Beritaneka.com, Jakarta—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan tes aktivasi pengecekan fungsi Sirine Tsunami dari alat TEWS (Tsunami Early Warning System) di Satwas SDKP Sukabumi Dermaga 2 PPN, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, hari ini Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB besok.
Dengan adanya pengecekan ini, BMKG kemudian mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak panik ketika mendengar bunyi sirine tersebut.
“Kami mohon kerja sama dari masyarakat sekitar dan kami himbau agar tidak panik ketika mendengar bunyi sirine, dikarenakan ini hanyalah pengetesan untuk memastikan peralatan dalam kondisi baik,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu dalam keterangannya kami kutip dari SukabumiBerita.com
Alat peringatan dini Tsunami atau TEWS yang terpasang di wilayah Palabuhanratu berada di tiga lokasi, yakni di Kantor Balawista Kabupaten Sukabumi Pantai Citepus, kantor GIC (Geopark Information Center), dan teranyar di Satwas SDKP Sukabumi Dermaga 2 PPN, Palabuhanratu.
Dia menjelaskan, bila alat TEWS di Dermaga 2 PPN Palabuhanratu ini sudah teruji bahwa kondisinya baik, maka akan kembali diaktivasikan dalam tes aktivasi sirine tsunami secara serentak se-Indonesia yang rutin dilaksanakan BMKG pada jam 10.00 WIB pagi setiap tanggal 26.
Beritaneka.com, Jakarta—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem masih terjadi hingga 21 Oktober 2022.
“Potensi cuaca ekstrem masih tersebut masih dapat terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan ke depan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulisnya, dikutip hari ini.
Dwikorita mengatakan, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga 21 Oktober 2022 terjadi di 24 provinsi, yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara, kemudian Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
“Berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga berada di sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Sumatra Utara, dan sebagian wilayah Riau,” ujar Kepala BMKG.
Lebih lanjut, Dwikorita juga menyampaikan adanya potensi pasang maksimum yang perlu diwaspadai, antara lain di Wilayah Pantai Utara DKI yang terjadi pada pukul 10:00 – 15:00 WIB dan di Pantai Belawan pukul 04:00 – 10:00 WIB.
“Kondisi ini berpotensi menghalangi aliran air permukaan atau air hujan dari darat ke laut, sehingga dapat mengakibatkan genangan atau banjir rob di pantai,” ujarnya.
Selanjutnya, BMKG juga menyampaikan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia hingga 21 Oktober 2022. Gelombang dengan kategori tinggi (2,5 – 4,0 meter) berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba.
“Sebagian kecil wilayah di Pulau Sumba dan di Kupang, hingga saat ini sudah lebih dari 60 hari mengalami hari tanpa hujan. Untuk itu, perlu diwaspadai potensi kekeringan dan kebakaran lahan,” kata Kepala BMKG.
Dalam menghadapi potensi peningkatan potensi cuaca ekstrem ini, Kepala BMKG merekomendasikan beberapa antisipasi dan mitigasi yang perlu dilakukan baik oleh stakeholder maupun masyarakat, di antaranya:
- Pemerintah daerah wilayah terdampak perlu segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, hujan es, genangan tinggi, longsor, angin kencang, puting beliung, gelombang tinggi, dan lain sebagainya.
- Memastikan tata saluran air beroperasi lancar tidak terjadi sumbatan-sumbatan, mengoptimalkan tampungan/tandon air ataupun melakukan upaya untuk memanen air hujan secara optimal. Pemangkasan pohon atau ranting/cabang-cabang pohon yang sudah rapuh. Memperkuat tegakan/tiang-tiang/tembok yang mudah tumbang/roboh.
- Menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyumbat saluran air, tidak memotong atau melakukan penggalian lereng sembarangan.
- Menggencarkan/meneruskan penyebar luasan informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman, kewaspadaan, dan kesiapan pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
- Segera menghindar dari lokasi rawan banjir atau banjir bandang (di bantaran, lembah dan tubuh sungai ), lokasi rawan longsor pada lereng/tebing atau kaki lereng, ataupun lokasi rawan bencana hidrometeorologi lainnya (dapat dicek dari aplikasi InaRisk), saat peringatan dini disampaikan atau saat cuaca ekstrem terjadi.
“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” pungkas Kepala BMKG.
Beritaneka.com, Jakarta—Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
“Berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” kata Kepala BMKG dalam keterangannya dikutip hari ini.
Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan, untuk periode 9 hingga 15 Oktober mendatang BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di 34 provinsi kecuali Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Sementara itu, untuk periode 8 hingga 10 Oktober, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga perlu diwaspadai di wilayah berikut:
- sebagian wilayah Aceh,
- sebagian wilayah Banten,
- sebagian wilayah DKI Jakarta,
- sebagian wilayah Jawa Barat,
- sebagian wilayah Jawa Tengah,
- sebagian wilayah Jawa Timur,
- sebagian wilayah Kalimantan Barat, dan
- sebagian wilayah Sulawesi Tengah.
Selain itu, Kepala BMKG juga mengungkapkan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia. Pada periode 8 hingga 14 Oktober 2022 gelombang tinggi 1,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba, dan Laut Natuna.
Lebih lanjut, Dwikorita meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, antara lain:
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” tandas Kepala BMKG.
Informasi secara lebih rinci dan detail mengenai perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia dapat diakses melalui:
- Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
- Akun media sosial @infobmkg;
- Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
- Call center 196 BMKG; atau
- Kantor BMKG terdekat.
Beritaneka.com — Potensi gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter akan menerjang kawasan pesisir pantai di sejumlah wilayah Indonesia pada 19-20 Juni 2022. Peringatan dini ini disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG mengatakan hal ini dipengaruhi oleh adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 – 15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Laut Banda, perairan selatan Jawa, dan Laut Arafuru,” kata BMKG dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (19/6/2022). Kondisi tersebut, kata BMKG, terjadinya peluang peningkatan gelombang sangat tinggi berkisar 4.0 – 6.0 meter terjadi di Samudera Hindia Barat Lampung dan Samudera Hindia Selatan Jawa – Bali.
Baca Juga:
- Haji Bokir dan Mpok Nori Jadi Nama Jalan di Kawasan Jakarta Timur
- 2 Bobotoh Tewas di GBLA, Tagar #BobotohBerduka Trending
- Catat! Rute Baru Wings Air dari Bandara Pondok Cabe ke 4 Kota di Pulau Jawa
- Cek Pasar Tradisional yang Jual Minyak Goreng Curah Rp14.000 Per Liter
- Mendag Zulhas Prioritaskan Penyelesaian Masalah Minyak Goreng
- Suami Lupa Pulang ke Rumah, Emak-Emak Ngamuk Hancurkan Mesin Judi
Kemudian, gelombang tinggi 1,25 – 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan P. Sawu – P. Rote – Kupang, Laut Timor.
Kemudian, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Baubau – Kepulauan Wakatobi, perairan Manui – Kendari, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Babar – Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei – Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru bagian barat Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 – 4.0 meter terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Nias – Enggano, Selat Sunda bagian barat – selatan, perairan selatan Pulau Jawa – Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan NTB – NTT, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
BMKG mengatakan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran dan kegiatan nelayan. “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya.
Beritaneka.com — Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 6 meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 10-11 Juni 2022.
BMKG menjelaskan hal ini diakibatkan adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-17 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Sumba, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru,” ujar BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (10/6/2022).
BMKG mengatakan kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.50 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian timur.
Kemudian, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan Kepulauan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, perairan utara Kepulauan Kai-Kepulauan Aru. Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru. Untuk gelombang dengan sangat tinggi kisaran 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur-NTT.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).
Kemudian, Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau BMKG.
Beritaneka.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan adanya potensi banjir pesisir atau rob di 15 wilayah pesisir Indonesia. Potensi ini diakibatkan adanya fase bulan baru pada tanggal 30 Mei 2022.
“Adanya fase bulan Baru pada tanggal 30 Mei 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo dalam keterangan pers, Senin (30/5/2022).
Eko mengatakan potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini, kata Eko, secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” kata Eko.
Berikut 15 wilayah pesisir Indonesia yang berpotensi banjir rob berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, pada tanggal 30 Mei-7 Juni 2022, di antaranya:
1.Aceh
2.Sumatera Utara
3.Sumatera Barat
4.Lampung
5.Bangka Belitung
6.Banten
7.DKI Jakarta
8.Jawa Barat
9.Jawa Tengah
10.Jawa Timur
11.Bali
12.Kalimantan Barat
13.Kalimantan Selatan
14.Kalimantan Timur
15.Maluku
Beritaneka.com — Jakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada warga Jakarta untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca pada hari ini, Kamis (12/5/2022). Sebab, sebagian wilayah Jakarta berpotensi dilanda hujan deras disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat.
