Beritaneka.com—Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University kembali menggelar kontes ayam ketawa nasional. Namun demikian, kontes kali ini diselenggarakan secara online dengan rangkaian webinar dan lomba fotografi.
“Kontes ayam ketawa merupakan ajang silaturahim antara warga IPB University dengan pencinta ayam hias. Selain itu juga, kegiatan ini juga menjadi ajang sportivitas dalam melestarikan budaya nasional,” ujar Prof Ekowati Handharyani, Pembina Himpunan Profesi Ornithologi dan Unggas FKH IPB University.
Sementara itu, Dekan FKH IPB University, Prof Deni Noviana menyebutkan bahwa 40 hingga 50 persen alumni FKH IPB University bekerja di bidang perunggasan. Artinya, kegiatan di luar kelas seperti kontes ayam ketawa akan menambah kekayaan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa FKH IPB University.
“Mendapatkan ilmu pengetahun dari para narasumber yang berpengalaman di bidangnya merupakan satu hal yang penting dan tentu akan mendukung proses belajar,” terangnya.
Baca juga: Luncurkan Buku, Rektor IPB: Kecepatan Belajar Modal Penting Lahirnya Inovasi
Turut hadir dalam webinar, Ahmad Pebiyanto, koordinator pecinta ayam ketawa wilayah Tangerang. Di dalam presentasinya, ia menampilkan berbagai macam suara dari ayam ketawa. Ia menyebutkan bahwa secara umum jenis suara ayam ketawa dibagi menjadi tiga yakni tempo laju, sedang, dan pelan.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, jenis suara ayam ketawa dengan interval kokok yang cepat dikenal dengan nama disko atau gretek. Kedua, jenis suara dengan tempo ketukan sedang serta bercengkok disebut dangdut. Terakhir, jenis slow seperti namanya maka interval suara kokok ayam ini lambat.
“Untuk memilih kualitas ayam ketawa sebaiknya banyak berkumpul bersama teman-teman yang lebih senior. Tujuannya adalah untuk mengetahui ayam ketawa yang bagus dan berkualitas. Bisa juga dilihat dari garis keturunan atau banyak tropi yang sudah diperoleh,” paparnya.
Adapun Dr Aulia Andi Mustika, dosen FKH IPB University memaparkan langkah-langkah merawat kesehatan ayam ketawa. Pasalnya, syarat pertama yang harus dipenuhi agar ayam ketawa dapat mengeluarkan suara yang merdu adalah harus sehat secara fisik dan tidak stres.
Ia menjelaskan, manajemen pemeliharaan ayam ketawa dimulai dari pemilihan bibit yang unggul. Setelah itu, pengaturan kandang ayam yang baik dengan syarat aman, nyaman, dan sehat. Suhu ideal bagi ayam ialah 16 sampai 27 derajat celsius.
“Suhu kandang untuk ayam terus dikurangi seiring pertumbuhan ayam, apabila menggunakan lampu maka ketinggian lampu bisa diubah semakin tinggi,” terang pakar farmakologi IPB University ini.
Baca juga: Akibat Perubahan Iklim, Pakar IPB: Negara Berkembang Butuh Pangan Dua Kali Lipat
Lebih lanjut, ia menerangkan, kelembaban yang ideal untuk ayam sekitar 30 sampai 70 persen. Ia juga menyarankan supaya ventilasi kandang cukup dan terjaga dari kebisingan.
Ia juga menjelaskan, penyakit yang umum menyerang ayam diantaranya berak darah yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini, ditandai dengan menurunnya nafsu makan dan kotoran ayam yang bercampur darah segar. Penyakit lainnya adalah penyakit new castle disease atau tetelo yang disebabkan oleh virus.
Ayam yang terserang tetelo akan mengalami gangguan syaraf sehingga kepalanya menjadi terbalik ke bawah. Selain itu terdapat penyakit chronic respiratory disease (CRD) complex atau penyakit ngorok yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
“Ayam juga bisa terserang cacingan dan penyakit gumboro yang disebabkan oleh infeksi virus,” paparnya.
