Beritaneka.com, Jakarta —Tingkat elektabilitas atau keterpilihan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2024 masih paling tinggi dibandingkan dengan kandidat lainnya. Tingginya elektabilitas Prabowo juga berdampak positif pada kenaikan perolehan suara Partai Gerindra di Pemilihan Umum Legislatif 2024. Demikian hasil survei Suara Politik Publik (SPP) terkait pilihan publik di Pilpres 2024, dikutip hari ini.
Dalam jajak pendapat ini, publik disodorkan 10 tokoh yang kini jadi figur parpol atau figur yang sekadar memiliki kedekatan dengan parpol. Ke-10 tokoh itu adalah Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Erick Tohir.
“Hasilnya, Prabowo Subianto memperoleh 28,7 persen suara dan dipastikan unggul dari kandidat capres lainnya,” kata Direktur Eksekutif SPP, Asrudin Azwar.
Baca Juga:
- Harga BBM Meroket, Indef: Kenaikan Harusnya Tidak Lebih 5 Persen
- Kabar Gembira! Pemerintah Perpanjang Insentif Pajak Lagi
- Mengukur Kebijakan “Spekulatif” BI Pertahankan Suku Bunga
- Wagub DKI Batasi Waktu Citayam Fashion Week sampai Jam 10 Malam
- Semester I-2022, Realisasi Investasi Capai Rp584,6 Triliun
Menyusul kemudian, Ganjar Pranowo dengan 20,5 persen, Anies Baswedan 13,9 persen, Ridwan Kamil 5,75 persen, AHY 3,45 persen, Sandiaga Uno 3,3 persen, Puan Maharani 2,44 persen, Erick Thohir 1,47 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, dan Airlangga Hartarto 0,47 persen.
Sementara yang menjawab tak tahu/tidak jawab/rahasia/belum menentukan sebesar 18,82 persen. Azwar menjelaskan, Prabowo unggul dibandingkan tokoh lainnya karena eks Danjen Kopassus yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu paling dikenal (97,2 persen), disukai mayoritas (83,7 persen) dan figur yang paling pantas (70,7 persen).
Azwar menganalisis, Prabowo punya peluang besar jadi capres yang kemungkinan besar akan diusung Gerindra di Pilpres 2024. Kandidat capres potensial lain yang masuk jajaran teratas elektabilitas survei belum juga memiliki kepastian dukungan resmi dari parpol, yaitu Ganjar dan Anies. Meski Ganjar adalah kader PDIP.
Menurut Azwar, posisi Ganjar dilematis apalagi jika memang Ganjar tak dicalonkan PDIP pada 2024. Namun, riskan bila Ganjar lompat ke parpol lain dari PDIP yang membesarkannya. Begitu juga Anies yang belum memiliki kendaraan parpol. Meskipun, baru Nasdem sejauh ini yang baru memasukkan Anies sebagai salah satu bakal capres jagoannya.
Selain kandidat capres, survei SPP juga mengukur kekuatan parpol-parpol dari sisi pilihan publik. Dalam survei SPP, ungkap Azwar ditemukan efek bola salju yang diterima Gerindra. Dia menjelaskan maksud efek bola salju, yaitu semakin tinggi elektabilitas capres yang diusung, maka semakin banyak publisitas yang diperoleh partainya.
“Dengan begitu semakin tinggi pula pilihan publik atas partai tersebut,” kata Azwar. Azwar mengatakan efek tersebut terlihat saat mengukur tingkat keterpilihan parpol. Hasilnya, Gerindra membayangi terus PDIP dan masih menempati posisi kedua. Meski begitu, jika dikomparasikan dengan Pileg 2019, perolehan suara Gerindra grafiknya meningkat, sementara PDIP stagnan. Pada Pileg 2019, Gerindra peroleh suara 12,57 persen, saat ini dalam survei SPP meningkat menjadi 14,02 persen.
“Sementara itu, suara PDIP menurun sedikit, dari 19,33 persen pada 2019 menjadi 18,25 persen pada saat sekarang,” ujar Azwar. Dia pun menyampaikan analisa suara PDIP yang stagnan. Pertama, dia menduga, karena PDIP saat ini belum memiliki capres dengan magnet politik publik. Kedua, blunder politik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng dinilai telah menyakiti hati rakyat kecil.
