Beritaneka.com—Untuk meningkatkan kesejahteraan umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meresmikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Peresmian UPZ Bank Syariah Indonesia merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di lingkungan Bank Syariah Indonesia.
Peresmian itu ditandai dengan pemberian Surat Keputusan Pembentukan UPZ Bank Syariah Indonesia No 2 Tahun 2021, serta telah sesuai dengan UU No. 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan BAZNAS No 2 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat.
Baca juga: BAZNAS Ajak Lembaga Zakat Sedunia Bantu Perjuangan Rakyat Palestina
Surat Keputusan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A kepada Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi di Wisma Mandiri, Jakarta, Kamis (20/05).
Prof Noor mengatakan pihaknya menyambut baik peresmian UPZ BAZNAS Bank Syariah Indonesia.
“Hal ini merupakan wujud dukungan yang diberikan Bank Syariah Indonesia dalam memaksimalkan potensi besar ZIS di Indonesia.”
Menurut Prof Noor, pendirian UPZ, selain semangatnya untuk menghimpun juga menyalurkan dengan fokus utama memberi manfaat sebesar-besarnya bagi mustahik.
“Pembentukan UPZ BAZNAS Bank Syariah Indonesia juga merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan umat. Semoga kolaborasi kedua lembaga ini dapat merealisasikan potensi zakat muslim di Indonesia yang diperkirakan sebesar Rp300 triliun,” ujar Prof Noor.
Baca juga: Dukung Netralitas dalam Pemilu, BAZNAS Perpanjang Kerjasama dengan Bawaslu
Prof Noor berharap, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengelolaan zakat yang lebih baik dan mendorong ke arah penerima manfaat yang lebih banyak, serta membumikan budaya gotong-royong di kalangan umat Islam.
Selain itu, menjadi spirit untuk bersama-sama membangkitkan Gerakan Cinta Zakat di seluruh Indonesia.
”Semoga Allah SWT selalu memudahkan langkah kita ini dan melindungi kita semua.”
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan terbentuknya UPZ ini sebagai bentuk komitmen Bank Syariah Indonesia dalam mengoptimalkan potensi zakat juga mendukung pembangunan ekonomi nasional.
“Hal ini juga sebagai komitmen Bank Syariah Indonesia membantu saudara-saudara muslim di tanah air yang mengalami kesulitan di tengah pandemi Covid-19 dan mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh,” ujar Hery.
Hery menambahkan, kerja sama BAZNAS dan BSI ini diharapkan dapat membumikan Gerakan Cinta Zakat secara nasional dengan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat dalam membayar zakatnya.
Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), per 2020 lalu total dana Ziswaf yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 12,5 triliun, tumbuh dari tahun 2019 yang sebesar Rp 10,6 triliun. Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp 19,77 triliun. Meski pengumpulannya terus meningkat setiap tahun, namun jumlah Ziswaf yang terakumulasi itu belum seberapa dibanding potensinya yang mencapai Rp 327,6 triliun.
Turut hadir dan menyaksikan dalam penyerahan SK UPZ BAZNAS BSI, Wakil Ketua BAZNAS, Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS, Saidah Sakwan, MA, Rizaludin Kurniawan, M.Si, Wadirut 1 BSI, Ngatari, Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi dan Kepala Tim Pengumpulan Zakat BUMN, Mohan.(ZS)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengajak lembaga zakat sedunia untuk membantu krisis kemanusiaan yang diderita rakyat Palestina akibat berbagai konflik yg ada sejak penjajahan Israel.
“Dunia menyaksikan penderitaan masyarakat Palestina sepanjang konflik antara Israel dan Palestina. Kekerasan yang mulai meningkat menjelang momentum perayaan Idul Fitri tahun ini hingga serangan Israel di Jalur Gaza. Atas dasar kemanusiaan dan penderitaan masyarakat Palestina ini kami mengajak seluruh lembaga zakat sedunia untuk terus membantu tragedi kemanusiaan di Palestina,” ujar Direktur Utama BAZNAS M. Arifin Purwakananta.
Baca juga: BAZNAS Alokasikan Rp9,5 Miliar untuk Pendistribusian Zakat Fitrah
Arifin juga mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia agar terus berdoa agar krisis kemanusiaan yg melanda rakyat Palestina ini segera berakhir.
