Beritaneka.com, Jakarta—Menko Polhukam Mahfud MD optimistis Pemilu tahun depan akan berjalan aman tanpa gejolak yang berarti. Mahfud membandingkan dengan Pemilu 2019. Mahfud menilai pemilu kali ini bakal lebih kondusif. Dia melihat pada Pemilu 2019 situasi mulai memanas bahkan tiga tahun sebelum pesta demokrasi itu digelar.
Fakta itu menurutnya berbeda dengan situasi saat ini. Meskipun pemilu tinggal delapan bulan lagi, namun situasi kondusif masih tetap terjaga. Hal itu disampaikan Mahfud saat memberikan pengarahan dalam acara Gerakan Literasi Digital Sektor Pemerintah Kepada TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023).
Mahfud menceritakan ulang kondisi jelang Pemilu 2019. “Pemilu tahun 2019 yang begitu panas itu, itu panasnya sudah dimulai tahun 2016. Tanggal 4 November 2016 yang mengepung Istana kemudian disusul dengan gelombang-gelombang berikutnya dengan konflik pesan SARA, perang SARA, rasis, politik identitas, dan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, Mahfud menegaskan ketertiban dan keamanan jelang pemilu ini harus terus dijaga guna meminimalisasi adanya gejolak. Menurutnya sudah menjadi tugas TNI – Polri untuk melakukannya, terutama dalam menjaga lalu lintas digital yang banyak memprovokasi di tengah-tengah masyarakat.
“Pesan khusus untuk Bapak-Bapak TNI, peran penting TNI di dalam pemilu. Kami titip Pemilu 2024 sudah di depan mata karena ya bulan Februari sudah ada Presiden baru meski nanti serah terimanya masih Oktober, tapi 14 Februari 2024 itu waktu yang pendek, tinggal 8 bulan dari sekarang,” kata Mahfud.
“Diharapkan di sini agar netralitas prajurit TNI dan keluarga besar TNI yang terdiri atas istri, anak, suami, dan para purnawirawan untuk menjadi fondasi utama bagi TNI dalam menjalankan peran penting melancarkan proses pemilu. Kemudian memastikan bahwa pemilu itu aman bagi pemilih,” pungkasnya.