Untuk mencegah ayam terserang berbagai macam penyakit, katanya, perlu dilakukan perawatan kesehatan ayam dan lingkungan hidup ayam dengan baik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan berupa disinfeksi kandang terutama pada peralihan musim.
“Pemberian vaksin secara lengkap untuk menghindari serangan virus. Terakhir dengan pemberian suplemen dan vitamin,” pungkasnya
Beritaneka.com—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (4/6/2021), mengunjungi dua lokasi usaha di Jawa Barat yang dapat tetap bertahan di masa pandemi. Dalam berdialog dengan para pelaku industri, Airlangga mendengarkan aspirasi-aspirasi yang disampaikan sebagai upaya untuk mendorong industri kecil menengah untuk terus berkembang di pasar lokal maupun global.
Dalam kunjungan tersebut, lokasi pertama yang dikunjungi Airlangga bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang adalah PT. Santosa Kurnia Jaya yang merupakan perusahaan skala menengah yang bergerak di bidang industri tekstil dan manufaktur. Usaha yang didirikan oleh Dudi Gumilar ini memiliki 139 karyawan. Perusahaan yang berlokasi di Majalaya Kabupaten Bandung ini telah menjamah pasar ekspor yaitu Negara Jepang.
“Pemerintah berkomitmen untuk mendukung industri kecil dan menengah. Apalagi industri kain di Majalaya ini karena memiliki kluster sendiri jadi harus punya daya saing. Banyak hal yang bisa dilakukan Pemerintah, salah satunya terkait modal kerja, apalagi untuk ekspor. Kalau kreditnya tidak sedang macet, ada program dari Pemerintah untuk memberikan tambahan modal kerja dan bisa restrukturisasi 2 tahun,” kata Airlangga.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Wirausaha Baru 4 Persen Tahun 2024
Memasuki Triwulan II-2021, sinyal pemulihan ekonomi semakin menguat dibandingkan Triwulan I lalu. Pemulihan kepercayaan masyarakat yang mendorong perbaikan permintaan domestik terus direspon positif oleh industri dengan meningkatkan aktivitas produksinya dan tercermin dari PMI Manufaktur yang terus meningkat ke level 55,3 di Mei 2021, naik dari posisi 54,6 pada April 2021.
Momentum akselerasi pemulihan ekonomi melalui penguatan permintaan terus berlanjut. Airlangga berharap jumlah wirausahawan di Indonesia semakin meningkat, khususnya dalam momentum pemulihan ekonomi nasional. Bertambahnya wirausahawan di Indonesia tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja dan akan mendorong produktivitas serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Selanjutnya, kunjungan dilakukan ke PT Kreuz Bike Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Perusahaan yang pada awalnya merupakan industri rumahan yang menjual tas sepeda ini seiring berjalannya waktu memproduksi sepeda dan frame. Dengan 15 orang karyawan yang dimiliki, perusahaan ini bisa memproduksi kurang lebih 60 sepeda per minggu. PT Kreuz Bike Indonesia telah mendapatkan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI). Perusahaan yang telah dipercaya masyarakat ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain dalam proses produksinya.
Baca juga:Jaga Stok, Vaksin Sinovac 8 Juta Dosis Tiba di Indonesia
“Industri kecil pembuat sepeda ini berkualitas bagus. Di masa pandemi justru penjualannya meningkat dan bisa memproduksi 150 unit per bulan dengan kualitas premium. Ini luar biasa. Saya mengapresiasi dan meyakini produk karya pemuda bangsa ini mampu bersaing dengan hasil produksi luar negeri. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, pasti mendorong industrinya,” pungkas Airlangga.
Para pelaku usaha diharapkan dapat mempertahankan semangat juang dalam berwirausaha agar bisa terus memberikan dampak positif khususnya bagi masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan secara umum bagi negara dengan membantu pergerakan roda perekonomian nasional.