Beritaneka.com—MER-C atau Medical Emergency Rescue Committe lembaga medis dan kemanusiaan mengirim surat terbuka kepada seluruh pemimpin negara-negara di dunia untuk segera bertindak atas situasi di Gaza, Palestina. MER-C mendesak seluruh pemimpin dunia untuk mengerahkan kekuatan dan melakukan upaya untuk menghentikan genosida, pembunuhan massal yang terus berlangsung di Gaza.
Gaza telah dibombardir diserang habis-habisan oleh Israel. Bombardir itu telah membunuh banyak warga sipil, mayoritas perempuan dan anak-anak yang tewas terkena senjata dan bom-bom Israel.
Pemerintah Palestina mengungkap jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai 12.300 orang sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu. Dilansir kantor berita AFP, Minggu (19/11/2023), Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas mencapai 12.300 itu terdiri dari 5.000 anak-anak dan 3.300 korban jiwa lainnya merupakan perempuan. Selain itu, sebanyak 30.000 warga Gaza mengalami luka-luka.
Di sisi lain, negara-negara Arab juga tidak bisa berbuat banyak. Belum ada yang berani bersikap tegas terhadap aksi semena-mena pasukan Israel. Sebaliknya, mayoritas negara Arab justru menolak ketika ada seruan embargo ekspor minyak ke Israel. Negara di kawasan Teluk maupun Jazirah Arab, yang bersikap keras terhadap aksi Israel adalah Iran dan Yaman. Mereka tidak sekadar mengutuk, tetapi ikut berperan dalam perlawanan Hamas tehadap tentara pendudukan Israel.
Berikut isi surat terbuka dari MER-C;
“Kami menulis surat ini untuk mendesak Anda agar mengerahkan kekuatan dan melakukan upaya untuk mengakhiri terulangnya Nakba di Palestina. Kita mungkin memiliki pendirian yang berbeda terhadap Hamas dan Israel. Namun sebagai manusia, saya percaya bahwa hati nurani kita dapat mengatakan bahwa tidak boleh ada tindakan militer yang dilakukan jika sudah jelas bahwa tindakan tersebut akan merugikan warga sipil, perempuan dan anak-anak.
Sudah lebih dari sebulan Gaza tidak lagi menjadi kamp konsentrasi besar, melainkan kamp kematian. Pada tanggal 8 Oktober 2023, para pemimpin Israel bahkan tidak berusaha menyembunyikan niat genosida.
Tenaga medis dan Paramedis tidak yakin akan keselamatan mereka, dalam menjalankan tugas kemanusiaannya. Berapa banyak lagi korban Israel yang memuaskan rasa kenyangnya terhadap darah Palestina sementara Dunia melihat? Berapa banyak lagi anak-anak dan perempuan yang harus mati agar Anda dapat mewujudkan Israel tindakan tidak manusiawi di Gaza harus dihentikan? Ini bukan perang! Ini adalah genosida!,” katanya dalam surat terbuka.
Lembaga kemanusiaan itu menekankan bahwa atas nama kemanusiaan, para pemimpin dunia harus bersatu dan menggabungkan kekuatan untuk menghentikan genosida, untuk menghentikan tindakan tidak manusiawi, dan untuk menghentikan kekejaman terhadap rakyat Gaza.
“Dengan semua milikmu kekuasaan, Anda dapat menghentikan pasokan minyak untuk Israel dan pendukungnya. Dengan seluruh kekuatanmu, kamu bisa berhenti pasokan senjata untuk Israel. Dengan segenap kekuatanmu, kamu bisa membuka perbatasan Rafah secara permanen, dan memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Palestina. Dengan segenap kekuatan Anda, Anda dapat menghukum siapa pun yang serius pelanggaran hukum humaniter internasional.
Dengan segenap kekuatanmu, kamu bisa menghentikan Nakba lainnya tragedi. Demi kemanusiaan, tolong ambil tindakan sekarang! Mereka tidak berdaya, dan sangat membutuhkan bantuan dari mereka yang sebenarnya paling memegang kekuasaan. Mereka tidak dapat menyediakan jarum suntik steril untuk pasien dan harus mengoperasikan lampu dari ponsel. Semua rumah sakit di Gaza kini hanya bisa menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi.