Beritaneka.com—Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan Idul Fitri, diaspora Indonesia yang tinggal di Wollongong dan sekitarnya melaksanakan silaturrahim atau lebih dikenal dengan sebutan halal bi halal. Wollongong merupakan sebuat kota kecil berhawa sejuk dengan pemandangan yang cukup indah dengan berbagai pepohonan rimbun dan bunga-bunga yang sedang mekar. Kota ini berada sekitar 90 kilometer dari pusat Kota Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales. Dari Kota Canberra, yang merupakan Ibu Kota Australia, adalah sekitar 300 kilometer.
Diaspora Indonesia yang berada di Kota Wollongong mengadakan silaturahmi atau halal bi halal tadi siang. Berjumlah sekitar 40 kepala keluarga atau sekitar seratus orang, warga yang tergabung dalam Jamaah Pengajian Illawara (JPI) pun mengadakan acara ini di kebun raya atau Wollongong Botanic Garden, sambil menikmati keindahan alam serta riuh-rendah kicauan burung-burung dan gemercik air yang dimainkan ikan-ikan dalam danau buatan, tidak jauh dari kampus University of Wollongong.
Baca juga: Ramadan di Australia, Polisi Berkuda, Toilet Gratis Full Musik
Suasana halal bi halal kali ini terasa sangat meriah, karena bukan hanya dihadiri oleh warga Indonesia, tetapi juga dihadiri oleh warga keturunan Indonesia yang sudah resmi menjadi warga negara Australia. Terdapat pula yang hadir adalah warga negara Australia keturunan Eropa yang menikah dengan perempuan asal Indonesia.
Halal bi halal pertama sejak pandemi global. Di mana saat ini, khususnya di kawasan Wollongong dan sekitarnya, pandemi ini dapat dikendalikan. Pemerintah negara bagian NSW, telah memberikan kelonggaran kepada warga untuk beraktivitas tanpa pembatasan yang berarti, kecuali ada himbauan untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Ketua Jamaah Pengajian Illawara, Saeful Akhmad Tauladani, mengatakan bahwa halal bi halal ini sengaja dilaksanakan untuk memperkuat silaturahmi dan persaudaraan antara warga Indonesia yang ada di Wollongong dan sekitarnya. Ditambahkan bahwa acara seperti ini memang sudah menjadi tradisi yang dilakukan pasca Idul Fitri. Selain warga Indonesia, tampak pula menghadiri acara ini adalah mereka yang merupakan warga negara Australia yang berkeluarga atau menikah dengan warga Indonesia.
Baca juga: Fungsi Sosial Telepon Umum Koin di Australia
Sedangkan koordinator program acara, Achmad Tarmuji Mujri, menambahkan bahwa sebagian besar warga Indonesia di sini merupakan mahasiswa yang mengambil program doktoral dan juga mereka yang sudah bekerja serta sudah menetap di Wollongong. Bahkan ada yang sudah menetap sejak tahun 1970-an.
“Acara ini pun semakin semarak dengan hadirnya warga Indonesia lainnya yang bukan Muslim. Mereka hadir memenuhi undangan JPI, yang terdiri dari anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA)”, kata ayah dari dua anak asal Cimaji Jawa Barat ini.
Sudah menjadi ciri khas setiap ada acara yang dilakukan oleh JPI, selalu menyajikan makanan khas Indonesia. Tampak berjejeran di atas meja makan, mulai dari lontong sayur, es buah, rendang, kari ayam, nasi kuning dan buah-buahan. Semua makanan ini disajikan secara sukarela oleh ibu-ibu JPI dan ibu-ibu yang sudah berstatus sebagai permanen residen.
Selain itu, tampak pula seorang warga atas nama Rahmat Sugandi, membawa dua keranjang jeruk dan labu hasil kebunnya. “Meskipun masih mentah, kan, bisa dibawa pulang ke rumah”, kata pria asal Palembang Sumatera Selatan yang sudah menikah dengan warga lokal ini.
-Haidir Fitra Siagian, warga Indonesia di Wollongong untuk Beritaneka–