingga saat ini Vaksinasi Gotong Royong telah dilakukan kepada 21.616 orang.
“Bersama kita tumbuhkan optimisme ini sehingga akan menguatkan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk bisa rebound di tahun 2021 dengan angka pertumbuhan di kisaran 4,5% sampai dengan 5,3%. Pemerintah terus berupaya keras untuk suksesnya program vaksinasi di Indonesia. Namun, kunci dari keberhasilan program vaksinasi harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia dan tentunya dengan tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” pungkas Airlangga.
Baca juga: Sektor Padat Karya Dapat Prioritas Vaksin Gotong-Royong
Pemerintah terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) dan mengintensifkan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menangani pandemi Covid-19. Pada kesempatan tersebut turut hadir menyaksikan kedatangan vaskin, Menkominfo Johnny G. Plate, Wamenkes Dante Saksono, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku dan Direktur Utama Biofarma Honesty Basyir.
Beritaneka.com—Pemerintah terus melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi agar terus berlanjut di Kuartal II dan selanjutnya. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 yang diandalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi, sampai dengan 11 Mei 2021 realisasinya mencapai 172,35 triliun rupiah atau 24,6% dari pagu Rp. 699,43 Triliun.
“Ekonomi Indonesia akan rebound di tahun 2021. Dengan kontraksi ekonomi di Q2-2020 yang sebesar -5,32%, PDB Harga Konstan (ADHK) di Q2-2020 turun menjadi hanya Rp2.589,8T. Jika PDB di Q2-2021 dapat dikembalikan ke level normal Q2-2019 saja (Rp2.735,4T), maka growth pada Q2-2021 sudah mencapai angka 6,3%. Kalau ditambah dengan berbagai extra-efforts yang telah dilakukan, maka optimis pertumbuhan di Q2-2021 bisa di kisaran 7%,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Naik, Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 31 Mei 2021
Airlangga menambahkan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif di lebih dari 60% Provinsi adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
“Perbaikan pertumbuhan Ekonomi sudah terjadi di berbagai Provinsi. 10 Provinsi yang sudah tumbuh Positif adalah Riau (0,41%); Papua (14,28%); Sulteng (6,26%); Jogja (6,14%); Sulut (1,87%); Sultra (0,06%); NTT (0,12%); Papua Barat (1,47%); Babel (0,97%); dan Malut (13,45%),” jelas Airlangga. Selanjutnya, Airlangga juga mengatakan bahwa ada 10 Provinsi yang menyumbang 77,71% terhadap total PDB nasional di Q1-2021.
Realisasi PEN kuartal II dengan rincian sebagai berikut:
o Realisasi Kesehatan Rp 24,90 T atau mencapai 14,2% dari pagu sebesar Rp.175,22 T;
o Realisasi Perlinsos Rp 56,79 T atau mencapai 37,8% dari pagu sebesar Rp.150,28 T;
o Realisasi Program Prioritas Rp 21,8 T atau mencapai 17,6% dari pagu sebesar Rp.123,67 T;
o Realisasi Dukungan UMKM dan Korporasi Rp 42,03 T atau mencapai 21,7% dari pagu sebesar Rp.193,53 T;
o Realisasi Insentif Usaha Rp 26,83 T atau mencapai 47,3% dari pagu sebesar Rp.56,72 T.
Sedangkan untuk penyaluran Perlindungan Sosial (Perlinsos), telah dilakukan upaya percepatan sehingga sampai dengan 11 Mei 2021 realisasinya sebagai berikut:
o Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai Rp. 13,83 Triliun atau 48,19% dari anggaran Rp. 28,71 Triliun;
o Kartu Sembako mencapai Rp.17,24 Triliun atau 38,20% dari anggaran Rp.45,12 Triliun;
o Program Bantuan Sosial Tunai (BST) mencapai Rp.11,18 Triliun atau 98,39% dari anggaran Rp.12,0 Triliun;
o Program BLT Desa mencapai Rp.2,51 Triliun atau 17,41% dari anggaran Rp. 14,4 Triliun.