“Dalam hal ini, BAZNAS memiliki program pendidikan dan kesehatan bagi pengungsi Palestina melalui Dompet Solidaritas Dunia Islam BAZNAS. Tidak hanya itu, BAZNAS pada tahun ini juga menyalurkan paket sembako dan air bersih bagi masyarakat Palestina khususnya yang berada di sekitar Komplek Masjid Al-Aqsa.” Kata Arifin.
“Alhamdulillah tahun 2021 ini BAZNAS kembali menyampaikan amanah dari masyarakat Indonesia berupa bantuan pangan dan air bersih kepada masyarakat Palestina, khususnya di sekitar masjid Al-Aqsa untuk membantu pangan mereka. Ini merupakan dukungan dari masyarakat Indonesia atas perjuangan masyarakat Palestina yang sampai saat ini masih dalam penjajahan Israel,” tambahnya.
Arifin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah membantu dan juga koordinasi yang terjalin bersama Duta Besar Indonesia di Amman, Yordan untuk mendukung penyaluran bantuan kepada masyarakat Palestina khususnya yang berada di sekitar masjid Al-Aqsa.
“Mudah-mudahan bantuan tersebut bermanfaat bagi mereka yang menderita akibat krisis ini” kata Arifin.
Baca juga: BAZNAS Bantu RS Indonesia di Hebron Palestina Rp1 Miliar
BAZNAS setiap tahunnya mengirimkan paket sembako bagi warga Palestina. Meski dalam kondisi pandemi covid-19, BAZNAS tetap berkomitmen memberikan bantuan bagi rakyat Palestina.
Pada bulan suci ramadhan 2021, BAZNAS menyalurkan paket sembako serta bantuan air bersih untuk warga Palestina khususnya yang berada di wilayah Yerusalem.
Beritaneka.com—BAZNAS berkerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan layanan tes swab antigen Covid-19 bagi pemudik yang hendak kembali ke arah Jakarta di Pos penyekatan Wilayah Karawang Jawa Barat.
Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Rumah Sehat BAZNAS(RSB), dengan menurunkan analis laboratorium, perawat, tenaga administrasi serta ambulans.
Pos layanan Swab Antigen digelar di UPPKB Balonggandu (Timbangan Mobil) Jl. Raya Jatisari No.4, Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: BAZNAS Alokasikan Rp9,5 Miliar untuk Pendistribusian Zakat Fitrah
Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA mengatakan, Swab Antigen bagi pemudik ini merupakan salah satu upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment) dari pemerintah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 yang berlangsung selama masa arus balik 15 – 16 Mei 2021.
“Semoga adanya kegiatan ini bisa memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19,” ujarnya.
Menurut Saidah, wabah virus corona mengharuskan pemerintah membatasi kegiatan yang memicu kerumunan secara fisik di desa-desa, terlebih lagi melibatkan pemudik dari luar.
“Meski demikian, Satgas Covid-19 sudah mengeluarkan petunjuk pelaksana halalbihalal di era pandemi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Saidah mengatakan, jika diadakan secara fisik, Satgas Covid-19 tingkat desa memberlakukan juklak, seperti harus di ruang terbuka dengan bersama-sama mengindahkan protokol kesehatan.
“Lebaran dengan tradisi mudik adalah peristiwa budaya sekaligus ekonomi, terutama di Pulau Jawa, yang berkontribusi 58 persen PDB nasional. Mobilitas orang dari pusat kota sebagai sentra ekonomi ke desa saat mudik, memberi pengaruh yang besar,” tuturnya.
Baca juga: BAZNAS Bantu RS Indonesia di Hebron Palestina Rp1 Miliar
Saidah menambahkan, mudik mendorong tingkat konsumsi publik, karena banyak sektor ikutan yang terdampak. Selama pandemi Covid-19, rumah tangga menengah atas menahan pengeluaran, mudik menjadi peluang tingkat konsumsi semua golongan. Bahkan berkontribusi 57 persen PDB. Misal transportasi, hotel, restoran, retail hingga pedagang eceran.
Apalagi, selama pandemi 2020 lalu, sektor sektor ini sangat terpukul. Menurut data, transportasi terkontraksi -15,4 persen, hotel (penyedia jasa akomodasi) -24,4 persen, restoran (penyedia jasa makanan) -6,68 persen.
