Beritaneka.com, Jakarta —Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 327 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah korban tersebut terhitung hingga Selasa (29/11/2022). Total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya empat jenazah.
Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 327 jiwa. “Sampai dengan waktu sekarang korban jiwa meninggal dunia sejumlah 327 jiwa hasil pencarian sampai dengan Selasa 29 November ditemukan 4 jiwa,” katanya saat konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, pada hari ini.
Hariyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan orang hilang dari dua desa, yakni Desa Cijedil sebanyak enam orang hilang dan desa Mangunkerta 2 orang hilang. “Kemudian apabila dijumlahkan total korban hilang dalam pencarian sejumlah 8 orang. Sehingga total laporan yang hilang sejumlah 13 orang,” ujarnya.
Baca Juga:
Ini Dia 10 Provinsi dengan Kenaikan Upah Minimum Tertinggi Tahun Depan
Indonesia Food Share Bantu Korban Gempa Cianjur
Sebelumnya Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan jumlah pengungsi mencapai 73.874 orang. Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit. “Ini di luar dari penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Suharyanto.
Suharyanto mengungkapkan, Satuan Tugas (Satgas) Gabungan sudah menemukan titik pengungsian di seluruh Kabupaten Cianjur. Secara keseluruhan, ada 325 titik pengungsi yang tersebar di semua wilayah Cianjur. Dari total titik pengungsian, 183 di antaranya titik pengungsi dengan jumlah di atas 25 orang. “Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan (jumlah pengungsi) di bawah 25 orang,” katanya.
Beritaneka.com, Jakarta —Gempa Bumi di Cianjur menggerakkan beragam kalangan termasuk IFS (Indonesia Food Share) untuk berupaya membantu meringankan beban warga yang terdampak gempa.
IFS bergerak ke Cianjur pada hari Jumat 25 November 2022 dengan membawa bantuan paket makanan, beras, mie instan, biskuit, selimut, pampers bayi, dan obat-obatan. Bantuan diserahkan langsung di lokasi pengungsian warga di Kampung Cipetir Kidul, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
“Kami berharap bantuan IFS ini dapat bermanfaat. Bantuan ini berasal dari sejumlah donatur IFS yang amanahnya kami serahkan langsung kepada korban gempa di sini,” kata Ketua Dewan Pembina IFS Amirullah.
Direktur Eksekutif IFS Nuruddin Siraj mengajak seluruh lapisan masyarakat yang memiliki rezeki berlebih untuk menyalurkan bantuan demi meringankan kesulitan para korban gempa di Cianjur.
IFS yang berdiri sejak 17 Agustus 2020 di tengah pandemi dan resesi ekonomi terus berbagi dengan spirit Merdeka dari Kelaparan. “Mari kita saling peduli, saling jaga terutama dari bahaya kelaparan dimulai dari lingkungan terdekat kita sanak saudara, tetangga, anak-anak yatim piatu, lansia, dan korban bencana alam,” kata Nuruddin Siraj.
Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, terdapat 310 korban jiwa hingga Jumat (25/11/2022) sore.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pertambahan jumlah korban jiwa disebabkan adanya 17 jenazah yang ditemukan hingga hari Jumat di wilayah terdampak gempa. “Hasil operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan Tim SAR per hari ini mendapat jenazah sebanyak 17 orang sehingga jumlah meninggal menjadi 310 orang,” kata Suharyanto dalam konferensi pers secara online, pada Jumat (25/11/2022). Mayoritas korban jiwa adalah anak-anak. Dilaporkan pula sebanyak 151 orang hilang dan masih dalam pencarian. Terdapat sebanyak 58.362 orang mengungsi.