Beritaneka.com, Jakarta—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 5 RT dan 3 ruas jalan kebanjiran pada hari ini Kamis (2/3/2023). Banjir tersebut disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan melakukan koordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.
Koordinasi dilakukan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
Berikut ini daftar wilayah yang tergenang akibat hujan deras di DKI pada Kamis (2/3/2023):
Jakarta Barat terdapat 5 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Tegal Alur – Jumlah: 5 RT – Ketinggian: 35 s.d 90 cm
- Penyebab: Curah Hujan Tinggi
Jalan Tergenang terdapat 3 ruas jalan:
- Jl. Kamal Raya, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat Ketinggian: 20 cm
- Jl. Prepedan Raya RT. 001 RW.013 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres, Jakarta Barat Ketinggian: 30 cm
- Jl. Menceng raya, depan SDN 02 Tegal Alur, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat Ketinggian: 30 cm
Beritaneka.com, Jakarta—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 53 RT terendam banjir pada Senin (10/10/2022). Jumlah itu tercatat hingga pukul 06.00 WIB.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor, berstatus siaga 1 sejak Minggu malam, 9 Oktober 2022. Warga Jakarta yang berada di bantaran Kali Ciliwung diminta untuk waspada banjir.
“BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 33 RT, saat ini menjadi 53 RT atau 0,174% dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).
Baca Juga:
Berikut data wilayah yang terendam banjir.
Jakarta Selatan terdapat 20 RT yang terdiri dari:
Kel. Tanjung Barat
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 60 s.d 120 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Pejaten Timur
- Jumlah: 5 RT
- Ketinggian: 60 s.d 300 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Pengadegan
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 140 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Rawajati
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 70 s.d 120 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Kebon Baru
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 70 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Manggarai
- Jumlah: 7 RT
- Ketinggian: 40 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur terdapat 33 RT yang terdiri dari:
Kel. Balekambang- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 160 s.d 210 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Cililitan
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 40 s.d 100 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Cawang
- Jumlah: 4 RT
- Ketinggian: 80 s.d 200 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Bidara Cina
- Jumlah: 12 RT
- Ketinggian: 40 s.d 180 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kel. Kampung Melayu
- Jumlah: 13 RT
- Ketinggian banjir: 40 s.d 135 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
PENGUNGSI:
- Kel. Cawang
10 KK, 30 Jiwa di Musholla Al Islah dan Depan Gg. Haji Maliki
“BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji melalui keterangan resminya, Senin (10/10/2022).
BPBD DKI mengimbau, agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi. “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam nonstop,” kata Isnawa.
Beritaneka.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan adanya potensi banjir pesisir atau rob di 15 wilayah pesisir Indonesia. Potensi ini diakibatkan adanya fase bulan baru pada tanggal 30 Mei 2022.
“Adanya fase bulan Baru pada tanggal 30 Mei 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo dalam keterangan pers, Senin (30/5/2022).
Eko mengatakan potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini, kata Eko, secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” kata Eko.
Berikut 15 wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi banjir rob berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, pada tanggal 30 Mei-7 Juni 2022, di antaranya:
1.Aceh
2.Sumatera Utara
3.Sumatera Barat
4.Lampung
5.Bangka Belitung
6.Banten
7.DKI Jakarta
8.Jawa Barat
9.Jawa Tengah
10.Jawa Timur
11.Bali
12.Kalimantan Barat
13.Kalimantan Selatan
14.Kalimantan Timur
15.Maluku
Beritaneka.com—Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejak kemarin Rabu (16/2/2022) sore menyebabkan ketinggian permukaan Kali Ciliwung mengalami peningkatan di Bendung Katulampa, menjadi 130 sentimeter atau berstatus Siaga 3.
Kepala jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, peningkatan debit air Sungai Ciliwung terjadi setelah kawasan Puncak Bogor diguyur hujan deras.
“Peningkatan debit air di TMA Bendung Katulampa terpantau pada pukul 18.48 WIB dengan ketinggian mencapai 130 sentimeter atau status Siaga 3 untuk banjir Jakarta,” kata Andi.
