Beritaneka.com—Surat Berharga Negara (SBN) saat ini menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipertimbangkan. Pada produk investasi ini penerbitannya dilakukan oleh pemerintah artinya terjamin dari segi hukum.
Penerbitan SBN bertujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan negara yang nantinya uang diperoleh melalui SBN dipakai dalam mendanai kepentingan negara.
SBN dengan pengelolaan konvensional dikatakan juga sebagai surat utang. SBN yang satu ini, akan menerima bunga per bulan dan pokoknya kemudian akan dibayar pemerintah pada akhir bulan. SBN dengan pengelolaan konvensional dibagi menjadi 2 jenis, di antaranya:
Saving Bonds Ritel
Pada jenis SBN ini, mempunyai kesamaan dengan tabungan. SBR bisa Anda ajukan pencairannya sebelum jatuh temponya atau dikatakan early redemption. Dengan catatan pencairan yang dilakukan paling banyak 50% dari jumlah SBR. SBR bisa Anda peroleh dari Rp1 juta- Rp3 juta.
Baca Juga:
5 Karya NFT Termahal di Dunia, Laku Sampai Triliun Rupiah
Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
ORI menjadi suatu SBN yang pemerintah tawarkan kepada individu atau warga negara Indonesia. Produk investasi ORI yang paling baru yaitu ORI 020. Diluncurkannya ORI oleh pemerintah untuk memberi kesempatan bagi masyarakat dalam membeli SBM secara langsung karena diperjualbelikan juga dalam pasar sekunder. Dengan menjualnya bisa jadi Anda memperoleh capital gain atau capital loss. Karenanya, dalam tipe investor konservatif sebaiknya jika ingin aman dan tidak terjadi loss, sebaiknya tidak dijual sampai jatuh tempo. ORI dapat Anda peroleh lewat rentang harga Rp1 juta-Rp3 miliar lewat e-SBN.
Syariah
Dalam pengelolaan SBN yang menggunakan prinsip syariah banyak dikenal menjadi Sukuk Negara. Ketika anda membeli SBN syariah, artinya anda mempunyai aset berwujud yang kalian sewakan ke pemerintah. Kemudian, pemerintah akan membayar uang sewa atau ujrah yang menjadi imbalannya. Dalam SBN yang dikelola secara syariah terbagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut:
Sukuk Tabungan (ST)
Suku tabungan mempunyai kemiripan dengan SBR, tetapi dengan pengelolaan prinsip syariah. Ketika menerbitkan kepemilikan aset negara menjadi underlying asset, perlu ada akad atau perjanjian. Suku tabungan dapat anda peroleh lewat mitra distribusi dari Rp1 juta-Rp3 miliar.
Sukuk Ritel
Pada sukuk yang satu ini mempunyai kemiripan dengan ORI, tetapi dengan pengelolaan syariah. SR dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Dan serupa dengan ORI, ketika menjualnya ada peluang untuk memperoleh capital gain atau capital loss. SR dapat diperoleh dari angka Rp1 juta.
Dari segi lain, jika dilihat dari imbal hasilnya, SBN terbagi ke dalam dua jenis, yakni:
1. Fixed Rate
SBN dengan fixed rate artinya kupon yang diperoleh akan tetap mulai dari awal hingga jatuh tempo. SBN yang mempunyai imbal hasil fixed rate yaitu ORI dan SR. Produk investasi yang mempunyai imbal hasil fixed rate sangat memiliki kegunaan bagi investor dalam menghindari tingkat suku bunga yang fluktuatif.
2. Floating with Floor
Berbanding terbalik dengan fixed rate, SBN dengan floating rate imbal hasilnya akan mengalami perubahan mengikuti tingkat suku bunga dari Bank Indonesia. Tetapi, anda tetap aman ketika tingkat suku bunganya anjlok. Alasanya terdapat batas minimal kupon yang ditentukan pemerintah. Artinya kupon yang anda dapatkan tidak akan ada di bawah batas minimal yang ditentukan. SBN dengan imbal hasil floating rate yaitu SBR dan ST.