Beritaneka.com—Rencana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A Kemendikbudristek dengan total anggaran mencapai Rp.6,5Miliar terus mendapat sorotan publik.
Berdasarkan Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan pagu anggaran untuk renovasi mencapai Rp.6,5 Miliar, Sedangkan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Rp5.391.858.505.
Baca juga: Pemerintah Klaim Ekonomi Nasional Pulih, Legislator PKS: Oversimplikasi
Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal meminta Mendikbudristek untuk menunda renovasi tersebut karena bukan prioritas untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di masa pandemi Covid-19.
“Renovasi ruangan dengan anggaran sebesar itu bukan prioritas saat ini. Seharusnya Mendikbudristek lebih fokus mencari terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran anak bangsa,” kata Mustafa Kamal, seperti tertera dalam laman resmi PKS, Senin (13/09).
Baca juga: Wacana Amandemen UUD 1945, PKS Tolak Jika untuk Ubah Masa Jabatan Presiden
Mustafa meminta Mendikbudristek untuk menjadi pelopor dalam kepekaan menghadapi krisis di Pemerintahan dengan mengalihkan anggaran yang tidak prioritas untuk difokuskan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang sampai saat ini masih banyak yang belum dimasuki listrik.
“Pemerintah seharusnya lebih berempati kepada rakyat. Dari data yang kemendikbud sampaikan saja, terdapat 30 persen dari sekitar 40.000 Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum memiliki akses listrik dan dari sekolah-sekolah yang memiliki akses listrik banyak yang memiliki daya kecil di bawah 1.300 watt. Lebih baik dialihkan untuk upgrade fasilitas-fasilitas sekolah di daerah-daerah tersebut,” ujar Politisi PKS ini.
Sebelumnya Plt. Kabiro Kerja sama dan Humas Kemendikbud, Anang Ristanto, menjelaskan Renovasi ini adalah dampak dari Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengamanatkan penggabungan unsur Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Renovasi yang dilakukan pada keseluruhan lantai 2 Gedung A Kemendikbudristek itu untuk menyiapkan ruangan bagi para pejabat baru beserta tim kerjanya, sekretariat tata usaha pimpinan, ruang kerja staf khusus menteri, serta ruangan Menteri dengan menghadirkan lingkungan kerja yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Beritaneka.com—Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini resmi melantik dua menteri dan satu kepala badan di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Nadiem Makarim sebagai Mendikbud dan Ristek, Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM serta Laksono Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Mereka dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 72/P/2021 dan Keppres No 19/M/2021.
Baca Juga: Kolaborasi Toyota, Daihatsu dan Astra: Sinergi untuk Negeri
“Sebelum saya mengambil sumpah berkenaan dengan pengangkatan saudara-saudara sebagai menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa jabatan periode 2019-2024, terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara-saudara, apakah saudara-saudara beragama Islam?
Bersediakah saudara-sudara diambil sumpah menurut agama Islam? Apabila demikian harap mengikuti dan mengulangi kata-kata saya,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Serta akan menjalankan segala Peraturan Perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara.
Baca Juga: Asperindo: Harbolnas Ramadhan Bakal Tingkatkan Traffic Jasa Pengiriman
Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab,” kata Presiden Jokowi yang diikuti para jajaran Kabinet Indonesia Maju.