Baca juga: Sektor Padat Karya Dapat Prioritas Vaksin Gotong-Royong
Di samping itu, perkembangan kinerja dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 10 Mei 2021 adalah sebagai berikut:
o Realisasi KUR Jan 2021 s/d 10 Mei 2021 sebesar 90,30 triliun rupiah (35,69% dari target 2021 sebesar 253 triliun rupiah), diberikan kepada 2,49 juta Debitur, sehingga total Outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar 232,24 triliun rupiah dengan NPL 0,71%
o Penyaluran KUR selama 2021 berdasarkan jenis, yaitu KUR Super Mikro (4,70%), KUR Mikro (62,07%), KUR Kecil (33,20%), dan KUR untuk PMI (0,02%). (ZS)
Beritaneka.com—Pemerintah akan memperpanjang PPKM Mikro mulai 18 sampai 31 Mei 2021. Cakupan wilayahnya tetap sama di 30 provinsi, dan jenis pembatasan kegiatan masyarakat juga masih tetap sama.
“Penekanan pada evaluasi perkembangan kasus setelah Hari Raya (pasca mudik) dan pengetatan 3T. Pada PPKM Mikro tahap ini akan dilakukan monitoring dan evaluasi kasus Covid-19 pada masa peniadaan mudik dan pasca mudik,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, dalam Keterangan Pers usai Rapat Terbatas Presiden Penanganan Pandemi Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/5/2021).
Langka itu diambil pemerintah merujuk pada data, beberapa daerah di Sumatera yang perlu perhatian khusus akibat kenaikan kasus harian, serta adanya penyelenggaraan pelarangan mudik sampai 17 Mei 2021.
Baca juga: Sektor Padat Karya Dapat Prioritas Vaksin Gotong-Royong
Secara umum, tingkat kasus aktif dan kesembuhan di Indonesia masih lebih baik daripada global. Per 9 Mei 2021, jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 98.395 kasus atau 5,7% dari total kasus, lebih rendah daripada persentase global 12,13%. Kemudian, tingkat kesembuhan 1.568.277 kasus atau 91,5% dari total kasus, lebih tinggi dibandingkan global 85,78%. Di sisi lain, tingkat kematian sebesar 47.012 kasus atau 2,7% dari total kasus, masih lebih tinggi daripada persentase global 2,08%.
Penyebabnya antara lain, masih ada 11 Provinsi dari 30 provinsi pelaksana PPKM Mikro yang mengalami tren kenaikan tambahan konfirmasi harian, dan ada 5 provinsi dengan tren kenaikan cukup tajam, yaitu: Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat.
Kenaikan tren tambahan konfirmasi kasus harian menyebabkan 7 provinsi mempunyai Bed Occupancy Ratio (BOR) > 50% (per 8 Mei 2021), yaitu di Sumatera Utara (63,4%), Riau (59,1%), Kep. Riau (59,9%), Sumatera Selatan (56,6%), Jambi (56,2%), Lampung (50,8%), dan Kalimantan Barat (50,6%).
“Sebagian besar provinsi di Sumatera mempunyai BOR tinggi, terutama tempat pemasukan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” tutur Airlangga Hartarto.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang dan Perluas PPKM Mikro Hingga 3 Mei 2021
Selain itu, BOR di RS Wisma Atlet Kemayoran juga sudah mencapai persentase cukup rendah yaitu 21,47% atau hanya terisi 1.287 tempat tidur (TT) dari kapasitas sebanyak 5.994 TT.
Tak dipungkiri, karena ada di dalam Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, maka mobilitas penduduk nasional mengalami tren naik pada 7 hari terakhir di awal Mei 2021. Tiga provinsi dengan mobilitas terendah yaitu: Bali, D.I. Yogyakarta, dan Kepulauan Riau (daerah yang mengandalkan pariwisata), sedangkan 3 provinsi dengan mobilitas tertinggi yakni Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.
“Kenaikan mobilitas tertinggi tersebut terjadi di kelompok/sektor ritel (mall) dan toko bahan makanan. Khusus untuk Kepri, sebenarnya mobilitas rendah, tapi (daerah itu) menjadi tempat masuknya PMI (dari Malaysia),” ujar Menko Airlangga.
Mobilitas penduduk di 6 provinsi di Pulau Jawa memang mengalami kenaikan signifikan menjelang Idul Fitri. Penerapan protokol kesehatan (Prokes) 3 M juga telah diterapkan secara ketat, terutama di mall dan fasilitas umum lainnya yang kemungkinan didatangi masyarakat. (ZS)