Beritaneka.com—Gempa berkekuatan 7,8 skala richter melanda perbatasan Turki-Suriah, kemarin. Saat gempa melanda, banyak orang masih tidur pulas di tengah cuaca dingin yang membeku pada Senin (6/2/2023) pagi itu pukul 04.17 (01 17 GMT). Lokasi pusat gempa berada di dekat Kota Gazientep, Turki dengan kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil).
Tercatat lebih dari 3.800 orang tewas dalam bencana alam dahsyat ini. Dilansir AFP dan NYT, Selasa (7/2/2023) sebanyak 1.444 orang tewas di seluruh wilayah Suriah, kata pemerintah dan otoritas penyelamat setempat. Sedangkan di Turki, tercatat jumlah korban tewas bertambah menjadi 2.379 orang.
Jumlah korban baru itu membuat total kematian di kedua negara setidaknya menjadi 3.823 orang. Hampir 14.500 orang terluka dan 4.900 bangunan rata dengan tanah akibat gempa tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Turki mengumumkan tujuh hari masa berkabung untuk menghormati para korban gempa yang meninggal dunia. Upaya penyelamatan terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju. Para pejabat setempat mengatakan gempa membuat tiga bandara utama di daerah itu tidak dapat beroperasi, sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital.
Gempa pertama Senin terjadi pada pukul 04.17 (01 17 GMT) di kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil) di dekat kota Gaziantep, Turki, kata Survei Geologi AS. Lembaga geologi Denmark mengatakan getaran mencapai pantai timur Greenland sekitar delapan menit setelah gempa utama melanda Turki.
Beritaneka.com, Jakarta —Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 327 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah korban tersebut terhitung hingga Selasa (29/11/2022). Total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya empat jenazah.
Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 327 jiwa. “Sampai dengan waktu sekarang korban jiwa meninggal dunia sejumlah 327 jiwa hasil pencarian sampai dengan Selasa 29 November ditemukan 4 jiwa,” katanya saat konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, pada hari ini.
Hariyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan orang hilang dari dua desa, yakni Desa Cijedil sebanyak enam orang hilang dan desa Mangunkerta 2 orang hilang. “Kemudian apabila dijumlahkan total korban hilang dalam pencarian sejumlah 8 orang. Sehingga total laporan yang hilang sejumlah 13 orang,” ujarnya.
Baca Juga:
Ini Dia 10 Provinsi dengan Kenaikan Upah Minimum Tertinggi Tahun Depan
Indonesia Food Share Bantu Korban Gempa Cianjur
Sebelumnya Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan jumlah pengungsi mencapai 73.874 orang. Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit. “Ini di luar dari penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Suharyanto.
Suharyanto mengungkapkan, Satuan Tugas (Satgas) Gabungan sudah menemukan titik pengungsian di seluruh Kabupaten Cianjur. Secara keseluruhan, ada 325 titik pengungsi yang tersebar di semua wilayah Cianjur. Dari total titik pengungsian, 183 di antaranya titik pengungsi dengan jumlah di atas 25 orang. “Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan (jumlah pengungsi) di bawah 25 orang,” katanya.