Beritaneka.com—Badan Narkotika Nasional (BNN) Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menguatkan kelembagaan BNN di daerahnya dengan menambah jumlah BNN kabupaten di NTT.
Saat ini BNN NTT baru ada di tiga daerah, yakni Kota Kupang, Kabupaten Belu dan Kabupaten Rote Ndao.
Kepala BNN NTT Dr R Nurhadi Yuwono, SIK, MSi, CHRMP mengharapkan di kabupaten lainnya akan terbentuk BNN. Kita koordinasi dengan pemerintah, sehingga BNN bisa terbentuk,” kata Nurhadi dalam acara HUT Ke-20 BNN, belum lama ini.
Baca Juga: 80 Juta Orang Bisa Pulang Kampung, Tidak Ada Larangan Mudik Lebaran 2022
BNN NTT optimistis selalu bersemangat meningkatkan kinerja dan aspek kerja sama dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.”Kami bisa bekerja sama dan koordinasi dengan instansi dan lembaga yang ada di NTT.
Kami berterima kasih kepada bapak Gubernur, Forkopimda dan masyarakat serta elemen yang sudah mendukung keberadaan BNN Provinsi NTT dalam melaksanakan tugas,” kata Nurhadi.
“Kita berharap pemberantasan bisa berjalan. Kita kerja sama dengan Polda, kementerian kelembagaan yang ada di NTT,” kata dia.
Terkait strategi pencegahan, Nurhadi mengatakan, ada strategi pencegahan yang dicanangkan BNN, yakni ketahanan keluarga, lingkungan, dan keterlibatan komunitas pelajar, tenaga pendidik, TNI Polri, serta lembaga lainnya.
Beritaneka.com—Merampungkan Kunjungan Kerja Sumba, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memimpin Rapat bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat serta para bupati di Kantor Bupati Sumba Barat, Sabtu (5/6/2021).
Rapat membahas pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari Major Project Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi yang diharapkan dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan energi, pencapaian target bauran EBT nasional, sekaligus peningkatan rasio elektrifikasi NTT yang saat ini merupakan salah satu yang terendah di Indonesia, sebesar 86,81 persen.
“NTT memiliki potensi sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, serta arus laut yang besar, hingga 25 gigawatt. Masih terdapat banyak ruang bagi EBT untuk tumbuh secara optimal, tentunya dengan menghadirkan enablingfactors lainnya,” urai Suharso.
Baca juga: Transformasi Digital, Bappenas Paparkan SDI dan Pusat Data Nasional
Strategi pengembangan EBT di NTT dilaksanakan dalam tiga tahapan. Untuk jangka pendek, pengembangan EBT dapat dimulai dengan pengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi PLT EBT selama tiga hingga empat tahun.
Untuk jangka menengah, dapat dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dengan meningkatkan gridsystem ke wilayah-wilayah yang potensial secara ekonomi, kemudian tahap kedua dengan meningkatkan pemanfaatan energi non-listrik secara masif seperti bio-gas, bio-massa dan bio-solar untuk sektor rumah tangga dan transportasi. Selain itu, perlu juga dilakukan integrasi transmisi (grid) antarpulau besar di NTT.
Untuk jangka panjang, perlu dilakukan konsolidasi proyek-proyek EBT di NTT sehingga dapat terintegrasi ke jaringan smartNTT-Jawa dan ekspor EBT ke Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur. Pemerintah akan memastikan pengembangan sumber daya manusia, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta kerangka pendanaan yang tepat untuk mendukung pelaksanaan pengembangan EBT di NTT.
Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan di NTTseperti Sumba Iconic Island, Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) 1000 Pulau, Flores Geothermal Island, Pembangkit Listrik Tenaga Arus LautLarantuka, Program Biogas Rumah (BIRU), dan Koridor Interkoneksi Gigawatt Sumba-Jawa.
“Dengan karakteristik kepulauan serta kondisi ekonomi-energi saat ini, kami mendorong NTT sebagai Taman Energi Terbarukan, sejalan dengan komitmen pembangunan energi terbarukan nasional dalam RPJMN 2020-2024, PP Kebijakan Energi Nasional, Perpres Rencana Umum Energi Nasional, serta Rencana Umum Energi Daerah NTT,” ungkap Menteri Suharso yang turut mengunjungi Waikelo Sawah, sumber mata air di Sumba Barat Daya yang dibangun untuk irigasi dan pembangkit listrik sejak 1976.
