Beritaneka.com — Banyak yang penasaran dengan spesifikasi dan fitur bus listrik Transjakarta. Pada tahap awal bus ini melayani empat rute, yaitu Terminal Senen-Bundaran Senayan, Tanah Abang-Terminal Senen, Blok M-Tanah Abang, dan Ragunan-Blok M. Armada bus didatangkan dari China dengan merek BYD. Seperti apa spesifikasi dan fitur bus listrik Transjakarta ini?
Bus listrik Transjakarta merupakan BYD tipe K-9 low deck dengan panjang 12 meter mampu memuat 50 penumpang, yakni 33 penumpang duduk dan 17 berdiri. Bus dilengkapi baterai berkapasitas 324 kWh dan jangkauan maksimal 250 kilometer per hari.
Bus ini memiliki sistem pengisian daya model DC plug in dengan durasi pengisian daya sekitar 1,5 sampai 2 jam. Kehadirannya selain mengurangi emisi, juga diklaim dapat menurunkan polusi suara 28 persen dibandingkan kendaraan armada konvensional.
Baca Juga:
Tilang Seluruh Ganjil Genap di Jakarta Mulai Berlaku 13 Juni 2022
KPK Bikin Percontohan 10 Desa Antikorupsi
Fiersa Besari hingga God Bless Siap Manggung di PRJ, Cek Harga Tiketnya
Citra Dewi, Dokter Cantik Pemilik PO Bus Mewah Ini 26 Tahun Tinggal di Hotel
PPKM Masih Diperpanjang, Level 1 Berlaku di Seluruh Jawa Bali
Operasional bus juga diklaim lebih hemat biaya energi hingga 62 persen. Sistem pemadaman kebakaran bekerja otomatis pada komponen kritikal. Bus listrik Transjakarta ini juga memiliki fitur anti banjir.
Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya mengatakan fitur tersebut sudah diuji dan hasilnya lolos uji ketahanan banjir.
“Untuk antisipasi banjir, bus ini sudah lolos uji. Semua terkait banjir, kecelakaan, sudah kita uji sehingga semuanya bisa diantisipasi. Tentu semua merek yang ada harus lolos uji dari tempat kami,” ujar Yana, dalam keterangan persnya.
Armada bus listrik Transjakarta memiliki harga bukan kaleng-kaleng mencapai Rp5 miliar per unit. Untuk saat ini bus masih didatangkan secara utuh (CBU) langsung dari China.
Beritaneka.com—Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengadaan bus listrik akan mengatasi dua permasalahan di Ibu Kota yakni kemacetan dan polusi udara. “Kemacetan dan polusi udara adalah dua tantangan besar yang dihadapi Kota Jakarta. Kedua masalah mobilitas tersebut diakibatkan oleh kegiatan kendaraan bermotor yang amat tinggi. Karena itu solusi yang ditawarkan ke masyarakat adalah dengan memfasilitasi kendaraan umum dengan sistem yang terintegrasi dan kendaraan umumnya berbasis listrik,” tulis Anies dalam akun pribadi media sosial Instagram @aniesbaswedan, kami kutip hari ini, Rabu (9/3/2022)
Transjakarta meluncurkan 30 bus listrik di Plaza IRTI Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Anies menyebutkan, peluncuran 30 bus listrik yang dilakukan pada Selasa 8 Maret 2022 tersebut merupakan yang pertama di Indonesia untuk kendaraan umum.
Baca Juga:
Naik Pesawat Sekarang Bebas Antigen dan PCR
Mulai Hari Ini Tidak Ada Jaga Jarak di KRL
Anies berencana akan mengoperasikan 100 bus listrik sampai akhir tahun 2022. “Alhamdulillah, 30 bus listrik resmi digunakan untuk rute Transjakarta. Ini adalah pengoperasian bus listrik pertama di Indonesia untuk transportasi umum. Akhir tahun ini Insya Allah terus bertambah hingga 100 bus listrik yang beroperasi. Ini langkah awal dari rencana pembangunan rendah karbon daerah yang berketahanan iklim, harapannya di 2030 semua kendaraan umum bus di Jakarta bisa beroperasi dengan tenaga listrik,” katanya.
Anies mengatakan, hadirnya bus listrik ini dapat menurunkan polusi suara dan emisi CO2 gas buang. Efisiensi energi bus listrik lima kali lebih tinggi dibanding bus diesel. “Bus Listrik berpotensi menurunkan polusi suara hingga 28% dibandingkan pada bus diesel, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3%, dan level efisiensi energi pada bus listrik memiliki potensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel. Jadi dengan bus listrik ini kita mengurangi emisi karbon, sekaligus di saat yang sama mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan,” paparnya.
Anies menegaskan, ini adalah komitmen Pemprov DKI guna menyelamatkan bumi dengan mengurangi polusi udara. Bus listrik hasil kerja sama dengan empat institusi internasional sejak 2018 silam. “Kita berharap dengan adanya bus listrik ini maka masyarakat makin tersadarkan tentang teknologi ramah lingkungan dan pentingnya mengurangi emisi karbon di kota ini,” katanya.
“Peluncuran Bus Listrik ini adalah hasil kerja bersama yang dirintis sejak tahun 2018, bersama intsitusi internasional dan dukungan dari sektor swasta. Kita bekerja bersama dengan 4 institusi internasional, antara lain: United Nations Environment Programme (UNEP), Climate Technology Centre and Network, C40 Cities Network dan Kedubes Kerajaan Inggris, kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kolaborasinya,” sebut Anies.
Untuk tambahan informasi, bus listrik Transjakarta tersedia di rute non BRT 1P (Terminal Senen – Bundaran Senayan). Selanjutnya akan menyusul di rute 1R: Tanah Abang – Terminal Senen; 1N: Blok M – Tanah Abang; 6N: ragunan – Blok M.