Beritaneka.com—Pemerintah terus melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi agar terus berlanjut di Kuartal II dan selanjutnya. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 yang diandalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi, sampai dengan 11 Mei 2021 realisasinya mencapai 172,35 triliun rupiah atau 24,6% dari pagu Rp. 699,43 Triliun.
“Ekonomi Indonesia akan rebound di tahun 2021. Dengan kontraksi ekonomi di Q2-2020 yang sebesar -5,32%, PDB Harga Konstan (ADHK) di Q2-2020 turun menjadi hanya Rp2.589,8T. Jika PDB di Q2-2021 dapat dikembalikan ke level normal Q2-2019 saja (Rp2.735,4T), maka growth pada Q2-2021 sudah mencapai angka 6,3%. Kalau ditambah dengan berbagai extra-efforts yang telah dilakukan, maka optimis pertumbuhan di Q2-2021 bisa di kisaran 7%,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Naik, Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 31 Mei 2021
Airlangga menambahkan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif di lebih dari 60% Provinsi adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
“Perbaikan pertumbuhan Ekonomi sudah terjadi di berbagai Provinsi. 10 Provinsi yang sudah tumbuh Positif adalah Riau (0,41%); Papua (14,28%); Sulteng (6,26%); Jogja (6,14%); Sulut (1,87%); Sultra (0,06%); NTT (0,12%); Papua Barat (1,47%); Babel (0,97%); dan Malut (13,45%),” jelas Airlangga. Selanjutnya, Airlangga juga mengatakan bahwa ada 10 Provinsi yang menyumbang 77,71% terhadap total PDB nasional di Q1-2021.
Realisasi PEN kuartal II dengan rincian sebagai berikut:
o Realisasi Kesehatan Rp 24,90 T atau mencapai 14,2% dari pagu sebesar Rp.175,22 T;
o Realisasi Perlinsos Rp 56,79 T atau mencapai 37,8% dari pagu sebesar Rp.150,28 T;
o Realisasi Program Prioritas Rp 21,8 T atau mencapai 17,6% dari pagu sebesar Rp.123,67 T;
o Realisasi Dukungan UMKM dan Korporasi Rp 42,03 T atau mencapai 21,7% dari pagu sebesar Rp.193,53 T;
o Realisasi Insentif Usaha Rp 26,83 T atau mencapai 47,3% dari pagu sebesar Rp.56,72 T.
Sedangkan untuk penyaluran Perlindungan Sosial (Perlinsos), telah dilakukan upaya percepatan sehingga sampai dengan 11 Mei 2021 realisasinya sebagai berikut:
o Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai Rp. 13,83 Triliun atau 48,19% dari anggaran Rp. 28,71 Triliun;
o Kartu Sembako mencapai Rp.17,24 Triliun atau 38,20% dari anggaran Rp.45,12 Triliun;
o Program Bantuan Sosial Tunai (BST) mencapai Rp.11,18 Triliun atau 98,39% dari anggaran Rp.12,0 Triliun;
o Program BLT Desa mencapai Rp.2,51 Triliun atau 17,41% dari anggaran Rp. 14,4 Triliun.
Baca juga: Sektor Padat Karya Dapat Prioritas Vaksin Gotong-Royong
Di samping itu, perkembangan kinerja dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 10 Mei 2021 adalah sebagai berikut:
o Realisasi KUR Jan 2021 s/d 10 Mei 2021 sebesar 90,30 triliun rupiah (35,69% dari target 2021 sebesar 253 triliun rupiah), diberikan kepada 2,49 juta Debitur, sehingga total Outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar 232,24 triliun rupiah dengan NPL 0,71%
o Penyaluran KUR selama 2021 berdasarkan jenis, yaitu KUR Super Mikro (4,70%), KUR Mikro (62,07%), KUR Kecil (33,20%), dan KUR untuk PMI (0,02%). (ZS)