Beritaneka.com — Bandung, Para pelajar SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Barat (Jabar), mengisi Bulan Suci Ramadhan dengan cara berbagi lewat infaq. Tak tanggung-tanggung, mereka berhasil mengumpulkan infaq hingga lebih dari Rp4,4 miliar.
Pengumpulan dana infaq tersebut dilakukan melalui program Infaq Masal Aktualisasi Masagi (IMAN) yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar dalam upaya meningkatkan ibadah, serta mewujudkan kepedulian sosial di lingkungan pendidikan selama Ramadhan tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, pelaksanaan program IMAN ini dikomandoi oleh satuan pendidikan di mana cabang dinas pendidikan bertugas sebagai koordinator, sekaligus penanggung jawab di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga:
- Pemudik Sampai Angkut Motor Pakai Mobil, Ini Mudik atau Ngungsi?
- Boleh Nih! Masyarakat Bisa Titipkan Kendaraan di Kantor Polisi Selama Mudik Lebaran
- Mudik Lebaran, One Way Tol Cikampek Berlaku 28-30 April 2022
- Jaga Mudik Lebaran Aman, Pemerintah Perpanjang PPKM
- KAHMI Luncurkan K-Pay, Teknologi Digital untuk Kemandirian Organisasi
- Pemerintah Pastikan Stok BBM Aman selama Mudik Lebaran 2022
“Panitia provinsi kemudian menerima dan merekap laporan capaian per hari dan jumlah keseluruhan capaian program IMAN dari cabang dinas. Terhitung sejak 5 hingga 22 April, siswa siswi se-Jawa Barat telah mengumpulkan Rp4,4 miliar, detailnya Rp4.495.035.400,” kata Dedi kepada wartawan Selasa (26/4/2022).
Dedi menyebutkan, sebanyak 848 SMA/SMK/SLB se-Jabar turut serta dalam program ini, di mana setiap siswa di sekolah tersebut memasukan uang ke dalam kotak infaq yang dibuat oleh mereka sendiri.
“Dan setiap harinya, dapat berapa dari kotak infaq itu dilaporkan ke satuan pendidikan,” terangnya. Dari jumlah Rp4,4 miliar tersebut, lanjut Dedi, hampir 48 persennya disalurkan untuk masyarakat tidak mampu di sekitar lingkungan sekolahnya.
Selain itu, ada pula yang disalurkan untuk pembangunan masjid sebanyak 19 persen.”Masjid ini ada yang di dalam sekolah dan ada juga yang berada di lingkungan luar sekolahnya,” imbuhnya.
Selain itu, sebanyak 18 persen dari total infaq yang dikumpulkan siswa secara gotong royong ini disetorkan juga kepada lembaga amil zakat. Adapun 9 persen kepada rumah yatim dan 6 persen ke pondok pesantren.
Disamping gerakan gotong royong, tujuan lain dari program IMAN, yakni memperkuat ketakwaan kepada Allah SWT, dalam menumbuhkan solidaritas dan perilaku sosial pelajar terhadap sesama, dan mengimplementasikan nilai utama pendidikan karakter Jabar Masagi, yaitu pelajar yang mempunyai fisik kuat, otak cerdas, hati berakhlakul karimah, serta rajin beribadah.
“Dan juga membiasakan atau habit bagi pelajar dalam berinfaq atau sedekah baik selama bulan Ramadan maupun setelahnya,” katanya.
Tidak hanya itu, program ini pun menjadi ajang pendidikan karakter secara eksplisif, sistematis, dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good atau pengetahuan, loving the good atau kecintaan, dan acting the good atau kebiasaan.
“Dari 3 aspek itu diharapkan akan tumbuh tindakan rasa sosial ingin membantu dan berbagi kepada orang lain,” katanya.
Sedangkan manfaat bagi sekolah, lebih pada penguatan program sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter bagi pelajar supaya tetap terjaga.
Adapun manfaat bagi lembaga, yaitu membantu mengimplementasikan program kegiatan Disdik Jabar. “Program IMAN ini pun menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja dalam capaian inovasi dan kolaborasi antarinstansi,” pungkasnya.