Beritaneka.com—Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO (International Labour Organization) lewat ILO Office for Indonesia and Timor Leste baru-baru ini merilis publikasi berjudul Penilaian Cepat Kebutuhan Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesi yang makin mengukuhkan fakta bahwa peluang kerja bagi lulusan Teknik Informatika di era internet ini makin terbuka lebar. Bukan hanya secara lokal, namun juga global.
Dalam publikasi tersebut dipaparkan bahwa Indonesia diperkirakan akan dapat meraih pertumbuhan ekonomi hingga USD150 miliar pada 2025, melalui pembangunan digital yang berfokus pada internet seluler, teknologi awan (cloud), internet of things (IOT), serta big data dan analitik canggih. Ini menandakan bahwa Internet of things atau produk yang terhubung ke jaringan internet, telah berkembang sangat pesat dalam industri teknologi informasi.
Di tingkat lokal, perkembangan IOT juga didukung oleh sejumlah kementerian seperti Pariwisata, Perindustrian, dan Kominfo. Sementara pada tingkat regional, ASEAN meluncurkan Masterplan ASEAN Connectivity through Digital Innovation untuk mengurangi kesenjangan antarnegara dalam pembangunan digital baik infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi secara bersamasama.
Baca Juga:
- Sultan Gustaf Al Ghozali, Iseng Jualan Foto Selfie Laku Miliaran Rupiah
- Aset NFT Meroket! Investasi Masa Depan?
- Cara Jualan Karya Seni Melalui NFT, Gampang Ternyata!
Bersamaan dengan hal tersebut dibukanya ASEAN single market dan mobilisasi penduduk antarnegara anggota ASEAN menciptakan peluang terciptanya lapangan kerja di sektor teknologi infomasi dan komunikasi. Ditambah lagi kesempatan kerja tersebut tidak selalu harus menjadi karyawan tetap.
Namun sudah lumrah sebagai tenaga lepas atau kontrak yang bekerja dari jarak jauh seiring dengan dominasi platform pasar kerja secara daring sehingga memberikan kesempatan kepada pencari kerja mencari pekerjaan di luar daerahnya, bahkan hingga ke luar negeri.
Di sisi lain, peluang yang terbuka juga merupakan tantangan bagi lulusan Teknik Informatika tanah air untuk bersaing bukan hanya secara lokal, namun juga secara global dengan sesame lulusan Teknik Informatika dari negara-negara ASEAN.
Untuk itu sangat penting bagi generasi muda yang ingin menapaki karir di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk memilih kampus yang tepat untuk mewujudkan cita-citanya. Tentu saja skill yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini adalah lulusan yang sangat berharga di pasar kerja.
Terlebih lagi dilengkapi dengan soft skill lain seperti kemampuan berbahasa internasional untuk bersaing di pasar kerja global. STMIK Horizon Karawang terus menyiapkan lulusannya agar siap menghadapi kompetisi tersebut.
Selain terus melengkapi fasilitas dengan perangkat keras berupa lab dengan komputer juga perangkat lunak spesifikasi terkini, juga mensinkronkan kurikulumnya dengan kebutuhan industri masa kini.
Kurikulum yang up to date selain didapat dari konsultasi dengan dunia industri terkini, juga didapat STMIK Horizon Karawang karena memiliki kemitraan dengan dunia industri. Kaitan langsung dengan dunia industri ini menjadikan STMIK Horizon Karawang memiliki keunggulan tersendiri. Tidak main-main, baik Triputra Grup dan Persada Capital Investama yang merupakan dua holding company besar di Indonesia yang dikenal lewat sejumlah unit usaha di bidang agribisnis, pertambangan, pedagangan dan jasa, konstruksi, sampai kesehatan.
“Kemitraan industri yang kuat tentu membawa knowledge masuk ke kampus lewat dosen tamu,
workshop, belum lagi tempat magang, sampai penerimaan karyawan dimana karena merupakan bagian dari mereka, lulusan Horizon Karawang dapat diprioritaskan” ungkap Rolles Herwin, S.Kom, MMSI, Ketua STMIK Horizon Karawang pada talkshow di Radio PRO FM Purwakarta, Selasa, 14 September 2021 lalu.
Menariknya, program GWEP yang konsepnya diambil dari sekolah-sekolah yang dikelola mitra
pendidikan Horizon Education yaitu PHINMA Education dari Filipina ini bukan hanya diberikan untuk mahasiswa STIMIK dan STIKes Horizon Karawang saja namun juga bagi staff dan dosen agar tercipta atmosfir berbahasa Inggris secara menyeluruh di Kampus Horizon Education Karawang.
Menyadari bahwa dalam English Proficiency Index (EPI) atau tingkat kecakapan berbahasa Inggris yang dirilis oleh English First pada tahun 2021, kecakapan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia masih berada di posisi 80 dari 112 negara di dunia, STMIK Horizon Karawang juga menerapkan program Global Workplace English Program (GWEP) yang merupakan serangkaian kelas wajib bagi siswa untuk belajar keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis bahasa Inggris yang disesuaikan seperti tempat kerja.
Kini STMIK Horizon Karawang yang beralamat di Jalan Pangkal Perjuangan By Pass No.KM 1,
Tanjungpura, Karawang dan dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Tri Putra Horizon Education. memiliki jurusan S1 Informatika, S1 Sistem Informasi, D3 Sistem Informasi dan D3 Sistem Informasi Akuntansi untuk kelas reguler serta jurusan S1 Informatika dan S1 Sistem Informasi dengan akreditasi BAIK dari BAN-PT.
Sejauh ini resep yang diterapkan oleh STMIK Horizon Karawang cukup ampuh. Dilihat dan tingkat penyerapan kelulusannya di pasar kerja yang mencapai 97 persen menurut riset tracer study yang dilakukan baru-baru ini. Bahkan banyak diantara para mahasiswa STMIK Horizon Karawang yang sudah mendapat pekerjaan sebelum lulus.