Beritaneka.com—Universitas Mercu Buana (UMB) menyelenggarakan konferensi nasional komunikasi, selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 14-15 Agustus 2021. Acara ini berlangsung dengan daring dan mengangkat dua tema besar. Melibatkan mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMB sebagai panitia dan peserta.
Pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, dilansungkan seminar nasional bertajuk “Membangun Optimisme Komunikasi di Tengah Pandemi Covid-19”. Acara webinar ini menghadirkan Manteri Pendidikan Nasional, Nadiem Makarim yang diwakili Kepala Kopertis DKI Jakarta sebagai keynote speaker. Sedangkan untuk nara sumber menghadirkan Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Covid-19, Hery Tyanto, Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho dan Dosen UMB, Dr. Leila Ganiem, Msi. Acara ini berlangsung hingga pukul 12.30 WIB.
Acara selanjutnya, melibatkan mahasiswa dan dosen Magister Ilmu Komunikasi UMB, sebagai panitia dan nara sumber dibagi pada dua kegiatan, call paper dan social voluntering. Untuk kegiatan social voluntering melibatkan 23 kelompok kegiatan yang memaparkan berbagai tema berbasis komunikasi di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMB Gelar Diskusi Publik, Membaca Peta Pilpres 2024
Salah satu tema yang diangkat pada pelatihan social voluntering yang berlangsung Sabtu 14 Agustus 2021 adalah Kreatif Komunikasi Virtual dalam Pembelajaran. Acara ini menghadirkan pembicara dosen dan mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMB. Peserta webinar siswa SMAN 69 Kepulauan Seribu, Jakarta. Peserta yang hadir pada acara 123 siswa.
Acara dimulai dengan pemaparan dari Rizki Briandana Phd, dosen dan pakar komunikasi UMB, dengan tema Komunikasi Kreatif untuk Pemula. Pembicara selanjutnya, Zulkarmedi mahasiwa Magister Ilmu Komunikasi FIKOM UMB, menyampaikan materi pelatihan tentang Aplikasi Video Editing dalam Bingkai Jurnalistik. Sedangkan pembicara terakhir disampaikan As’ad dengan memberikan tema pelatihan Praktik Penggunaan FilmoraGo dalam Pembelajaran.
Kepala sekolah SMAN 69 Jakarta, Sunar Wibawa yang membuka acara mengatakan webinar yang dilakukan bekerjasama dengan UMB disaat pandemi merupakan langkah baik di tengah tantangan pembatasan pergerakan tatap muka. Webinar yang dilaksanakan dapat memberikan pencerahan untuk lebih kreatif dalam berkomunikasi.
“Untuk itu saya mengajak kepada siswa 69 untuk mengambil pelajaran dari webinar ini. Mendapat pencerahan bagaimana berkomunikasi lebih kreatif sehingga pesan-pesan pembelajaran mencapai tujuannya,” ujar Sunar.
Sunar menyampaikan terimakasih kepada UMB yang melakukan inisiasi webinar. Dia berharap dengan acara itu memberikan warna baru bagi siswa SMAN 69 Jakarta pemilik masa depan bangsa ini. Dia berharap kerjasama yang lain juga bisa dikolaborasikan dengan UMB selanjutnya.
Rizki Briandana menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan konferensi komunikasi nasional. Dalam materi yang disampaikan, Rizki menegaskan, di masa pandemi sering terjadi kesalapahaman dalam berkomunikasi. Untuk itu, perlu kreativitas dalam berkomunikasi sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami secara efektif oleh khalayak.
Ada tiga poin penting disampaikan Rizki dalam pemaparannya. Dalam proses pembelajaran daring, jelas Rizki diperlukan penyampaian komunikasi yang kreatif yang memiliki etika yang perlu dikedepankan. Seorang siswa yang berkomunikasi dengan gurunya dengan whatsup, perlu disampaikan dengan jelas dan penuh etika. Memperkenalkan diri dengan jelas dan menyapaikan pertanyaan dengan singkat dan padat tetapi sampai pada hal yang dimaksud.
“Siswa perlu mengedepankan etika dalam berkomunikasi lewat media sosial dan proses belajar mengajar lewat media daring. Ini harus diperhatikan dalam berkomunikasi agar maksud dan tujuan bisa tercapai,” tegas Rizki.
Baca juga: M. Qodari: Ada Tiga Skenario Pilpres 2024
Selanjutnya, Rizki menjelaskan apa yang dimaksud dengan berpikir kreatif. Proses ini merupakan cara berpikir diluar kebiasaan yang ada. Kemampuan yang timbul berdasarkan permasalahan yang kita hadapi. Ketika ada tugas belajar dari guru misalnya, maka seorang siswa harus bisa berpikir kreatif mengerjakan tugas itu, misalnya dengan media video. Medium perpaduan visual dan narasi. Tugas yang dikerjakan siswa dengan etika dan estetika dalam video itu, merupakan bagian dari komunikasi kreatif, yang memberikan respon yang efektif dalam berkomunikasi.
Nara sumber ketiga, As’ad masuk memberikan materi pelatihan media pembelajaran sebagai salah satu faktor pendukung untuk menumbuh kembangkan kreatifitas peserta didik terutama dalam pemenuhan tugas belajar, baik tugas yang bersifat mandiri maupun kelompok dan bahkan tugas praktik.
Salah satu media yang dapat dimanfaatkan, lanjut As’ad adalah media FilmoraGo. Media FilmoraGo adalah sebuah aplikasi edit video lengkap yang membolehkan peserta didik membuat komposisi yang cerdas dengan menggunakan setiap klip dari memori perangkat peserta didik. Tentu saja, selain video juga bisa menambahkan foto-foto ke tugas yang ada.
“Kekuatan utama dari FilmoraGo adalah alat ini sangat mudah digunakan. Disetiap sisi layar memiliki semua alat yang dibutuhkan, seperti transisi tambahan, memasukan trek-trek musik, menentukan tema-tema visual, dan masih banyak lagi. Dibagian tengah layar bisa digunakan untuk melihat peninjauan kembali proyek atau tugas yang sedang dikerjakan, dan bagian bawah adalah bagian untuk mengkontrol waktu/durasi video,” tegasnya.
Di akhir pemaparan, As’ad menghimbau pemerintah DKI Jakarta membantu anak-anak siswa di Kepulauan Seribu yang kesulitan berkomunikasi karena jaringan yang sulit. As’ad berharap Pemda DKI bisa menyiapkan infrastruktur telekomunikasi di Kepulauan Seribu yang bisa menjangkau semua pulau yang ada sehingga anak didik yang belajar secara daring bisa terbantu.