“Karena itu, mudik disyaratkan dengan menunjukkan dokumen hasil swab negatif Covid 19, baik saat datang maupun balik, baik di dalam kota, antarkota dalam provinsi, apalagi antarkota antarprovinsi. Protokol ini sesuai dengan tata cara pencegahan penularan Covid-19 di antara penumpang kereta api dan pesawat terbang,” tuturnya.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama 70 BAZNAS kabupaten, kota, dan provinsi menyalurkan beras zakat fitrah ke seluruh Indonesia, agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh pelosok negeri, termasuk di Tanah Dayak, Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (11/5).
Dalam pendistribusian beras zakat fitrah, BAZNAS RI bersama BAZNAS Provinsi Kalimatan Tengah turut bekerja sama dengan Bulog Kalteng. Sejauh ini, beras zakat fitrah BAZNAS yang telah sampai di Tanah Dayak sebanyak 2.000 sak atau 10 ton.
Baca juga: BAZNAS Alokasikan Rp9,5 Miliar untuk Pendistribusian Zakat Fitrah
Ini merupakan kali pertama pendistribusian besar-besaran di Kalimantan Tengah. Mengingat sulitnya medan yang ditempuh, banyak pemuda-pemuda Dayak Kalteng membantu para relawan BAZNAS menyalurkan beras zakat fitrah BAZNAS.
“BAZNAS terus berupaya menyalurkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dalam penyaluran di Tanah Dayak, banyak tantangan yang harus dilalui. Akses jalan yang sulit setiap saat harus dihadapi para relawan. Hutan belantara, arus sungai besar, hingga keselamatan para relawan dihadapi demi mengantarkan bantuan BAZNAS untuk para mustahik di pedalaman Desa Dayak. Alhamdulillah teman-teman relawan dapat melalui itu semua hingga akhirnya beras zakat fitrah sampai di Tanah Dayak, Kalimantan Tengah,” kata Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA.
“Banyak sekali rintangan, terutama akses jalan. Keamanan para relawan selama perjalanan juga menjadi rintangan,” sambungnya.
Saidah melanjutkan, penyaluran bantuan BAZNAS ke sana bisa memakan waktu sampai 24 jam untuk bisa sampai di lokasi, mulai dari akses darat hingga melewati sungai dengan perahu.
Meski dihadapkan dengan rintangan yang tidak mudah, para relawan BAZNAS sejauh ini berhasil mengantarkan bantuan beras zakat fitrah BAZNAS ke sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah. Di antaranya, Sampit, Pangkalan Bun, Pulang Pisau, Gunung Mas, Danau Panjang, Pangkoh, Danau Tundai dan sebagainya, yang sebagian besar terletak di pelosok negeri.
Baca juga: BAZNAS Bantu RS Indonesia di Hebron Palestina Rp 1 M
Rasa lelah para relawan BAZNAS dalam menyalurkan bantuan ke pelosok negeri terbayarkan dengan senyuman yang menyambut mereka dari kejauhan. Senyuman yang terlukis di wajah dan lambaian tangan dari para mustahik menjadi obat penawar rasa lelah mereka selama menempuh perjalanan.
“Alhamdulillah, mereka sangat senang ketika bantuan beras zakat fitrah BAZNAS datang ke tempat mereka. Kami pun turut gembira. Terima kasih kepada para muzaki yang telah mengulurkan tangan membantu sesama. Apalagi negeri ini masih dilanda pandemi, tentu bantuan ini akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita membutuhkan,” ujar Saidah.
Dalam mendistribusikan beras zakat fitrah, BAZNAS memberdayakan petani lokal untuk menyediakan beras dengan kualitas premium. Melalui pendampingan teknis dan dukungan sarana prasarana para petani lokal bisa merasakan adanya peningkatan finansial secara signifikan.
Pada tahun 2021 para petani memproduksi padi yang bersumber dari 4 lumbung pangan yaitu Lumbung Pangan Karawang, Lumbung Pangan Sukabumi, Lumbung Pangan Serang, dan Lumbung Pangan Lampung yang bekerja sama dengan Bulog.
Cakupan wilayah penyaluran beras zakat fitrah BAZNAS mencapai hampir seluruh daerah di Indonesia, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah menyiapkan alokasi dana sebesar Rp9.500.000000,00 (sembilan milyar lima ratus juta rupiah) untuk pendistribusian zakat fitrah di seluruh Indonesia.
