Beritaneka.com—Pemasaran villa dan fasilitas pariwisata di Pulau Katang Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) memanfaatkan teknologi blockchain yakni dengan Token Katang Lingga Villa (KLGV).
Token KLGV ini secara khusus dibuat untuk menjual villa dan bisnis Pariwisata di pulau tersebut.
Menurut Direktur Diva Agra Selaras (DAS) Lead Agent Pulau Katang Lingga, Atoek Koesmoeryantati, berbeda dengan bitcoin yang juga berbasis teknologi blockchain, maka token KLGV ini ada underlying-nya, memiliki aset riil dan bisnis riil di Pulau Katang Lingga.
Baca Juga: Sholat Berjamaah di Atas Kapal Selam
“Sehingga pemilik KLGV akan mendapat share profit dari bisnis villa dan pariwisata di Pulau Katang Lingga,” kata Atoek Koesmoeryantati.
Token KLGV mempunyai harga dasar yang selalu naik, karena sama dengan aset riil Pulau Katang Lingga.
Sebagai ilustrasi, harga tanah ketika akan dibangun Villa tentunya akan naik. Kemudian, ketika villa terbangun maka harga akan naik lagi. Selanjutnya saat villa beroperasi harga pun akan naik lagi.
“Jadi, ketika kawasan Pulau Katang Lingga terbangun fasilitas secara komplet tentunya harganya akan naik lagi dari nilai saat ini,” jelas Atoek Koesmoeryantati.
Sementara itu, Komisaris DAS, Kapten Sar menjelaskan, token KLGV merupakan penerbitan aset digital atas tempat wisata Pulau Katang Lingga. KLGV menjadi salah satu solusi bagi upaya pemerintah dalam menarik investasi di sektor pariwisata.
“Token KLGV itu sebenarnya sama dengan aset crypto lain, spt bitcoin, Etherium, Tron dan lainnya, karena kita untuk security, keamanan pemiliknya karena ada aset dan usahanya nya maka kita sebut security token atau token KLGV,” kata Kapten Sar.
Saat ini harga Token KLGV masih murah dan terjangkau semua lapisan Masyarakat.
“Sekarang untuk memiliki Token KLGV bisa dibeli mulai dari harga Rp150.000 atau yang punya asset Tron bisa ditukar KLGB mulai dari 200 trx,” kata Atoek Koesmoeryantati.
Diakui Atoek Koesmoeryantati, Investasi ini bahkan bisa dijangkau oleh pebisnis mikro atau UMKM. Uang Rp150.000 sangat terjangkau masyarakat Indonesia dan 200 Tron sangat terjangkau masyarakat dunia.
Baca Juga: Peluncuran Global Hyundai Staria, Perintis Mobilitas Masa Depan
Ketika seseorang memiliki 150.000 di dompetnya bisa saja segera habis untuk makan atau berbelanja. Uang Rp150.000 disimpan di bank juga akan berkurang karena dipotong biaya admin setiap bulan. Sementara jika dibelikan aset tanah juga kurang.
“Sekarang masyarakat bisa menyisihkan Rp150.000 untuk membeli aset KLGV yang jelas suatu saat akan berkembang dan menjadi aset masa depan,” tutur Atoek Koesmoeryantati.
Bahkan masyarakat umum pun bisa ambil bagian dan memiliki kemerdekaan aset atas kepemilikan KLGV.
Untuk membangun Katang Lingga tahap pertama, dijelaskan Atoek Koesmoeryantati sudah dialokasikan 404.600 KLGV dari Total supply 999.999 KLGV.
“Jadi sangat terbatas dibanding bitcoin yang total Supply sudah mencapai 21.000.000. Saya yakin setiap 200 Token KLGV yang terjual maka harga akan naik sebesar Rp 2.000. Kalau seorang investor membeli sekarang dengan harga 1 KLGV masih Rp 1.202.000 maka ketika sudah tercapai 404.600 KLGV maka harga sudah menjadi Rp 5.246.000,” paparnya.
Baca Juga: OK OCE dan Konsultan PajakOnline Siapkan Komunitas Penggerak Pembayar Pajak
Kenaikan lebih dari 450% bisa tercapai kurang lebih 1 tahun. Harga dasar akan selalu meningkat menyesuaikan pembangunan dan pariwisata di Pulau Katang Lingga.
Jika seorang investor berinvestasi di Token KLGV walau dari nilai yang terkecil, untuk aset masa depan kita, maka akan bisa berkembang. “Jadilah investor yang menginvestasikan sebagian dana kita walau sedikit untuk investasi jangka panjang agar bisa kita nikmati di masa depan,” kata Atoek Koesmoeryantati.