Baca Juga: Waspada Banjir, 11 Lokasi di Kota Bekasi Terendam, Ketinggian 3 Meter
Dengan naiknya status Bendung Katulampa menjadi Siaga 3, maka warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir.
“Khususnya warga Jakarta yang tinggal di lokasi rawan banjir agar lebih waspada akan banjir,” kata dia.
Sampai dengan pukul 19.40 WIB, tinggi muka air masih bertahan di level 3 atau 130 cm. Untuk itu, dia mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati mengingat kawasan Bogor saat ini masih dilanda hujan dengan intensitas tinggi.
Curah hujan yang tinggi membuat Kali Ciliwung di kawasan Puncak Bogor meluap pada Rabu sore kemarin.
Dari video yang beredar luas di media sosial, beberapa bangunan warung dan rumah di Kampung Naringgul Lebak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, terdampak luapan hulu sungai Ciliwung.
Luapan air sungai membawa material batu dan lumpur hingga ke jalan dan nyaris masuk ke dalam rumah warga.
Beritaneka.com—Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak kemarin malam, menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Banjir tersebar di 11 titik di empat kecamatan, dengan ketinggian terparah ada yang mencapai tiga meter.
“Genangan air juga disebabkan bertambahnya debit air di Sungai Cileungsi Kabupaten Bekasi, yang berdampak pada daerah aliran Sungai Bekasi,” kata Ketua Satgas PB BPBD Kota Bekasi, Karsono, Kamis (17/2/2022) kepada wartawan.
Banjir yang merendam empat kecamatan, berada di wilayah Jatiasih, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, dan Bekasi Utara, dengan keseluruhan titik banjir berjumlah 10 titik.
Banjir di Kecamatan Jatiasih terjadi di tiga titik, yakni Perumahan Vila Jati Rasa (50-60 cm), Perumahan Pondok Mitra Lestari (70 cm) dan Perumahan Pondok Gede Permai (10-30 cm).
Kecamatan Bekasi Timur memiliki lima titik banjir dengan ketinggian air terparah mencapai 3 meter yakni di Gang Kali Maya RT 01, 02 RW 05, Bekasi Jaya.
Baca Juga:
Selanjutnya di Gang Semar RT 04 RW 04, Bekasi Jaya (200 cm), Jalan Mayor Oking RT 01 RW 01, Margahayu (50-60 cm). Gang Mawar RT 08 RW 03, Margahayu (200 cm), dan Kampung Lengkak, Duren Jaya (5-10 cm).
Di Bekasi Utara hanya terdapat satu titik banjir, yakni di Kampung Lebak RT 07 RW 02, Teluk Pucung dengan ketinggian 50-60 cm. Sedangkan, Bekasi Selatan, titik banjir berada di Perumahan Vila Jakasetia, Jakasetia dengan ketinggian 50-60 cm.
Selain genangan air, insiden pohon tumbang juga terjadi di beberapa wilayah. “Pohon Tumbang di pintu masuk utara (kantor) Pemerintahan Kota Bekasi, Kelurahan Marga Jaya,” kata Karsono.
BPBD Kota Bekasi mencatat jumlah warga yang terdampak banjir kali ini sebanyak 408 jiwa dari 102 kepala keluarga (KK).
Beritaneka.com—Banjir melanda Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, setelah hujan lebat mengguyur sehingga debit air Sungai Krueng Tripa meluap. Peristiwa ini terjadi pada Selasa dini hari (21/12), pukul 03.00 WIB. Saat banjir berlangsung tinggi muka air sekitar 30 – 70 cm.
Pantauan dari BPBD Kabupaten Nagan Raya menyebutkan banjir berangsur surut pada Rabu (22/12) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Genangan berangsur surut sekitar 30 cm. Banjir ini berdampak pada 2.857 KK atau 5.093 jiwa pada sejumlah gampong atau desa di dua kecamatan. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka pada kejadian tersebut.
