Beritaneka.com, Jakarta—Tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dapat meresepkan 156 obat dengan sediaan cair/sirup. Hal ini tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury).
Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair atau Sirup pada Anak Dalam Rangka Pencegah.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril mengatakan, obat ini dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, Dan/Atau Gliserin/Gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
“Jenis obat yang boleh digunakan sesuai dengan rekomendasi Badan POM,” kata dr. Syahril dalam keterangan resmi Kemenkes yang kami kutip hari ini.
Baca Juga:
BPOM Tarik 5 Obat Sirup dengan EG dan DEG Lebihi Ambang Batas
Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat meresepkan atau memberikan obat dalam bentuk sediaan cair/sirup berdasarkan pengumuman dari BPOM RI terhadap 133 jenis obat pada lampiran 1 dan 23 merk obat pada lampiran 2A
Tenaga kesehatan juga dapat meresepkan atau memberikan obat, yang sulit digantikan dengan sediaan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran 2 sampai didapatkan hasil pengujian dan diumumkan oleh BPOM RI.
“12 merk obat yang mengandung zat aktif asam valporat, sidenafil, dan kloralhidrat dapat digunakan, tentunya pemanfaatannya harus melalui monitoring terapi oleh tenaga kesehatan,” tambah dr. Syahril.
Apotek dan toko obat dapat menjual bebas dan/atau bebas terbatas kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan lampiran 2 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat sirup sesuai dengan kewenangan masing-masing.
“Kementerian kesehatan RI akan mengeluarkan surat pemberitahuan kembali setelah diperoleh hasil pengujian Badan POM RI atas jenis obat obatan sirup lainnya,” katanya.
Berikut ini daftar 23 obat boleh diresepkan lagi;
1.Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
2.Amoxan (Sanbe farma)
3.Amoxicilin (Mersifarma TM)
4.Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
5.Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
6.Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
7.Cefspan syrup (Kalbe Farma)
8.Cetirizin (Novapharin)
9.Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
10.Domperidon Sirup (Afi Farma)
11.Etamox syrup (Errita Pharma)
12.Interzinc (Interbat)
13.Nytex (Pharos)
14.Omemox (Mutiara Mukti Farma)
15.Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
16.Vestein (Erdostein) (Kalbe)
- Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
- 18.Zinc Syrup (Afi Farma)
- 19.Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
- 20.Zibramax (Guardian Pharmatama)
- 21.Renalyte (Pratapa Nirmala)
- 22 Amoksisilin (-)
- 23.Eritromisin (-)
Dalam pemberitaan media ini sebelumnya, sebanyak 133 obat sirup boleh diresepkan bisa dibaca di sini:
Sebanyak 133 Obat Sirup Aman Diminum Sesuai Aturan Pakai, Cek!
Beritaneka.com, Jakarta—Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyatakan sebanyak 133 obat sirup tidak menggunakan pelarut propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, atau gliserin/gliserol.
“Dari 133 sirup obat yang terdaftar di Badan POM tidak menggunakan empat pelarut tersebut yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai,” kata Penny dalam konferensi pers, Minggu (23/10/2022).
BPOM telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap 102 obat sirup yang masuk daftar Kementerian Kesehatan terkait pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI). Hasilnya, 23 obat dipastikan tidak menggunakan keempat pelarut tersebut.
Baca Juga:
- Sebanyak 143 Kendaraan Listrik Siap Dukung Pelaksanaan KTT G20
- Kasus Ginjal Akut, Kemenkes Larang Sementara Obat Sirup
- Presiden Jokowi dan Tony Blair Bahas Perencanaan Pemindahan Ibu Kota Baru
Tujuh produk telah dilakukan pengujian dan dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai dengan aturan pakai. Sementara, tiga produk telah diuji dan dinyatakan mengandung cemaran etilen glikol (EG)dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas aman. Ketiganya termasuk dalam lima produk yang telah diumumkan sebelumnya oleh BPOM.
“Sampai dengan saat ini masih ada 69 lagi produk masih dalam proses sampling dan pengujian. Secepatnya kami akan mengeluarkan secara bertahap,” kata Penny.
Penny mengatakan, temuan BPOM terkait pelarut itu tidak berarti merupakan kesimpulan bahwa keempat kandungan tersebut memiliki kaitan dengan penyakit gangguan ginjal.
