Beritaneka.com—Legislator DPR menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok yang hingga saat ini belum juga terkendali meski tahun baru 2022 telah lebih dari satu pekan berlalu. Pemerintah dingatkan agar operasi pasar yang akan dilakukan harus tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan sama sekali.
Beberapa harga kebutuhan pokok terpantau mengalami kenaikan sejak menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional, beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan saat menjelang Nataru diantaranya adalah minyak goreng, telur ayam, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
“Saya mendengar pemerintah hendak menggelontorkan anggaran cukup besar untuk menstabilkan harga minyak goreng. Saya harap jangan hanya minyak goreng, akan tetapi seluruh bahan pangan utama mesti juga stabil seperti beras, gula pasir, daging sapi atau daging ayam, telur ayam, garam, susu, bawang merah dan bawang putih,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina, seperti dilansir dari web resmi DPR, Selasa (11/1/2021).
Baca juga: Harga Minyak Goreng Selangit, Operasi Pasar Terus Dilakukan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengkritisi, kenaikan harga kebutuhan pokok telah menambah beban masyarakat di saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Terlebih lagi banyak masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama pandemi sehingga penurunan daya beli masyarakat semakin lebar.
Di sisi lain ia juga merasa sangat prihatin terhadap situasi PHK di masyarakat yang semakin besar. Mengutip dari Kementerian Ketenagakerjaan, tren klaim JHT (Jaminan Hari Tua) ke BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan 7 Agustus 2021, ada 538.305 orang pekerja sudah mengklaim JHT yang artinya sudah ter-PHK. Prediksi akhir tahun 2021 ada sekitar 894.579 orang, atau hampir sebanyak 895 ribu orang kehilangan pekerjaan.
“Dengan semakin besarnya orang-orang yang kehilangan pekerjaan, stabilisasi komoditas pangan ini sangat berarti untuk bertahan hidup. Pangan yang dikonsumsi setiap hari yang berarti pengeluaran tiap hari. Jika terlalu besar, akan sangat mengganggu keuangan keluarga. Bila tidak terpenuhi, akan berpengaruh terhadap ketercukupan gizi,” ucap Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut.
Nevi mengusulkan kepada pemerintah agar memperhatikan upaya menjamin tersedianya pasokan stok komoditas agar terjadi stabilitas harga kebutuhan pokok. Kementerian Perdagangan mesti melakukan pemeriksaan gudang-gudang yang menyimpan komoditas kebutuhan pokok untuk memastikan tidak terjadi penimbunan. Selain itu, pemerintah harus memberikan sanksi jika ada yang terbukti melakukan penimbunan.
Baca juga: Jika Premium Dihapus, DPR Minta Pemerintah Turunkan Harga Pertalite
Legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat II ini menambahkan, pemerintah juga harus memastikan distribusi komoditas kebutuhan pokok berjalan lancar, jangan sampai ada penimbunan, dan lakukan koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga terkait. Data yang berbeda antar kementerian dan lembaga harus tepat karena menjadi penyebab munculnya kebijakan yang merugikan rakyat.
“Saya berharap, pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak merugikan pihak-pihak terkait seperti petani, nelayan, pedagang, dan juga rakyat selaku konsumen. Memastikan operasi pasar pada sasaran yang tepat dan tidak ada penyimpangan sedikitpun menjadi kunci suksesnya tindakan pemerintah dalam langkah stabilisasi komoditas pangan di masyarakat,” tutup Nevi.
Beritaneka.com—Pemerintah terus berupaya melakukan stabilisasi harga sembako yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun ini. Dalam pantauan kami di sejumlah pasar harga sembako mengalami kenaikan signifikan, tercatat harga telur mencapai Rp32.000,- per kg, harga minyak goreng Rp22.000 per kg, dan cabai rawit merah Rp110.000,- per kg.
Sebagai langkah nyata dalam meringankan beban masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan sembako, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan beberapa langkah yang komprehensif dan holistik guna mengurai dan menyelesaikan berbagai persoalan di kenaikan harga tersebut, baik melalui kebijakan maupun langkah taktis di lapangan dalam bentuk operasi pasar .
Baca Juga: Tahun 2022 Adalah Tahun Pemulihan Ekonomi
“Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sembako melalui operasi pasar terutama menjelang Tahun Baru 2022. Harapan kami, operasi pasar ini dapat membantu masyarakat untuk membeli sembako dengan harga khusus yang lebih murah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau secara langsung operasi pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (29/12/2021).
Menko Airlangga mendengarkan secara langsung bagaimana sesungguhnya kendala, tantangan, dan juga kondisi yang dihadapi para pedagang di masa pandemi ini.
Momentum operasi pasar sembako ini juga dimanfaatkan masyarakat di sekitar Pasar Cileungsi untuk mendapatkan minyak goreng, telur ayam ras, cabai, bawang merah, bawang putih dengan harga yang terjangkau, terutama sebagai persiapan menjelang Tahun Baru 2022. Dalam pelaksanaan operasi pasar tersebut, tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan menghindari kerumunan warga.