Beritaneka.com—Manajemen KB Bukopin menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini Kamis (17/6/2021) mengenai pengunduran diri Rivan Purwantono dari jabatan Direktur Utama. Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Tbk. Rivan A. Purwantono kini mendapat amanah memimpin PT Jasa Raharja (Persero).
Hari ini, Menteri BUMN memberikan penugasan kembali kepada Rivan Purwantono dalam RUPS PT Jasa Raharja (Persero) pada pukul 09.00 WIB mengangkat Rivan sebagai Direktur Utama. Atas pengangkatan ini, maka pada RUPST KB Bukopin menerima pengunduran Rivan.
Baca Juga: Masyarakat Berhak Tahu, Jangan Sembunyikan RUU KUP
Rivan Purwantono telah menyelesaikan tugasnya dalam penyelamatan dan recovery Bukopin pasca krisis tahun lalu. “Bagi saya, semua ini merupakan perjalanan hidup yang luar biasa, setiap tugas yang diberikan kepada saya merupakan mandat yang harus dijalankan sebaik mungkin,” kata Rivan dalam keterangan resmi yang kami kutip Kamis (17/6/2021).
Rivan bukan orang baru di KB Bukopin. Dia mengawali karirnya di Bukopin sejak 2006 dan menjabat sebagai Private Banking Group Head. Melalui tangan dinginnya terlahirlah inovasi satu bisnis baru dengan menciptakan Priority Banking dengan melakukan development, pengembangan segmen khususnya segmen consumer dengan beberapa tahapan yakni mass, personal hingga, prioritas.
Hampir 15 tahun menjadi bagian dari KB Bukopin, Rivan memiliki karir yang cukup melesat mulai menjadi kepala divisi, General Manager hingga menjadi Direktur.
Rivan dipercaya oleh Kementrian BUMN untuk menjadi Direktur Keuangan dan IT di PT KAI pada Mei 2020. Berbagai inovasi yang diciptakan merupakan bentuk kontribusi nyata yang diberikan Rivan meskipun hanya menjabat dalam kurun waktu 1 bulan 10 hari.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin: Potensi Radikalisme Menurun di Indonesia
Pada Juni 2020, Rivan kembali mendapat mandat dari Menteri BUMN untuk membantu penyelamatan Bukopin. Saat itu, Bukopin harus menghadapi krisis likuiditas, adanya pemberitaan negatif dan isu hoaks.
Menghadapi dinamika yang harus dihadapi Bukopin, membuat Rivan segera melakukan upaya penyelamatan. Rivan menyadari Bukopin membutuhkan dukungan dari seluruh pihak. “Menyadari Kondisi Bukopin saat itu, saya merasa dukungan dari seluruh pihak sangat penting. Dukungan Regulator (OJK), pemerintah, pemegang saham dan juga media hingga kerja keras karyawan sangat dibutuhkan”, kata Rivan.
Selama masa kepemimpinan Rivan sebagai Direktur Utama KB Bukopin, perseroan selama satu tahun terakhir telah melewati dinamika yang panjang yakni bank yang pernah mengalami krisis likuiditas. Berbagai upaya telah dikontribusikan Rivan untuk mengembalikan citra dan trust nasabah. Diawali dengan adanya private placement dari KB Kookmin hingga KB Kookmin resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali, proses rebranding untuk memperkuat brand image perseroan.
Baca Juga: Masa Depan, Bank Indonesia Punya Mata Uang Digital Rupiah
Naiknya peringkat Fitch Rating yang sebelumnya pada Agustus 2020 mendapat peringkat idAA- kini menjadi idAAA pada 21 Oktober 2020. Begitupun dengan peringkat Pefindo yang sebelumnya idAA meningkat pada Juni menjadi idAAA, adanya proses perbaikan internal control, pengembangan Infrastruktur IT menggunakan KB Generation System hingga adanya perdamaian antara Bosowa dan KB kookmin secara gradual berhasil mengembalikan kepercayaan dan trust nasabah.