“Hasil uji cemaran EG dan DEG ini bukan berarti mengatakan atau mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirup obat tersebut memiliki keterkaitan sebab akibat dengan kejadian gangguan ginjal akut pada anak,” kata Penny K Lukito.
Berikut daftar 133 obat sirup yang aman digunakan menurut BPOM:
- Aficitrin sirup obat cacing 10 ml, pemilik izin edar Afifarma
- Alerfed sirup obat flu 60 ml, pemilik izin edar Guardian Pharmatama
- Alergon sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Konimex
- Amoxicillin Trihydrate drops antibiotika 20 ml, pemilik izin edar Meprofarm
- Amoxsan drops antibiotika 15 ml, pemilik izin edar Caprifarmindo Laboratories
- Asterol sirup obat asma 60 ml, pemilik izin edar Meprofarm
- Avamys suspensi obat alergi 120 spray, pemilik izin edar Glaxo Wellcome Indonesia
- Avamys Suspensi obat alergi 120 spray, pemilik izin edar Glaxo Wellcome Indonesia
- B-Dex sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Nulab Pharmaceutical Indonesia
- BDM sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Nulab Pharmaceutical Indonesia
- Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Bufa Aneka
- Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Bufa Aneka
- Cazetin drops anti jamur 15 ml, pemilik izin edar Ifars Pharmaceutical Laboratories
- Cefadroxil Monohydrate drops (serbuk kering) antibiotik 15ml, pemilik izin edar Lapi Laboratories
- Cetirizine Hydrochloride sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Novapharin
- Cetzin sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Nufarindo
- Citocetin suspensi obat flu 60 ml, pemilik izin edar Ciubros Farma
- Cohistan Expectorant sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Darya-Varia Laboratoria TBK
- Cohistan Expectorant sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Darya-Varia Laboratoria TBK
- Colfin sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Nufarindo
- Colsancetine suspensi obat antibiotik 60 ml, pemilik izin edar Sanbe Farma
- Combicitrine sirup obat cacing 10 ml, pemilik izin edar Berlico Mulia Farma
- Constipen sirup obat pencahar 120 ml, pemilik izin edar Pharma Health Care
- Constuloz sirup obat pencahar 120 ml, pemilik izin edar Novell Pharmaceutical Laboratories
- Coredryl Ekspektoran sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Global Multi Pharmalab
- Cotrimoxazole suspensi antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Errita Pharma
- Cotrimoxazole suspensi antibiotik 60 ml, pemilik izin edar Harsen
- Daryazinc sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Darya-Varia Laboratoria TBK
- Daryazinc drops obat diare 15 ml, pemilik izin edar Darya-Varia Laboratoria TBK
- Decatrim suspensi antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Harsen
- Deferiprone cairan oral chelating 250 ml, pemilik izin edar Pratapa Nirmala
- Diakids sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Bernofarm
- Domino drops obat mual 10 ml, pemilik izin edar Afifarma
- Domperidone drops obat mual 10 ml, pemilik izin edar Afifarma
- Durafer cairan oral chelating 250 ml, pemilik izin edar Pratapa Nirmala
- Erlamycetin suspensi antibiotika 60 ml, pemilik izin edar Erlangga Edi Laboratories (ERELA)
- Etamoxul suspensi antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Errita Pharma
- Extropect sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Guardian Pharmatama
- Garkene sirup obat epilepsi 120 ml, pemilik izin edar Guardian Pharmatama
- Glisend Expectorant sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Konimex
- Grafazol suspensi antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Graha Farma
- Guanistrep suspensi obat diare 60 ml, pemilik izin edar Itrasal
- Hislorex sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Konimex
- Interzinc sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Interbat
- Itrabat sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Itrasal
- Komix Expectorant Jahe sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix Expectorant Jeruk Nipis sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix Expectorant peppermint sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
48.Komix OBH sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix OBH sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix OBH sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix OBH Kid (rasa madu) sirup obat batuk 5 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix Rasa Jahe sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix Rasa Jeruk Nipis sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Komix Rasa Peppermint sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Bintang Toedjoe
