Beritaneka.com—Presiden PKS Ahmad Syaikhu berziarah ke makam Syaikhona Cholil Bangkalan untuk menegaskan keseriusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan Syaikhona Cholil mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Tak hanya itu, rombongan PKS juga berkunjung ke kediaman KH Thoha Cholili, cicit kiai kelahiran 1820 itu, Ahad 26 September 2021.
Setelah berkunjung, dengan didampingi KH Thoha Cholili, rombongan PKS berziarah ke Makam Syaikhona Cholil. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa sangat pantas jika Syaikhona Cholil dinobatkan menjadi pahlawan nasional.
“Syaikhona Cholil sengaja pulang ke Indonesia dari Mekkah untuk mengajarkan agama kepada para ulama, para tokoh yang menyemangati pejuang Indonesia kala itu,” tegas Syaikhu, seperti dilansir dari laman resmi PKS, Senin (27/09).
Baca juga: Kapal Bakamla Kekurangan BBM, PKS : Presiden Tidak Serius Lindungi Laut Indonesia
Syaikhu juga menyebut, Syaikhona Cholil merupakan guru dari 2 ulama terbesar Indonesia yang melahirkan ormas Islam terbesar Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan.
Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa jajaran DPW PKS Jatim sudah mengusulkan melalui anggota DPRD dari PKS.
“Usulan itu juga kami teruskan ke Fraksi PKS DPR RI, untuk terus diperjuangkan di tingkat nasional,” ujar pria 45 tahun itu.
Baca juga: PKS Minta Renovasi Ruangan Kemendikbud Capai Rp6,5 M Ditunda
Kedatangan Presiden PKS ke Madura dan berziarah ke Makam Syaikhona Cholil mempertegas sikap PKS untuk memperjuangkan Syaikhona Cholil agar dikukuhkan oleh pemerintah sebagai pahlawan nasional.
“Akan terus kami perjuangkan, beliau adalah guru dari para guru dan tokoh bangsa ini. Beliau guru para kiai yang menjadi spirit perjuangan melawan penjajah merebut kemerdekaan Indonesia,” pungkas Irwan.
Selain berziarah ke Makam Syaikhona Cholil, Syaikhu juga mengagendakan bertemu oara kiai Madura untuk meminta nasihat dan doa.Selain itu Presiden PKS juga mengagendakan bertemu beberapa ormas pemuda dan berkunjung ke Bupati Sumenep.
Beritaneka.com—Pahlawan tidak selalu berorientasi pada seseorang yang berhasil menciptakan gerakan besar untuk negaranya. Sosok pahlawan yang sesungguhnya yaitu pahlawan yang bekerja dengan sepenuh hati agar bermanfaat bagi setiap orang. Walaupun manfaatnya tidak berdampak besar. Seperti apa yang dilaksanakan Agung Cahyana, Teknisi Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB).
Setiap pagi dia mengisi Water Treatment Plant agar air tersedia di lingkungan SCB. Dia sudah mengurus instalasi pengolahan air ini sejak 2018.
Instalasi pengolahan air ini mampu memenuhi kebutuhan siswa-siswi SCB dan tenaga didik. Dirinya selalu mengecek persediaan air dan sarana elektronik yang ada di SCB. Secara tidak langsung peran teknisi seperti Agung ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswi SCB.
Baca juga: Mengenal Sosok R Imam Nuryaman, Mahasiswa Berprestasi IPB Peraih Honorable Mention Awards
Saat ditemui di instalasi pengolahan air, Kamis (17/6), Agung Cahyana sedang menyiapkan bahan-bahan untuk pembersih air yang berasal dari Sungai Cianten. Satu persatu alat pengolah air dia pastikan sudah menyala. Berkat keuletannya dalam merawat pengolahan air ini dengan baik, ketersediaan air selalu cukup di Sekolah Cendekia BAZNAS.
Dirinya bersyukur bisa bekerja di Sekolah Cendekia BAZNAS, karena selama dua tahun bekerja dia dapat membantu menghidupi keluarganya di Kuningan, Jawa Barat. Selain itu menurutnya banyak ilmu yang bermanfaat karena dia selalu berbagi pengalaman selama berada di lingkungan SCB.
”Alhamdulillah bekerja disini sangat membantu sekali. Saya dapat membantu orang tua yang ibaratnya sudah sepuh. Terus kerja di sini paling nyaman, paling enak dibandingkan sebelum-sebelumnya,” ujarnya.
Terkadang ada beberapa kendala seperti kerusakan yang membutuhkan waktu, dan tidak bisa dilakukan sendirian, tapi dia selalu semangat menyelesaikan tanggung jawabnya.
Baca juga: Indra Sugiarto, Pengusaha dan Penulis Inspiratif Jebolan IPB University
Kendala lainnya dia selalu menemukan beberapa fasilitas seperti keran air yang rusak disebabkan beberapa siswa. Karena itu dia selalu mengimbau siswa untuk lebih menjaga fasilitas sekolah dan asrama di SCB.