Gampong yang terdampak antara lain Gampong Ujong Kami, Kuta Trieng, Lami, Alue Kuyun, Sumber Makmur, Simpang Deli Gamping dan Kuala Seumayam di Kecamatan Darul Makmur. Sedangkan di Kecamatan Tripa Makmur, gampong terdampak yaitu di Gampong Panten Pagee, Ujong Krueng, Mon Dua, Neubok Yee PP, Neubok Yee PK, Pasie Keubeu Dom, Kabu, Lueng Kebe Jagat, Babah Lueng, Kaula Tripa dan Drin Tujoh.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Warga Mengungsi Sebanyak 3.697 Jiwa
Data terdampak sementara menyebutkan rumah dan fasilitas terendam, antara lain rumah 2.856 unit, sekolah 2 unit dan pustu 1 unit. Sedangkan aset warga, terpantau beberapa hektar sawah turut terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengidentifikasi rumah rusak berat 1 unit.
Dalam merespons banjir tersebut, BPBD bersama TNI, Polri, organisasi perangkat daerah terkait, aparat desa dan kecamatan serta warga bersiaga apabila ada warga yang membutuhkan evakuasi ke tempat aman.
Gerakan Tanah Wilayah Kabupaten Bogor
Sementara itu, fenomena gerakan tanah terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sebanyak dua rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori rusak sedang dan lima lainnya terisolir. Kejadian tersebut juga mengakibatkan dua akses jalan di lingkungan desa terdampak mengalami kerusakan karena pergeseran tanah.
Wilayah terdampak berada di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga. Data BPBD Kabupaten Bogor pada hari ini, Kamis (23/12) menyebutkan 3 KK atau 26 jiwa terdampak.
Baca juga: Korban Erupsi Semeru, Luka-luka 56, Hilang 22 dan Meninggal 22
Kejadian yang terjadi pada Rabu pagi (22/12), pukul 09.30 WIB dipicu oleh hujan dengna intensitas tinggi dan kondisi tanah labil.
BPBD telah berada di lokasi dan memberikan bantuan logistik makanan kepada keluarga terdampak. Di samping itu, pihaknya juga melakukan kaji cepat maupun analisis di lapangan sehingga dampak potensi gerakan tanah dapat dihindari.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kecamatan Jasinga termasuk wilayah dengan potensi bahaya pergerakan tanah kategori menengah hingga tinggi. Demikian juga analisis inaRISK, Kabupaten Bogor memiliki 33 wilayah kecamatan yang potensi bahaya tanah longsor dengan kategori tersebut, termasuk Kecamatan Jasinga.
Menyikapi tingginya potensi bahaya hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, khususnya menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022. Masyarakat dapat melihat potensi bahaya maupun risiko di wilayah dengan mengakses inaRISK atau pun sistem informasi resmi lain, seperti dari PVMBG, BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau BPBD.
Beritaneka.com—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat khususnya yang bermukim di kawasan pesisir pantai agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang bisa terjadi lantaran efek gerhana bulan total atau super blood moon, kemarin. Berdasarkan hasil analisa BMKG, potensi tersebut berpeluang terjadi sejak 26-31 Mei 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo MT menyebutkan, potensi banjir rob karena angin yang berembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi, yakni hingga 46 kilometer per jam di beberapa wilayah perairan di Indonesia. Embusan angin kencang ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang. Terutama di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan barat Sumatera, Perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
Baca Juga: Pemerintah Akan Naikkan PPN Dinilai Kontra Pemulihan Ekonomi
“Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Blood Moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” kata Eko dalam keterangan tertulisnya.
Potensi banjir rob 27-31 Mei 2021 ini, berpeluang terjadi di sejumlah daerah pesisir berikut ini yakni, Sumatera Utara, Batam, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua.
Menurut Eko, bukan berarti semua wilayah yang disebutkan di atas akan mengalami banjir secara bersamaan. “Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakt di sekitar pelabuhan dan pesisir,” kata dia.
Baca Juga: Kenaikan PPN, Anthony Budiawan: Berdampak Buruk Bagi Masyarakat Bawah
Aktivitas yang jelas akan terganggu akibat banjir rob tersebut adakah aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambah garam dan perikanan darat. Oleh karena itu, kata Eko, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim.