Beritaneka.com—Bos Facebook, Mark Zuckerberg merubah nama induk perusahaannya menjadi Meta Platform Inc. (Meta). Perubahan nama ini bukan tanpa alasan, di mana Mark kini tengah mengembangkan dunia virtual yang diyakini menjadi ladang bisnis menguntungkan.
CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) Indrawan Nugroho menjelaskan, metaverse merupakan gagasan masa depan yang meyakinkan dan diyakini sebagai lahan untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya.
Selain itu, dalam dunia virtual ini juga dapat melakukan transaksi penyewaan tanah, membangun apa pun di atasnya, dan mendapatkan uang darinya.
“Anda bisa membuat museum virtual dan menarik biaya dari setiap pengunjung yang datang, atau Anda juga bisa membangun pusat perbelanjaan dan menarik komisi dari setiap penjualan yang terjadi di dalamnya. Anda bahkan bisa memasang billboard di dinding bangunan dan menyewakannya pada brand yang ingin beriklan,” jelas dia dikanal YouTubenya, Dr. Indrawan Nugroho.
Baca juga: 5 Karya NFT Termahal di Dunia, Laku Sampai Triliun Rupiah
Seperti halnya Facebook yang kini diakses oleh hampir 3 miliar orang, begitu juga dengan metaverse yang nantinya diprediksi penuh oleh miliaran manusia. Dalam hal ini akan mempengaruhi pola sosialisasi dan transaksi jual-beli.
“Harga tanah yang Anda miliki di metaverse pasti akan melambung tinggi dan billboard yang Anda pasang di dinding pusat perbelanjaan virtual akan jadi rebutan brand besar. Di sinilah letak Anda mendapatkan cuan dan berbisnis,” katanya.
Bahkan, sambung dia, di dunia metaverse juga terjadi peralihan kebiasaan kerja. Seperti arsitek dan programmer yang bisa membuka jasa desain rumah secara virtual.
“Termasuk juga jika Anda ingin membangun sebuah pabrik mobil di dalam metaverse, yang kemudian menjual mobil digital tersebut kepada penduduk metaverse,” ungkapnya.
Teknologi Non Fungible Token (NFT) yang dilekatkan dalam dunia metaverse menjadikan aset yang ada dapat dimiliki secara sah oleh pengguna.
Baca juga: Aset NFT Meroket! Investasi Masa Depan?
Seperti diketahui, NFT merupakan aset digital yang bisa digunakan sebagai bukti kepemilikan barang dan dapat dibeli dengan mata uang kripto. NFT meliputi berbagai bidang seperti karya seni, video klip, musik, game dan lain sebagainya.
Untuk itu, perlu dipastikan bahwa aset yang akan dimiliki memiliki nilai yang dapat diperjualbelikan kembali. Dari sinilah seorang pengguna metaverse akan menghasilkan cuan.
Beritaneka.com—Pemerintah melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mengumumkan nama ibu kota negara baru. Namanya; Nusantara. Pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Suharso mengungkapkan dirinya mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Jumat 14 Januari 2022 lalu bahwa nama Ibu Kota Negara Baru adalah Nusantara.
“Ibu Kota Negara ini namanya Nusantara,” kata Suharso dalam Rapat Pansus RUU Ibu Kota Negara di DPR hari ini Senin (17/1/2022).
Alasan memberi nama Ibu Kota Negara Baru dengan Nusantara adalah kata tersebut sudah dikenal sejak dulu dan sangat ikonik di dunia internasional.
Baca Juga:
- Sultan Gustaf Al Ghozali, Iseng Jualan Foto Selfie Laku Miliaran Rupiah
- Aset NFT Meroket! Investasi Masa Depan?
- Cara Jualan Karya Seni Melalui NFT, Gampang Ternyata!
“Selain itu juga menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia. Saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu,” kata Suharso Monoarfa.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tidak akan menyajikan gambaran ibu kota baru dalam bentuk maket atau hologram, namun dalam bentuk metaverse.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan metaverse ibu kota negara baru dalam empat bulan ke depan.
“Kami juga sedang siapkan ibu kota negara itu dalam bentuk metaverse. Mudah-mudahan dalam 4 bulan ini,” kata Suharso, pernyataannya kami saksikan dalam tayangan Youtube.
Metaverse adalah sebuah konsep masa depan dalam dunia teknologi. Metaverse mampu menggambarkan seluruh kehidupan virtual yang seolah-olah nyata. Dengan metaverse, gambaran ibu kota baru bisa terlihat nyata. Sehingga dapat memberikan informasi tentang masa depan ibu kota baru.