Harga beras ditetapkan sebesar Rp11.400,00 (sebelas ribu empat ratus rupiah) per kilogram untuk beras premium, harga tersebut berdasarkan pada harga beras Bulog. Harga tersebut sudah termasuk biaya pengemasan dan operasional pendistribusian ke lokasi yang ditentukan.
“Penyaluran zakat fitrah dilakukan dengan beberapa prinsip pendistribusian terutama prinsip syariah, pelaksanaan program ini harus sesuai syariat Islam. Mustahik penerima manfaat sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kriteria delapan asnaf,” ujar Pimpinan BAZNAS Saidah Sakwan, MA, dalam talkshow Gerakan Cinta Zakat bertajuk “Kemandirian Petani dan Distribusi Zakat Fitrah BAZNAS”.
Baca juga: Dukung Netralitas dalam Pemilu, BAZNAS Perpanjang Kerjasama dengan Bawaslu
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama BAZNAS Arifin Purwakananta, dan Kepala LPEM BAZNAS Deden Kuswanda, di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Kamis (6/5/2021).
Saidah mengatakan, pelaksanaan program ini juga harus akuntabel dan transparan. Proses pengadaan penyaluran yang dilakukan harus mematuhi prosedur yang ada. Kemudian pendistribusian beras fitrah harus transparan, mengutamakan mustahik dan menghindari konflik kepentingan.
“Ramadhan ini juga merupakan momentum baik bagi para kelompok petani binaan BAZNAS. Pada kesempatan yang baik ini, petani binaan BAZNAS akan menjadi pemasok beras zakat fitrah yang akan didistribusikan di berbagai wilayah Indonesia,” kata Saidah.
Saidah menjelaskan, hal tersebut dapat meningkatkan taraf ekonomi petani dikarenakan memiliki nilai jual lebih tinggi daripada dijual ke pemasok di sekitar wilayah petani. “Keuntungan mereka dapat meningkat hingga 15-20%.”
Baca juga: BAZNAS Bantu RS Indonesia di Hebron Palestina Rp 1 M
Saidah berharap, dengan pengadaan beras zakat fitrah BAZNAS ini mampu meningkatkan ekonomi keluarga petani, baik petani binaan maupun petani sekitar terutama di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini.
Sementara itu, Direktur Utama BAZNAS M. Arifin Purwakananta mengatakan, zakat fitrah menjadi momentum paling ditunggu oleh setiap petani binaan BAZNAS, dimana mereka berlomba-lomba memberikan beras berkualitas dan terjamin mutunya yang akan dibeli oleh BAZNAS dan disalurkan kepada mustahik selama bulan Ramadhan.
“Mekanisme pengadaan beras zakat fitrah akan menggunakan prosedur pengadaan sesuai dengan ketentuan BAZNAS dengan menyertakan tiga pembanding penyedia beras zakat fitrah, diantaranya petani Binaan BAZNAS, BULOG, dan atau vendor lainnya yang memenuhi kualifikasi.”
“Program ini juga bertujuan untuk mendorong penguatan Gerakan Cinta Zakat di tengah-tengah masyarakat sehingga banyak masyarakat yang termotivasi untuk segera menunaikan zakatnya melalui BAZNAS,” ujarnya.
Sementara Ketua LPEM BAZNAS, Deden Kuswanda mengatakan, beberapa kelompok petani binaan BAZNAS sudah menyiapkan beras dengan kualitas terbaik mereka yang nantinya akan digunakan untuk peyaluran zakat fitrah di seluruh Indonesia.
“Seperti para kelompok tani Lumbung Pangan Serang yang selama Ramadhan ini berhasil menyiapkan 200 paket isi 5 kg dan 1000 pack isi 3 kg beras. Kelompok tani “Makmur” menyiapkan sebanyak 96 ton beras, dan kelompok Tani Sari Alam sudah menyiapkan 101 ton Beras untuk zakat fitrah BAZNAS,” jelas Deden.
Deden berharap, “Semoga ke depannya kelompok tani binaan BAZNAS ini semakin berkembang dan terbentuk kemandirian bagi diri petani Lumbung Pangan BAZNAS.” (ZS)
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menandatangani perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang koordinasi dan sinergi BAZNAS dan Bawaslu dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan. Kerjasama dilakukan untuk menjaga netralitas dan mencegah penyalahgunaan penyaluran zakat untuk kepentingan politik.
