Beritaneka.com—Prof Dr Wisnu Gardjito identik dengan kelapa. Hampir separuh usia ia dedikasikan untuk mengembangkan produk kelapa dan turunannya. Bagi Wisnu, kelapa adalah Emas Hijau. Kelapa atau Cocos nucifera merupakan jenis tanaman andalan Indonesia.
Sebagai negara kepulauan yang berada di bentang garis khatulistiwa, Indonesia adalah penghasil utama kelapa di dunia. Begitu besar potensi ekonomi yang dapat diraih dari pengembangan kelapa sehingga pantas mendapat predikat emas hijau.
Perjalanan hidup Wisnu melekat dengan kelapa. Dia lahir dan besar di Surabaya. Ayahnya, seorang dokter yang mengajarkan kepadanya agar dalam bekerja tidak hanya untuk mencari uang semata belaka, melainkan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi sesama.
Kecintaan Wisnu Gardjito pada kelapa bermula lulus SMA tahun 1979 dan melanjutkan kuliah agronomi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sampai kemudian intens mengembangkan produk berbahan kelapa saat bekerja di United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). Di masa itu era 2000’an berkarir di UNIDO di kawasan Indonesia Timur, Wisnu fokus pada penelitian dan pengembangan kelapa.
Setelah keluar dari UNIDO, Wisnu makin serius mengolah kelapa. “Dari kelapa, bisa dihasilkan lebih dari 1.800 produk jadi. Industri kelapa akan banyak menyerap tenaga kerja,” kata Wisnu Gardjito saat kami temui di tempat workshop nya, The Green Coco Island (TGCI) di Depok, Jawa Barat.
Wisnu Gardjito kemudian membina petani-petani kelapa di desa-desa dan membentuk cluster cluster agroindustri AEC (Agroindustrial Export Cluster).
“Saya mengajar dan melatih cara mengolah butir butir kelapa mentah menjadi aneka olehan kelapa seperti fatty acid, di antaranya, extra VCO dan VCO, minyak goreng kelapa putih, sabun, sirup air kelapa, mie kelapa, bioetanol, dan lain lain.
Virgin Coconut Oil (VCO) hanyalah satu dari ribuan produk olahan karya dari buah kelapa yang telah dikembangkannya.
Wisnu Gardjito yang alumni Colorado University, Boulder, Amerika Serikat, dan di International University of Japan (IUJ) di Jepang ini semakin banyak mengembangkan produk berbahan kelapa seperti sabun, lotion kecantikan, anti nyamuk, minyak goreng, body scrub, hingga aneka minuman kesehatan.
“Kelapa, potensi pemanfaatannya banyak sekali. Bisa untuk sambal, selai, airnya bisa diminum, batoknya untuk arang, sabutnya untuk spring bed, dan batangnya untuk furniture. Sabut kelapa dicampur semen bisa menjadi batako. Saya juga membuat bahan dari kelapa sebagai material konstruksi bangunan dan pelapis aspal yang menyerap air. Anti banjir,” ungkap Wisnu.
Latar belakang disiplin ilmu membuat Wisnu relatif mudah meluncurkan berbagai produk olahan kelapa. Dia hanya perlu kembali ke laboratorium selama beberapa hari atau paling tidak seminggu untuk mendapat formula produknya. “Proses cepat karena sudah ada ilmu, sudah tahu seluk beluk kelapa. Jadi, tidak perlu trial and error,” katanya.
Selain amat memahami kelapa, Wisnu Gardjito piawai menerangkan manfaat kelapa dari sudut pandang kesehatan yang selama ini jarang dimengerti orang awam. VCO, terbukti mampu memperbaiki metabolisme, membunuh virus, bakteri, jamur, dan memperbaiki organ tubuh. Dan dari VCO inilah berkembang aneka produk lain, yang bukan hanya membersihkan tubuh, tapi juga menghindarkan kulit dari bakteri dan jamur yang merusak.
Khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan juga terkandung dalam air kelapa. Mengandung garam mineral dan berbagai asam amino essensial, air kelapa disebut juga larutan isotonik alami yang dapat mengatasi dehidrasi secara sehat, alami, dan murah.
Ironisnya, nilai tambah kelapa lebih banyak dimanfaatkan pihak asing karena kebiasaan orang Indonesia yang menjual kelapa dalam bentuk kopra. Ekspor terbesar kelapa hingga saat ini kebanyakan masih dalam bentuk minyak kelapa mentah (CCO), minyak kelapa, kelapa segar dan bungkil kelapa.
Padahal, dengan ilmu dan teknologi, akan lebih menguntungkan bila kelapa diolah sendiri, dan dijual dalam berbagai produk akhir atau produk jadi yang bisa digunakan konsumen untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Prinsip pengembangan kelapa dilakukannya dengan sistem Pelaju (Petik-Olah-Jual-Untung) yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kelapa dapat mengakselerasi meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat lebih cepat dan pesat,” kata Wisnu. Karena Kelapa adalah tanaman rakyat yang mudah tumbuh di mana saja di alam Indonesia yang subur ini.
Dengan kelapa, Indonesia akan lebih mudah mencapai kemakmuran berbangsa dan bernegara. Semua keunggulan itu memotivasi Wisnu Gardjito ingin terus berkarya menghasilkan temuan-temuan, inovasi produk baru dari kelapa.(el)