Beritaneka.com—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendesak pemerintah Indonesia membebaskan enam nelayan Desa Air Glubi Kec Bintan Pesisir Kab Bintan oleh aparat Malaysia. Mereka ditangkap dugaan pelanggaran batas teritorial oleh nelayan yang sedang mencari ikan yang sering terjadi di wilayah Kep Riau. Kasus itu sudah berjalan dua pekan lebih.
“Kejadian seperti ini bukan hanya di Kepri, kawan – kawan nelayan di Indonesia timur kadang juga sampai wilayah Australia karena faktor alam dan bukan kesengajaan. Inilah kendala dan tantangan nelayan kecil yang sedang bekerja,” ujar Riyono Ketua DPP PKS bidang Tani dan Nelayan seperti dilansir dari laman PKS.
Baca juga: Perpanjangan PPKM, PKS: Hindari Manajemen Asal Bapak Senang
Saat ini PKS melalui FPKS Kepri sudah mendampingi dan membantu logistik untuk keluarga nelayan yang sedang kena musibah. Selain memberikan pendampingan PKS juga sedang mendorong agar Kemenlu segera secepatnya membebaskan nelayan yang ditangkap aparat Malaysia.
“PKS melalui Komisi I Doktor Sukamta DPR RI terus berkordinasi agar proses pemulangan 6 nelayan Bintan segera terealisasi. Hasil kordinasi dengan Kemenlu untuk kasus ini sudah ditangani KJRI Johor Bahru,” papar dia.
Baca juga: Saling Lempar Tanggung Jawab, PKS Minta Presiden Turun Tangan Hentikan Masuknya TKA Asing
Saat ini KJRI sedang memantau proses penyelidikan yg dilakukan otoritas Malaysia pasca masa karantina para nelayan. Jika terbukti masuk wilayah Malaysia karena force majeure, maka sdg diupayakan untuk dapat segera dipulangkan” ungkap Riyono
Kejadian ini harus menjadi perhatian KKP dan juga Kemenlu untuk aktif dan terus meningkatkan kerjasama antar negara dalam pengawasan batas wilayah perairan yang menjadi fishing ground nelayan. Kejadian penangkapan bisa dihindari dengan adanya pengawasan wilayah perbatasan dengan rutin.
“PKS meminta agar dalam sepekan ke depan nelayan Indonesia segera dibebaskan oleh aparat Malaysia” tutup Riyono yang juga Ketua Aliansi Nelayan Indonesia.