Sinergi kedua lembaga tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Ketua Bawaslu RI Abhan, S.H., M.H dan Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, yang digelar secara hybrid via Gedung Bawaslu RI, Jakarta dan virtual via zoom dan kanal Youtube Bawaslu RI, yang disaksikan Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota, Kamis (5/5).
“Dengan adanya kerja sama ini, BAZNAS Insya Allah akan akuntabel dan transparan dalam melakukan pengawasan terhadap amilin dan amilat. Kami juga diikat oleh Undang-Undang jika manakala ada dana zakat yang tidak sesuai dengan peraturan peruntukannya tersebut maka kami terkena pidana,” jelas Prof Noor.
Baca juga: BAZNAS Bantu RS Indonesia di Hebron Palestina Rp 1 M
Prof Noor mengatakan, pihaknya tidak akan bermain-main dalam hal ini. “Kami akan ciptakan BAZNAS aman regulasi, aman syar’i, dan aman NKRI.”
“Terima kasih atas perpanjangan kerjasama ini. Kita akan terus melakukan koordinasi untuk kerjasama yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan kerja sama ini diberkahi Allah, terutama di bulan Ramadhan ini,” jelas Prof Noor.
Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Abhan, S.H., M.H mengatakan, “Penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman ini sangat penting sekali, mengingat sebagian daerah akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah seperti di Jambi, Kalimantan Selatan, Papua dan Nusa Tenggara Timur. Kami melihat bahwa ada beberapa potensi pelanggaran di dalam menjelang pemungutan suara itu.”
Abhan mengatakan, pelaksanaan pilkada di beberapa daerah menyebabkan adanya potensi penyalahgunaan zakat untuk kepentingan politik praktis, kepentingan pilkada.
”Baznas provinsi dan kota bisa berkoordinasi agar pelaksanaan zakat ini memang betul-betul substansinya untuk ibadah, tidak ada kepentingan politik.”
Baca juga: BCA Syariah dan BAZNAS Dorong Mustahik Menjadi Micropreneur Berdaya
“Tujuan dari penandatanganan ini juga termasuk mencegah penyalahgunaan wewenang dalam melaksanakan tugas pengelola zakat, kemudian mendorong penyelenggaraan pemilihan umum yang berkualitas khususnya untuk kepala daerah, kemudian juga mendorong masyarakat ikut mengawasi kebijakan-kebijakan mengenai perundang-undangan umum mengenai zakat,” kata Abhan.
Tidak hanya itu, Abhan menambahkan, Bawaslu juga mendorong kepada pihak internal agar bisa terus menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. “Mudah-mudahan nanti segera dibentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bawaslu.”
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI, Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Kolonel (Pur) Drs Nur Chamdani, perwakilan KPU, DKPP, Kemendagri. (ZS)
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan bantuan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina sebesar Rp1.036.686.544.
“Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini BAZNAS akan memberikan bantuan untuk pembangunan RS Indonesia di Hebron sebesar Rp1.036.686.544,” ujar Ketua BAZNAS Prof. Dr. KH. Noor Achmad dalam acara Buka Puasa Bersama dan Peluncuran Gerakan Cinta Zakat, Infak dan Sedekah bersama Pimpinan MUI, BAZNAS RI, Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Baca juga: Peternak Mustahik BAZNAS Olah Kotoran Ternak Jadi Bernilai Ekonomis
Acara tersebut digelar hybrid via Kantor MUI, Jakarta dan virtul serta disiarkan di kanal Youtube BAZNASTV, Selasa (04/02021).
“Hal ini merupakan bentuk komitmen BAZNAS dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina. Kita juga masih membuka pengumpulan donasi untuk RS Indonesia di Hebron,” jelas Kiai Noor Achmad.
Kiai Noor Achmad juga mengatakan, rakyat Palestina yang sedang mengalami kesulitan membutuhkan pertolongan dari umat Islam di seluruh dunia. ”Maka dari itu mari kita bersama-sama membantu mensukseskan pembangunan RS Indonesia di Hebron.”
Pada kesempatan itu, Majelis Ulama Indonesia dan BAZNAS juga meluncurkan Gerakan Cinta Zakat, Infak dan Sedekah untuk seluruh Indonesia.
Kiai Noor Achmad mengatakan, Gerakan Cinta Zakat ini tidak bisa berjalan sendiri, tentu membutuhkan penguat khususnya dari para Ulama dan para pemangku kepentingan.