Baca juga: Bappenas Siapkan Enam Strategi Besar Redesain Transformasi Ekonomi Indonesia Pasca Covid-19
Pulau Sumba memiliki potensi energi surya yang tinggi, utamanya di sebelah utara, timur, dan selatan, dengan iradiasi tertinggi sebesar 4,81–5,50 kilowatt per meter persegi. Saat ini,sedang dikaji lokasi pengembangan tahap awal PLTS sebesar dua gigawatt dan pembangunan transmisi high-voltage, directcurrent (HVDC) 500 kilovoltdari Sumba ke Jawa.
Pemerintah NTT telah berkomitmen untuk mempersiapkan lahan seluas 50.000 hektare sebagai lokasi pembangunan PLTS Skala Besar di Sumba. “Pengembangan EBT di NTT diharapkan dapat memberikan multipliereffect yang luas, baik dalam membuka lapangan kerja, membangkitkan aktivitas ekonomi wilayah, dan menarik investasi, khususnya pada sektor pariwisata yang tengah tumbuh sangat cepat di NTT,” tegas Menteri Suharso.
Sumba memiliki sejumlah potensi pariwisata, utamanya Taman Nasional/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Waikabubak—Manupeh Tanah Daru yang meliputi tiga kabupaten, yaitu Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.
Selain EBT dan pariwisata, pembangunan Sumba difokuskan untuk percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan Food Estate secara terintegrasi, percepatan konektivitas aksesibilitas, hingga informasi dan telekomunikasi.
“Saya mendorong seluruh jajaran Bappeda, untuk fokus merumuskan usulan pembangunan yang prioritas dan berkualitas, serta membawa dampak besar untuk kesejahteraan rakyat,” tutup Menteri Suharso.
Beritaneka.com—Alumni IPB University Angkatan 32 atau IPB32 Juara meneruskan tradisi mulianya untuk peduli kepada masyarakat yang terdampak bencana. Dipimpin langsung Ketua Umumnya, Dudi Fitri Susandi didampingi Ketua I, Dr Drajad Kurniadi dan Sekretaris Asmahudroh, IPB32 Juara menyerahkan secara simbolik donasi untuk menanggulangi bencana banjir, longsor, dan siklon tropik Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARM HA) IPB University.
Penyerahan donasi ini berlangsung di ARM Command Centre (ACC), Gedung Alumni IPB Lantai 2, Baranangsiang, Bogor, beberapa waktu lalu. Ketua Umum ARM HA, Ahmad Husein menerima langsung secara simbolik bantuan ini, didampingi Ketua 1 Emy Puji Astuti dan Bendahara Umum, Wahyu Wiwekaningtyas.
Baca juga: Mahasiswa IPB Gelar Edu Green Village, Upaya Lestarikan Lingkungan
“Kami suka menyebut hubungan baik dengan ARM HA ini sebagai sebuah kolaborasi kemanusiaan,” ujar Dudi, yang sehari-hari menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Kearsipan Kota Bogor.
Menurutnya, semangat IPB32 Juara membantu masyarakat terdampak bencana diharapkan mampu menyebarkan semangat positif bagi alumni-alumni lainnya untuk turut peduli kemanusiaan.
Ke depan, ia berharap IPB32 Juara dapat kembali berkolaborasi bersama ARM HA-IPB University untuk menggalang donasi kemanusiaan lebih intensif.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Tidak Adanya Kucing Jantan yang Memiliki Belang Tiga
Ketua Umum ARM HA sangat mengapresiasi dukungan IPB32 Juara untuk bencana di NTT dan NTB. Saat ini ARM tengah menyiapkan rencana operasi kemanusiaan tahap tiga, dengan lokasi target di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Rencananya, ARM akan mendistribusikan paket bantuan lebaran, bingkisan anak, dan perlengkapan ibadah kepada warga terdampak bencana.
Beritaneka.com—Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H. C.) Doni Monardo tiba di Larantuka, Flores Timur pada Senin (5/4/2021). Kendala cuaca menyebabkan perjalanan dari Maumere menuju Larantuka ditempuh menggunakan jalur darat. Selain itu, gelombang tinggi juga menunda perjalanan dari Larantuka menuju Adonara hari ini. Oleh karena itu, Doni Monardo dijadwalkan besok akan meninjau lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rangka memberikan percepatan penanganan banjir di NTT, Doni Monardo segera memberikan instruksi untuk pengerahan helikopter guna memberikan bantuan logistik dan keperluan lainnya.
“Kita sudah memerintahkan untuk mengirimkan helikopter untuk membantu upaya percepatan penanganan banjir di NTT” kata Doni.
Total ada tiga helikopter yang akan dikerahkan. Dua helikopter difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses diakibatkan longsor, satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan. Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.
BNPB juga melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, kementrian PUPR, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera mengirimkan alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur. (zs)