“Ini adalah alarm politik bagi PDIP. Jika di sisa waktu ini tidak ada perbaikan strategi politik dari PDIP, Gerindra akan terus mendekati suara PDIP,” sebutnya. Survei SPP dilaksanakan periode 7 hingga 16 Juli 2024 di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan menggunakan metode pencuplikan responden secara rambang berjenjang atau multi-stage random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden. Total sampel dalam survei ini melibatkan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Beritaneka.com—Partai Demokrat dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, kembali menunjukkan lonjakan signifikan elektabilitasnya. Dua survei terbaru dari CISA dan Parameter Politik Indonesia (PPI) mengkonfirmasinya.
Survei CISA menempatkan AHY pada urutan kedua (15,51%) di bawah Anies Baswedan dan Demokrat (13,22%) di bawah PDIP. Sedangkan dalam survei PPI, elektabilitas Demokrat naik signifikan di urutan keempat (8,4%) dan AHY di posisi keempat (5,6%) di bawah Prabowo, Ganjar dan Anies.
Baca juga: Dua Gugatan Moeldoko Cs Terhadap Demokrat AHY Ditolak Pengadilan
Menanggapi ini, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan kalau rakyat sekarang butuh pemimpin dan parpol yang melakukan kerja-kerja nyata di tengah masyarakat.
Rakyat juga tahu, mana pemimpin yang benar-benar melakukan kerja serius membantu rakyat yang sedang susah karena pandemi dan krisis ekonomi saat ini. Mana yang benar-benar memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat. Dan, Ketum AHY bersama pengurus dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia telah menunjukkan itu selama setahun terakhir.
“Rakyat sudah jengah dengan pemimpin yang hanya sibuk berjanji, lanjut Herzaky. Hari ini bilang apa, kenyataannya besok malah lain lagi yang dilakukan. Punya jabatan mentereng, bukannya membantu rakyat, malah bantuan buat rakyat dikorupsi. Punya tanggung jawab besar sebagai pejabat publik, tapi sibuknya malah di medsos. Luncurkan program ini itu, tapi tidak ada yang jalan di lapangan,” ujar Herzaki.
Karena itu, rakyat memberikan apresiasi dan atensi luar biasa atas konsistensi dan kesungguhan Ketum AHY dan Demokrat membantu rakyat selama setahun terakhir ini. Pertama, bantu rakyat dengan gerakan nasional lawan corona, termasuk gerakan nasional peduli dan berbagi. Demokrat telah mencatat lebih dari 250 Milyar rupiah yang telah disumbangkan dan disalurkan oleh para kader ke masyarakat sepanjang Pandemi ini.
Kedua, bantu rakyat dalam peningkatan ekonomi dan akses pendidikan, baik melalui intensifikasi lapangan kerja dengan gerakan nasional bina UMKM maupun gerakan nasional wifi gratis untuk pendidikan. Prinsip Demokrat berkoalisi dengan rakyat, benar-benar diresapi dan dilaksanakan oleh kader-kader kami di seluruh Indonesia, dan benar-benar dirasakan oleh rakyat.
Baca juga: DPP Demokrat Layangkan Somasi Terbuka Pada Peserta KLB Deli Serdang
Karena itulah, meskipun saat ini Ketum AHY dan Partai Demokrat belum memikirkan pilpres 2024, pileg 2024, tapi nama AHY dan Partai Demokrat terus melejit dalam survei-survei akhir-akhir ini. Soalnya, masyarakat yang melihat dan merasakan sendiri, manfaat kerja-kerja nyata Ketum AHY dan Partai Demokrat. Jadinya ketika ada survei, rakyat pun makin banyak yang menyebutkan nama Ketum AHY dan Partai Demokrat.
“Bagaimanapun, pemilu masih jauh. Masih banyak yang bisa terjadi dalam tiga tahun ini. Karena itu, kepercayaan dari rakyat yang terus meningkat kepada Ketum AHY dan Partai Demokrat saat ini, merupakan tanggung jawab besar yang mesti kami jaga. Sebagai cambuk bagi kami untuk terus konsisten berjuang untuk rakyat, dan tidak lantas berpuas diri,” tegas Herzaki.