Menurutnya siswa-siswi SCB baik, sopan, adabnya walaupun ada beberapa yang sedikit-sedikit ngeyel. Ia mewajarkan itu karena masih remaja. Dirinya menambahkan siswa-siswi SCB hafalannya bagus dan mereka siswa-siswa pintar.
Oleh karenanya dia akan memberikan pelayanan terbaik agar ketersediaan air dan listrik dapat lancar, sehingga membuat siswa nyaman belajar.
Beritaneka.com—Partai Keadilan Sejahterah (PKS) mengapresiasi sikap konsisten dan tegas PP Muhammadiyah dalam merespons berbagai isu-isu strategis nasional seperti isu pemberantasan korupsi, perlindungan HAM, demokrasi, Palestina dan keadilan ekonomi.
PKS dan Muhammadiyah memiliki kesamaan pandangan pada beberapa isu nasional. Dalam isu anti-korupsi misalnya. PKS dan Muhammadiyah memiliki satu kesamaan bahwa agenda pemberantasan korupsi tidak boleh dilemahkan.
“Kami memandang bahwa Tes Wawasan Kebangsaan juga sebuah kebijakan yang tidak tepat, karena membenturkan nasionalisme dengan hak beragama warga. Selain itu, Tes Wawasan Kebangsaan dalam penyelenggaraanya tampak terlihat ada upaya untuk semakin melemahkan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu, usai pertemuan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan jajaran PP Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Silaturahim dengan Sri Sultan dan PP Muhammadiyah, DPP PKS Perkenalkan Pengurus dan Lambang Baru
Dalam isu perlindungan HAM dan demokrasi, PKS-Muhammadiyah juga memiliki banyak kesamaan pandangan. Syaikhu berpendapat perlindungan HAM dan kualitas demokrasi di Indonesia semakin menurun. Dunia internasional juga mencatat hal yang sama bahwa demokrasi di Indonesia sudah masuk dalam kategori demokrasi cacat.
Transisi demokrasi di Indonesia gagal memasuki fase konsolidasi demokrasi yang matang dan sehat. Tampak ada upaya untuk melakukan putar haluan ke arah otoritarianisme seperti era Orde Lama dan Orde Baru.
“Dalam isu Palestina, kami sangat hormat dan bangga atas sikap Muhamamdiyah yang tidak hanya konsisten dalam sikap politik tetapi juga bergerak nyata dalam membantu suadara-saudara kita di Palestina dengan menggalang bantuan dana hingga mencapai sekitar 30 M lebih. Luar biasa! Semoga Allah SWT semakin memberikan keberkahan buat Muhammadiyah,” kata dia.
Dalam isu ekonomi, PKS-Muhamamdiyah juga banyak titik temu pandangan. Pandangan ekonomi PKS didasarkan kepada ekonomi konstitusi. Dimana keadilan dan kedaulatan ekonomi harus menjadi pedoman dan pijakan. Oleh karena itu, PKS konsisten menolak upaya liberalisasi ekonomi melalui UU Cipta Kerja.
“Kami menuntut keadilan ekonomi bagi para pekerja dan buruh yang dimarginalkan demi kepentingan investasi. Harus ada titik keseimbangan antara kepentingan pemodal atau investor dengan kepentingan pekerja dan buruh serta perlindungan lingkungan hidup,” ungkap dia.
Sikap Muhammadiyah yang tegas dalam penolakan RUU HIP, Penolakan PP soal Investasi Miras, Penghilangan Frasa Agama dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional, Hilangnya kewajiban pendidikan Pancasila dan bahasa Indonesia, iman takwa dan akhlak mulia dalam PP Sistem Pendidikan Nasional, sangat membantu PKS dalam perjuangan di parlemen.
Secara khusus, PP Muhammadiyah meminta kepada PKS agar setiap draf RUU yang bergulir di parlemen naskah akademik bisa disampaikan ke PP Muhammadiyah guna memberikan kajian dan masukan.
“Saya kira ini positif, Muhammadiyah memiliki 170 perguruan tinggi sehingga bisa membantu memberikan kajian yang lebih mendalam terhadap sebuah RUU,” kata dia.
Baca juga: Politisi PKS Dorong Pemerintah Perjuangkan Anggaran Pendidikan Agama yang Adil dan Memihak
PKS juga mendukung usulan PP Aisyiyah terhadap dua tokoh Aisyiyah (Hayinah dan Munjiyah) sebagai Pahlawan Nasional. Sebelumnya PKS juga mendukung pengusulan Mr Kasman Singodimejo sebagai Pahlawan Nasional. PKS siap menyampaikan aspirasi Muhammadiyah untuk diperjuangkan dalam proses politik di parlemen.
“Mohon doa dan dukungannya, saat ini kami sedang memperjuangkan RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama agar tidak ada lagi ketidakadilan hukum dan diskriminasi terhadap Ulama, Kiyai, maupun Cendekiawan Muslim, serta penodaan terhadap simbol-simbol agama. Juga, kami sedang memperjuangan RUU Larangan Minuman Beralkohol sebagai komitmen kita dalam menegakkan nahi munkar dan demi masa depan generasi bangsa ke depan,” kata dia.