- Konidin OBH sirup obat batuk 7 ml, pemilik izin edar Konimex
- Lactulax sirup pencahar 60 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- Lactulax sirup pencahar 120 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- Lactulax sirup (rasa coklat) obat pencahar 200 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- Lactulose sirup obat pencahar 60 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- Lactulose sirup obat pencahar 120 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- Lapicef drops antibiotik 15 ml, pemilik izin edar Lapi Laboratories
- Laxalosan sirup obat pencahar 60 ml, pemilik izin edar Sanbe Farma
- Levopront sirup obat batuk 120 ml, pemilik izin edar Combiphar
- Maltofer drops obat defisiensi zat besi tanpa anemia 30ml, pemilik izin edar Combiphar
- Mefamesis sirup obat mual 50 ml, pemilik izin edar Intijaya Meta Ratna Pharmindo
- Metagan Expectorant obat batuk 50 ml, pemilik izin edar Intijaya Meta Ratna Pharmindo
- Methadone Hydrochloride sirup obat pereda nyeri 1.000 ml, pemilik izin edar Kimia Farma TBK
- Metronidazole Benzoat suspensi antimikroba 100 ml, pemilik izin edar Harsen
- Metronidazole Benzoat suspensi antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Graha Farma
- Sirup obat batuk Mucobat: Dus 1 botol 60 ml, pemilik izin edar Itrasal
- Sirup obat batuk Neo Emkanadryl: Dus 1 botol 100 ml, pemilik izin edar Mudita Karun
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol plastik 120 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol plastik 60 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol 60 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol 120 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Kids: Dus 1 botol 60 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Sirup obat batuk Nipe Expectorant Kids: Dus 1 botol 60 ml, pemilik izin edar Menarini Indria Laboratories
- Drops pereda nyeri Norages: Dus 1 botol 20 ml, pemilik izin edar Meprofarm
- Suspensi anti jamur Nystatin: Dus botol 15 ml, pemilik izin edar Ifars Pharmaceutical Laboratories
- Sirup obat batuk ‘Obat Batuk 8 Dewa: Dus 1 botol plastik 60 l, pemilik izin edar Mega Esa Farma
- Obat batuk hitam dus 1 botol 120 ml, pemilik izin edar Itrasal
- Obat batuk hitam botol plastik 300 ml, pemilik izin edar Mulia Farmasi
- Obat batuk hitam botol 100 ml, pemilik izin edar Holi Farma Suci
- OBH AFI obat batuk 125 ml, pemilik izin edar Afifarma
- OBH AFI (Rasa Lemon) pbat 100 ml, pemilik izin edar Afifarma
- OBH AFI (Rasa Mint) obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Afifarma
- OBH Berlico (Rasa jeruk Nipis) obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Berlico Mulia Farma
- OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Jahe obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Combiphar
- OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol obat batuk 7,5 ml, pemilik izin edar Combiphar
- OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol obat batuk 7,5 ml, pemilik izin edar Combiphar
- OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Combined Imperial Pharmaceutical, Combiphar
- OBH IKA sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- OBH IKA sirup obat batuk 200 ml, pemilik izin edar Ikapharmindo Putramas
- OBH Molex sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Molex Ayus
- OBH Nutra sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Candra Nusantara Jaya
- OBH RAMA sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Rama Emerald Multi Sukses
- OBH Surya sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Itrasal
- Ondane sirup obat mual 60 ml, pemilik izin edar Guardian Pharmatama
- Pedialyte cairan oral obat diare 500 ml, pemilik izin edar Abbott Indonesia
- Pedialyte aroma bubble gum cairan oral obat diare 500 ml, pemilik izin edar Abbott Indonesia
- Pralax sirup obat pencahar 100 ml, pemilik izin edar Pratapa Nirmala
- Procaterol Hydrochloride sirup obat asma 60 ml, pemilik izin edar Meprofarm
- Pyrantel Pamoate suspensi obat cacing 60 ml, pemilik izin edar Holi Pharma
- Ramadryl Expectorant sirup obat batuk 15 ml, pemilik izin edar Rama Emerald Multi Sukses
- Renasistin OD drops (serbuk kering) antibiotik 100 ml, pemilik izin edar Pratapa Nirmala
- Rhinathiol sirup obat batuk 100 ml, pemilik izin edar Aventis Pharma
- Rhinos Neo drops obat flu 10 ml + dropper, pemilik izin edar Dexa Medica
- Rotarix Suspensi obat mencegah rotavirus 1,5 ML, pemilik izin edar Glaxo Wellcome Indonesia
- Rotarix suspensi mencegah infeksi rotavirus 2 ML, pemilik izin edar Organon Pharma Indonesia TBK
- Rotateq cairan oral obat mencegah infeksi rotavirus 10 pouch, pemilik izin edar Organon Pharma Indonesia TBK
