Beritaneka.com—Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mendapat sorotan publik. Penyebabnya, Anwar kritis terhadap penangkapan ulama oleh Densus 88.
Lebih jauh, Anwar mengklaim, Densus 88 bakal terus beraksi meringkus banyak ulama yang dianggap sebagai teroris. Penangkapan itu akan semakin marak menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. Pasukan antiterror itu akan akan lebih banyak lagi menangkap pemuka agama di Tanah Air.
Siapa saja ulama yang ditangkap? Anwar mengaku tidak tahu persis, tapi bisa saja dirinya, salah seorang ulama yang akan ditangkap dan target Densus 88.
“Saya yakin menjelang 2024 akan ada korban-korban lain, ulama yang akan jadi korban lain, dan bisa juga saya yang kena korban,” ujar Anwar, seperti dilansir dari Galamedianews, Sabtu (20/11).
Baca juga: Mahfud MD: Orang Madura Hebat-Hebat, Punya Tugas Harumkan Indonesia
Disisi lain, Anwar menilai, penangkapan para ulama justru akan menambah beban kerja bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya minta tolong lah pada Densus 88 ya, jangan memberatkan tugas Pak Jokowi, karena menurut saya tugas Pak Jokowi sebagai presiden sudah sangat berat. Dia dituduh macam-macam seperti kriminalisasi ulama, pertanyaan saya tau gak Pak Jokowi tentang hal itu, saya rasa Pak Jokowi tidak tahu,” terangnya.
Ulama yang dikenal sering bersuara lantang ini, meminta agar Densus 88 berhenti mengkriminalisasi para ulama, karena itu bukan perintah Jokowi.
Menurut Anwar, seharusnya, Densus 88 merangkul masyarakat guna mensukseskan visi misi dari pemerintahan Jokowi.
“Karena itu semestinya aparatur negara secara bersama-sama merangkul rakyat untuk mensukseskan visi dari pemerintah dan negara kita,” pungkasnya.
Baca juga: Mahfud MD Tidak Percaya Ada Uang Rp2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio
Pernyataan Anwar mendapat respon dari petinggi negra. Salah satunya datang dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Mahfud menilai, dalam negara yang menganut demokrasi, siapapun tak bisa melarang Anwar untuk berbicara, apalagi yang bersangkutan tidak pernah melanggar hukum.
“Kita tak bisa melarang KH Anwar Abbas ngomong. Selama ini dia tak melanggar hukum,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @mohmahfudmd.
Menurut Mahfud, Indonesia memerlukan orang seperti Anwar agar bangsa memiliki perspektif lain terkait masalah-masalah yang ada. Anwar, lanjut Mahfud, sama seperti Muhammad Said Didu yang kerap mengkritik Indonesia. Menurut Mahfud, Said Didu mengkritik dengan centil dan lucu.
“Sama dgn Pak @msaid_didu suka ngritik dgn centil dan lucu. Kita perlu dia biar ada pembanding,” tandasnya.