Baca juga: Kisah Khairul Walad, Mengabdi untuk Para Mustahik Bersama BAZNAS
Sementara itu, Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar mengatakan, potensi zakat masih terus bisa digali sehingga Gerakan Cinta Zakat ini bisa menjadi kekuatan bagi pemberdayaan umat.
“Mudah-mudahan ini sebagai bukti bahwa kita masyarakat Indonesia peduli kepada kemanusiaan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di era pandemi covid-19,” harapnya.
Turut hadir dalam Buka Puasa Bersama dan Peluncuran Gerakan Cinta Zakat, Infak dan Sedekah bersama Pimpinan MUI, BAZNAS RI, Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia. Antara lain: Sekretaris Jenderal MUI, Dr. H. Amirsyah Tambunan, MA, Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI, Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Ir. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, MS, MEc, Ph.D, Kol (Pur) Drs Nur Chamdani, Saidah Sakwan MA, Rizaludin Kurniawan, M.Si, Drs KH Achmad Sudrajat, LC, MA, Dirut BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta, Sekretaris Drs H Jaja Jaelani, MM, Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Wahyu TT Kuncahyo, Panitia Ramadhan, Fitriansyah Agus Setiawan.
Selain itu sejumlah Ketua BAZNAS Provinsi/Kota/Kabupaten yang bergabung secara virtual.
Beritaneka.com—Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat mengenai zakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menggelar bincang virtual bertema Zakat untuk Pemberdayaan Umat. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat. Hal itupun sejalan dengan Gerakan Cinta Zakat yang sedang digencarkan oleh BAZNAS di bulan Ramadan ini.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Direktur Utama BAZNAS RI M. Arifin Purwakananta dan Direktur BCA Syariah Pranata. Acara ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom dan disiarkan live melalui Youtube BAZNAS TV, pada Kamis (29/04/2021). Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga Seremoni Penyerahan Zakat Nasabah BCA Syariah kepada BAZNAS.
Baca juga: Peternak Mustahik BAZNAS Olah Kotoran Ternak Jadi Bernilai Ekonomis
BCA Syariah dan BAZNAS bekerja sama dalam program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui zakat produktif, untuk mendorong para penerima zakat (mustahik) menjadi micropreneur berdaya. Tujuannya adalah mewujudkan kemandirian puluhan pengusaha mikro melalui pemberian modal usaha, pendampingan, serta pelatihan untuk membantu mustahik mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan. Sebanyak 28 mustahik yang penghasilan utamanya sebagai pedagang makanan dengan lokasi di Bekasi menjadi sasaran dari program pada tahun ini.
“Adapun BCA Syariah melalui BAZNAS menyalurkan dana zakat nasabah BCA Syariah untuk program pemberdayaan ekonomi Gerobak Jajan Sehat. Dengan program ini, para mustahik mendapatkan bantuan modal usaha, pembaruan gerobak agar lebih menarik bagi pembeli, serta pelatihan-pelatihan mengenai mengolah makanan dengan higienis, mengatur keuangan dan sebagainya,” jelas M. Arifin Purwakananta.
Untuk itu, M. Arifin Purwakananta mengatakan, dalam mencapai visi sebagai pilihan pertama pembayar zakat, BAZNAS akan terus menguatkan layanan dalam menunaikan zakat, infak dan sedekah (ZIS), serta memperkuat syiar dakwah agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati layanan kemudahan berzakat melalui BAZNAS.
“Melalui kemudahan tersebut, diharapkan pengelolaan zakat nasional semakin optimal dalam mengentaskan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Jika zakat sudah menjadi gaya hidup masyarakat, kami harap akan tercapai tujuan dimana masyarakat dapat mapan secara material dan mapan secara spiritual,” ujarnya.
“Dalam kesempatan ini, kami ingin mensosialisasikan bahwa, zakat yang disalurkan oleh nasabah lewat BCA Syariah akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan para penerimanya. Kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya zakat dalam membangun kemandirian ekonomi para mustahik,” kata M. Arifin Purwakananta, Dia menambahkan, banyak program-program layanan kemudahan zakat BAZNAS yang saat ini sudah dapat diakses masyarakat melalui platform online maupun offlline, dimulai dari pembayaran zakat lewat bank, aplikasi, hingga kasir retail.
