Beritaneka.com—Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengajak Anies Baswedan bergabung dalam satu berisan. Langkah keponakan Gud Dur itu dinilai strategis dan dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Demikian disampaikan Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga.
Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 – 1999 menegaskan, langkah itu memberikan dampak elektoral yang positif bagi partai berbasis nahdiyin itu,
“PKB akan dinilai partai yang terbuka bagi calon-calon pemimpin potensial. Anies sebagai salah satu pemimpin potensial diharapkan akan mampu meningkatkan popularitas dan elektabilitas PKB,” tegasnya.
Baca juga: Jamiluddin Ritonga: Nasdem Untung Elektoral Bila Usung Anies Baswedan
Selain itu, PKB juga dinilai partai yang lebih terbuka. Setidaknya PKB akan dinilai lebih mengakomodir calon pemimpin diluar warga nahdiyin.
Lebih jauh Jamiluddin menagatakan, kalau persepsi itu terbentuk, maka warga di luar nahdiyin berpeluang masuk PKB. Hal ini dapat menambah gemuknya warga yang simpati dan masuk PKB.
Baca juga: Anies Baswedan: Kantor Pemprov DKI Jakarta Wajib Belanja di UMKM
Sedangkan keuntungan yang diperoleh Anies,bila masuk PKB tentu akan mendapat dukungan yang lebih besar dari warga nahdiyin. Hal ini akan meningkatkan elektabilitas Anies.
Selain itu, persepsi negatif terhadap Anies yang seolah-olah hanya didukung Islam garis keras akan hilang. Persepsi yang diciptakan lawan-lawan politik Anies tersebut dengan sendirinya akan gugur.
“Anies juga akan punya kenderaan politik bila masuk PKB. Hal itu akan memuluskannya ikut pilpres 2024,” ungkapnya.
Jadi, jelas Jamiluddin, elektabilitas PKB dan Anies akan berpeluang semakin meningkatkan. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi PKB dan Anies.
Baca juga: FBI: Tiga Alasan Utama Anies Baswedan Layak Jadi Capres 2024