Beritaneka.com — Jakarta, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen untuk mengawal sampai selesai proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun.
“Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen untuk terus mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun sampai terealisasi,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip hari ini.
Imam mengatakan komitmen tersebut merupakan wujud konkret dari kebijakan Menteri Investasi untuk hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. “Indonesia akan menjadi pemain utama dunia di industri baterai listrik. Dalam 2 sampai 5 tahun ke depan kita akan mengekspor produk akhir yang bernilai tambah tinggi,” katanya.
Imam mengatakan selain akan membuka lapangan kerja bagi 20.000 tenaga kerja, proyek Grand Package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dengan potensi sampai dengan 200 GWh/tahun.
Investasi ini merupakan wujud kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN. Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyampaikan bahwa kemitraan antara BUMN dengan LG ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir di Indonesia.
“Dimulainya implementasi rencana tahap kedua ini merupakan salah satu wujud nyata dukungan dari Pemerintah Indonesia. Selain itu, investasi ini juga akan berdampak positif dalam menumbuhkan titik pertumbuhan perekonomian yang baru di daerah,” ujar Toto.
Proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara, hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.
Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021 lalu.
Beritaneka.com—Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjelang tutup tahun 2021 optimistis target investasi sebesar Rp900 triliun sepanjang tahun ini dapat tercapai.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini target tersebut sudah terealisasi 73% dan sisanya akan tercapai hingga penutupan kuartal IV.
“Data yang sudah masuk ke kami, tapi tidak bisa kami kasih data itu, tapi kami kasih gambaran, Insha Allah mencapai target,” kata Bahlil dalam diskusi bersama Indikator Politik Indonesia secara virtual kemarin, Minggu (5/12/2021).
Menurut Bahlil, tingkat kepercayaan dari investor luar negeri terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah meningkat dibandingkan sebelumnya. Bahlil menyebutkan, dampak implementasi UU Ciptaker yang memungkinkan perizinan dilakukan melalui satu pintu yaitu dengan sistem OSS (Online Single Submission).
Baca Juga: Cair Sampai Desember 2021, Begini Cara Dapatkan Bansos Akhir Tahun
“Jadi betul-betul melahirkan suatu cara pandang baru bagi dunia global dan domestik untuk melakukan investasi di Indonesia,” kata Bahlil.
Optimisme Bahlil juga didorong dengan pembangunan infrastruktur di daerah yang membuat realisasi investasi di luar Jawa cepat tercapai. “Misal dulu Maluku Utara, siapa yang mau investasi di sana? Jadi (sekarang) sudah mulai merata dan investasinya itu investasi yang hilirisasi, sebagai wujud transformasi ekonomi,” katanya.
Hingga saat ini porsi investasi di Tanah Air bukan hanya didominasi sektor jasa atau pergudangan, namun sudah banyak yang melakukan investasi berupa barang modal. “Jadi, investasi sekarang itu lebih ke sektor produktif manufaktur, membangun industri, ini kita dorong untuk diperbanyak,” katanya.
Baca Juga: Waspada Omicron, Depok Nol Kasus Covid-19
Bahlil mendorong investasi yang masuk untuk berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah-daerah. Dengan begitu, sebaran investasi lebih merata.