“Kami memberikan apresiasi kepada BCA Syariah atas kerja sama yang baik dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat guna pemerataan perekonomian dan pengentasan kemiskinan. Melalui kegiatan ini kami berharap Gerakan Cinta Zakat semakin tumbuh di masyarakat luas,” katanya.
Baca juga: Kisah Khairul Walad, Mengabdi untuk Para Mustahik Bersama BAZNAS
Sementara itu, Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, “BCA Syariah turut menjalankan fungsi sosialnya dalam menghimpun dan menyalurkan dana sosial umat baik zakat, infak, maupun sedekah. Dalam penyalurannya, khususnya penyaluran zakat, kami selalu berupaya menjaga amanah nasabah yang menitipkan zakatnya dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang terpercaya di antaranya BAZNAS”.
“BCA Syariah saat ini telah memiliki mobile banking BCA Syariah Mobile dan internet banking Klik BCA Syariah. Di kedua fasilitas e-banking tersebut, BCA Syariah sudah menyediakan rekening lembaga zakat di daftar transfer, agar nasabah lebih mudah untuk melakukan trasfer zakat, infak, dan sedekahnya.
“Penghimpunan zakat BCA Syariah samapi dengan Maret 2021 mencapai Rp.1,6 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 30,95% secara tahunan. Tren ini diharapkan terus meningkat seiring dengan peningkatan literasi masyarakat mengenai zakat dan kemudahan bertransaksi di era digital”, kata Pranata.
Pranata menambahkan, “Untuk menambah kemudahan berzakat, produk dana BCA Syariah seperti Tabungan dan Deposito menyediakan fitur autodebet zakat, jadi nasabah yang ingin berbagi dari imbal hasil yang diperoleh dari simpanannya di BCA Syariah bisa otomatis didebet sebesar 2,5% dari imbal hasil (bonus maupun bagi hasil) yang diterima. Dengan fitur auto debet nasabah tidak perlu khawatir untuk lupa berzakat melalui BCA Syariah. (ZS)
Beritaneka.com—Rumah Sehat BAZNAS terus melayani kesehatan umat, salah satunya dengan menjalankan program TB bersinergi dengan PBNU Jakarta. Kedua pihak bersama memberikan makanan tambahan kepada pasien TB RO, Selasa (20/4).
Paket PMT diberikan langsung kepada pasien TB RO yaitu Rodemah (50) yang beralamat di Kramat Jati dan Hessy Affenatasari (37) di Cawang, Jakarta Timur.
Masing-masing mendapatkan makanan tambahan berupa susu bubuk 400 gr, madu 250 ml, vitamin E (Natur E) 1 box (16 tablet), kacang hijau 1/4 kg, biskuit 330 gr 1 pcs.
Baca juga: BAZNAS Raih 3 Penghargaan TOP CSR Award 2021
Sebanyak 50 paket Makanan Tambahan (PMT) diberikan kepada pasien TB RO binaan PBNU Jakarta. BAZNAS berharap dengan adanya pemberian paket makanan tambahan ini, dapat meringankan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
BAZNAS pun turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya para muzaki yang telah berzakat di BAZNAS.
Beritaneka.com—Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berhasil meraih 3 (Tiga) penghargaan sekaligus dalam ajang TOP CSR Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business, bekerja sama dengan beberapa asosiasi dan konsultan CSR, di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Ciputra World Jl. Prof. Dr. Satrio No. 5 Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/4).
BAZNAS berhasil meraih penghargaan untuk 3 (tiga) kategori. Masing-masing: Kategori Top CSR Award 2021 # Mitra Pengelola CSR – Star 4, Kategori Khusus Program Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kategori TOP Leader on CSR Commitment 2021 untuk Direktur Utama BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta.
Hadir dalam penyerahan Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM, Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, M.Si dan Dirut BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta.
Ajang ini menjadi ajang pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan, instansi, lembaga yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR / PKBL / Community Development yang efektif dan berkualitas.
Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad menyampaikan rasa syukurnya BAZNAS mampu meneruskan trend positif meraih penghargaan nasional meskipun saat ini dunia sedang dalam kondisi yang sulit. Penghargaan ini juga menjadi salah satu bukti pengelolaan zakat di Indonesia mendapat pengakuan dari Majalah Top Business, bekerja sama dengan beberapa asosiasi dan konsultan CSR di Indonesia.
