Beritaneka.com, Jakarta —Bank Indonesia (BI) berupaya mempersiapkan UMKM untuk bertransformasi menuju UMKM hijau. Tujuannya agar UMKM dapat meningkatkan daya saing dan berkontribusi dalam perekonomian di tengah gejolak ekonomi global.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono menyampaikan, sebagai langkah awal, BI menyusun kajian model bisnis pengembangan UMKM hijau, yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan pilot project dari pengembangan UMKM hijau, khususnya di sektor pertanian dan kerajinan.
“Implementasi dari UMKM hijau ini kami mengacu tetap pada tiga pilar kami yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan,” kata Doni dalam Seminar Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau, Senin (12/12/2022).
Baca Juga:
- Peran Pemerintah dalam Membangun Koperasi
- Pemerintah Prioritaskan Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Tahun 2023
- Presiden Serahkan 1,55 Juta Sertifikat Tanah untuk Rakyat
- Hadapi Krisis Global 2023, Presiden: Optimistis Namun Tetap Waspada
- Fokus APBN Beralih dari Pandemi ke Krisis Global
Pengembangan UMKM hijau sendiri merupakan salah satu implementasi dari framework kebijakan ekonomi dan keuangan hijau BI. Lebih lanjut Doni mengatakan, upaya dan proses transformasi hijau diterapkan BI baik dari sisi kebijakan maupun kelembagaan.
Dari sisi kebijakan misalnya. BI mendorong terciptanya pembiayaan yang berwawasan lingkungan melalui penerbitan peraturan rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV). Kemudian, ada pula green ratio, dan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM).
BI sendiri juga tengah mengembangkan instrumen pasar uang hijau dan beberapa ketentuan makroprudensial yang saat ini masih dalam tahap kajian atau pembahasan. Ini termasuk rencana untuk menyiapkan kalkulator karbon dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi masyarakat, lembaga, hingga perusahaan dalam melakukan kalkulasi emisi karbon yang dihasilkan.
Selanjutnya, dari sisi kelembagaan, BI berupaya untuk melanjutkan reformasi dari aspek tata kelola, manajemen risiko, strategis, serta performa dari indikator hijau. Ini, kata Doni, menunjukkan komitmen BI untuk mengawal transformasi hijau dari semua aspek.
Dia berharap adanya kajian model bisnis pengembangan UMKM hijau dapat menjadi dasar dalam implementasi pengembangan UMKM hijau binaan BI.
Selain itu, kajian tersebut nantinya dapat menjadi rekomendasi dan referensi bagi kementerian/lembaga, pemda, dan pemangku kebijakan dalam mengambil kebijakan dan implementasi dari program-program pengembangan UMKM hijau.