- Salbron Ekspektoran sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Dankos Farma
- Salbugen sirup, obat asma 60 ml, pemilik izin edar Mulia Farma Suci
- Salbugen Ekspektoran sirup obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Mulia Farma Suci
- Salbutamol Sulfate sirup antimikroba 60 ml, pemilik izin edar Mulia Farma Suci
- Saldextamin sirup obat pencahar 60 ml, pemilik izin edar ITRASAL
- Saltrim Forte sirup obat pencahar 60 ml, pemilik izin edar ITRASAL
- Sucralfate suspensi antibiotik 60 ml, Dexamedica
- Sucralfate suspensi obat pencahar 100 ml, pemilik izin edar Dexamedica
- Supramox drop antibiotik 20 ml, pemilik izin edar Meprofarm
- Survanta suspensi obat gangguan pernapsan 8 ML, pemilik izin edar Abbott Indonesia
- Synflorix suspensi obat pneumia 0,5 ML + 1 jarum suntik, pemilik izin edar Smithkline Beecham Pharmaceuticals
- Valved sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Global Multi Pharmalab
- Valved DM sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Global Multi Pharmalab
- Ventilin sirup obat asma 100 ml, pemilik izin edar Global Wellcome Indonesia
- Ventolin Expectorant sirup obat asma dan batuk 100 ml, pemilik izin edar Glaxo Wellcoe Indonesia
- Vertivom sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar Global Multi Pharmalab
- Winasal sirup obat batuk 60 ml, pemilik izin edar ITRASAL
- Zenicold sirup obat flu 60 ml, pemilik izin edar Pabrik Pharmasi Zenith
- Zentris sirup dus obat alergi 60 ml, pemilik izin edar Novapharin
- Zinc Go Forte sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Afifarma
- Zinc Sulfate Monohydrate sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Bernofarm
- Zinc Sulfate Monohydrate sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Afifarma
- Zinfion sirup obat diare 60 ml, pemilik izin edar Infion.
Beritaneka.com, Jakarta—Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan laporan hasil pengawasan lembaganya terhadap obat sirup yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas. Hal tersebut dilakukan menyusul kasus gagal ginjal akut pada anak di sejumlah daerah.
Berdasarkan data yang dirilis BPOM melalui laman resminya, terdapat lima obat sirop yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas yang ditentukan.
Baca Juga:
Kasus Ginjal Akut, Kemenkes Larang Sementara Obat Sirup
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Meningkat, Orang Tua Diminta Waspada
BPOM melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG berdasarkan kriteria sampling dan pengujian.
Berikut ini daftar obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG:
- Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
BPOM telah memerintahkan kepada industri farmasi pemilik izin edar agar menarik kembali sirup obat dari peredaran di seluruh Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk.
Penarikan mencakup seluruh outlet antara lain Pedagang Besar Farmasi, Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.
Secara nasional, total kumulatif kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 206 orang di 20 provinsi per Selasa (18/10/2022). Dari ratusan kasus itu, 99 orang di antaranya meninggal dunia.
Beritaneka.com, Jakarta—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan larangan sementara penjualan obat bebas sirup atau cair. Pelarangan ini menyusul munculnya kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia.
Larangan dengan batas yang belum ditentukan ini juga berlaku untuk tenaga kesehatan (nakes). Kemenkes meminta nakes di Indonesia berhenti memberikan resep obat cair atau sirup.
“Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah,” kata Kemenkes melalui keterangan resminya, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Meningkat, Orang Tua Diminta Waspada
Di sisi lain, Kemenkes terus berupaya mencari tahu penyebab utama penyakit yang telah menyerang 192 anak se-Indonesia itu. Beberapa kecurigaan penyebab gangguan ginjal akut pun sempat mencuat.
“Sampai saat ini, kejadian gangguan ginjal akut tidak ada kaitannya dengan Covid-19, baik itu vaksinasi maupun infeksi,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Pemeriksaan laboratorium secara komprehensif pun tengah dilakukan untuk mencari tahu penyebab masalah ini. Itu dilakukan karena ada dugaan juga bahwa penyakit misterius tersebut disebabkan oleh infeksi lain. Kemenkes sendiri bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemiologi kepada masyarakat.
Tim investigasi tersebut akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah diderita 10 hari sebelum masuk rumah sakit.”Harapannya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,” tutup Syahril.