“Alhamdulillah BAZNAS menerima penghargaan Top CSR sebagai organisasi zakat kategori Top CSR Award 2021 # Mitra Pengelola CSR – Star 4, kategori khusus Program Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, dan Direktur Utama BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta menjadi salah satu TOP Leader on CSR Commitment 2021. Penghargaan ini sebagai pengakuan atas berbagai inovasi dalam membantu dan memberdayakan masyarakat miskin serta kelompok penerima zakat lainnya,” ujar Prof Noor Achmad, dalam keterangannya, Kamis (22/4).
Prof Noor Achmad mengatakan, penghargaan ini merupakan penghargaan yang kesekian kalinya yang diterima BAZNAS, setelah sebelumnya BAZNAS meraih penghargaan baik dalam level nasional maupun internasional.
“Terimakasih kepada kepada Wakil Ketua, semua pimpinan, seluruh jajaran direksi, serta semua amilin dan amilat BAZNAS atas kerja kerasnya. Penghargaan ini adalah hasil dedikasi seluruh amil dan Lembaga Amil Zakat seluruh Indonesia, serta seluruh pegiat zakat di Indonesia dan berbagai belahan dunia dalam berjuang melaksanakan gerakan zakat untuk kemaslahatan umat,” tuturnya.
Baca juga: Peternak Mustahik BAZNAS Olah Kotoran Ternak Jadi Bernilai Ekonomis
Dalam lima tahun terakhir, sederet penghargaan baik skala nasional maupun internasional telah berhasil diraih BAZNAS atas perjuangan dan komitmen BAZNAS dalam gerakan di dunia zakat.
Untuk tahun 2020, BAZNAS sebelumnya memperoleh penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas Kontribusi Dalam Penanggulangan Bencana, penghargaan Global Good Governance SDGs Champion Award 2020 dari Cambridge International Financial Advisory (IFA), dan lembaga zakat dengan Fundraising Digital Terbaik di program Indonesia Fundraising Award (IFA) 2020.
Prof. Noor Achmad menyampaikan kontribusi BAZNAS bagi pembangunan Indonesia. Antara lain, penerima manfaat selama 2020 yang mencapai 1.500.561 jiwa.
“Efektivitas zakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dibuktikan dari angka penurunan kemiskinan periode September 2018 hingga September 2019. Yaitu turun menjadi 880.000 jiwa,” kata Prof. Noor Achmad.
Baca juga: Kisah Khairul Walad, Mengabdi untuk Para Mustahik Bersama BAZNAS
Menurut dia, zakat berkontribusi terhadap 126.704 jiwa atau sebesar 16 persen dari upaya pengentasan kemiskinan tersebut dengan penggunaan dana zakat sebesar Rp 6,4 triliun atau 1,6 persen dari total dana pengentasan kemiskinan pemerintah.
Ketua BAZNAS menambahkan, total penghimpunan 2020 sebesar Rp 385.242.595.029 dan total penyaluran Rp 341.691.636.166. Pertumbuhan pengumpulan nasional BAZNAS selama 2015-2020 rata-rata 29,5%, yaitu Rp 94,1 miliar (2015), Rp 111,7 miliar (2016), Rp 154.1 miliar (2017), Rp 187,0 miliar (2018), Rp 281,2 miliar (2019), Rp 385,2 miliar (2020). Sementara, rata-rata pertumbuhan penyaluran nasional 41,1% yang diwujudkan dalam bentuk bantuan program Darurat Kesehatan, Darurat Sosial Ekonomi, serta keberlangsungan program existing yang telah dijalankan oleh BAZNAS sebelumnya.
Menurut Prof. Noor Achmad, BAZNAS memiliki empat agenda besar. Pertama, penguatan kelembagaan dan regulasi. Kedua, program labelisasi taat zakat. Ketiga, optimasi zakat di kementerian/lembaga, TNI/Polri dan BUMN. Keempat, pengentasan kemiskinan dan penanggulangan Covid 19.
Kini BAZNAS memiliki visi menjadi lembaga pemerintah non struktural untuk filantropi Islam yang terpercaya, kuat dan modern. Serta, misi menjadi lembaga pemerintah non struktural yang aktif dalam menangani dampak Covid 19, sebagai pelengkap APBN pengentasan kemiskinan.
“Semoga penghargaan ini dapat menjadi pemacu semangat pengelola zakat di Indonesia terus merapatkan barisan berjuang bersama membantu mereka yang kesusahan dalam menghadapi krisis ini,” tutup Prof Noor Achmad. (ZS)