Adapun, daerah Jakarta yang berpotensi diguyur hujan disertai kilat dan angin kencang yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dua daerah tersebut diprediksi dilanda hujan disertai angin kencang dan kilat pada sore hari.
Baca Juga:
“Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari,” demikian bunyi peringatan dini yang dirilis BMKG melalui laman resminya.
Suhu rata-rata untuk seluruh wilayah di Jakarta pada hari ini berada dalam kisaran 24 sampai 34 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 60 hingga 95 persen. Masyarakat Jakarta diminta untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca akhir hari ini.
Beritaneka.com—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi hujan es pada bulan Maret hingga April 2022. Kejadian hujan es sebelumnya telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan wilayah lainnya.
“Kejadian cuaca ekstrem berupa fenomena hujan es telah terjadi dalam sepekan ini di beberapa wilayah seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan wilayah lainnya. Kejadian tersebut disertai juga dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat/petir dan angin kencang,” tulis BMKG melalui akun media sosial Twitter resminya @infoBMKG, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga:5 Kota Berikut Ini Terbanyak Warganya Belanja Online
Prakirawan BMKG menjelaskan, hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit. Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektivitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.
“Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar,” terang BMKG.
Masih menurut BMKG, besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es.
Kemudian, kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara. Bahkan ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.
Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih mungkin terjadi hingga Maret-April, BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada terkait dengan potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut serta dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang, dan lain-lain,” kata BMKG.
Beritaneka.com—Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan kedepan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti Cold Surge atau Seruakan Massa Udara Dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia, aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di beberapa wilayah, pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.
“Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan,” ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto, M.Si, dalam keterangan tertulis, dikutif Rabu( 19/1).
Baca juga: Hari Ini Cuaca Ekstrem: Hujan Deras Disertai Petir di Jakarta, Bogor dan Depok
Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Potensi HUJAN SEDANG- LEBAT diprediksi terjadi di wilayah berikut:
1.Sumatra Barat
2.Bengkulu
- Kep. Bangka Belitung
- Sumatra Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
11.Jawa Timur
12.Kalimantan Barat
13.Kalimantan Tengah
14.Kalimantan Selatan
15.Kalimantan Utara
16.Kalimantan Timur
17.Sulawesi Tengah
18.Sulawesi Selatan
19.Sulawesi Utara
20.Gorontalo
21.Sulawesi Tenggara
22.Bali
23.Nusa Tenggara Barat
24.Nusa Tenggara Timur
25.Maluku
26.Papua Barat
27.Papua
Sementara itu, waspada potensi tinggi gelombang, dengan tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea) pada beberapa perairan di wilayah Indonesia, yaitu:
- Laut Natuna Utara
- Perairan utara Kep.Anambas – Kep.Natuna
- Laut Jawa bagian tengah dan timur
- Perairan selatan Jawa Timur hingga P.Sumba
- Perairan selatan P.Sawu hingga P.Rotte
- Laut Sawu bagian selatan
- Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT
- Selat Makassar bagian selatan
- Laut Banda
- Laut Arafuru
- Perairan Kep.Sangihe – Kep.Talaud
- Perairan utara Halmahera
- Laut Halmahera
- Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dll) dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dll.
Baca juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Jakarta Cerah Berawan Akhir Pekan Ini
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
- http://www.bmkg.go.id;
- follow media sosial @infoBMKG;
- aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
- atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Beritaneka.com—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Ibu Kota Jakarta pada akhir pekan ini, Sabtu (1/5/2021) cerah berawan.
Berdasarkan informasi BMKG di www.bmkg.go.id cuaca pada pagi hari ini di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara cerah berawan. Hanya di Kepulauan Seribu yang diprediksi bakal diguyur hujan ringan.
Memasuki siang hari, cuaca di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara serta Kepulauan Seribu diprediksi cerah berawan. Sedangkan untuk Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, diperkirakan bakal diguyur hujan ringan. ”Waspadai potensi hujan disertai kilat/petir di wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang/sore hingga menjelang malam hari,” tulis BMKG.
Sedangkan pada malam hingga dini hari, cuaca di sebagian besar wilayah Jakarta cerah berawan hanya Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu yang diprediksi bakal diguyur hujan ringan pada malam hari dan dini hari nanti. Adapun suhu rata-rata diprediksi sekitar 24-33 derajat celcius dengan kelembapan antara 60-90%