Beritaneka.com, Jakarta—Ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia. Pemanfaatan teknologi di bidang pertanian memegang andil besar dalam mewujudkan ketahanan pangan. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat meninjau Guler Farm Nature, di Desa Kandawati, Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2022).
“Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Wapres menambahkan, Indonesia kaya akan komoditas. Yang diperlukan hanyalah cara untuk terus berinovasi agar hasil produksi pertanian dapat berlimpah. “Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang. Itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Oleh karena itu, saya berharap terus dikembangkan. Jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Baca Juga:
- Penyidik DJP Sita 4 Truk Tangki BBM
- Progres Pengembangan Lumbung Pangan di Indonesia, Cek!
- Mentan Syahrul Yasin Limpo: Presiden Jokowi Arahkan Optimalisasi Lumbung Pangan
- Pemerintah Siapkan Insentif untuk Pelaku Usaha dan Investor di IKN
- BPOM Amankan 718.791 Vitamin Ilegal Online
Saat berada di Guler Farm Nature, Wapres mengapresiasi ide untuk mengubah lahan persawahan seluas 3 hektare menjadi tempat wisata merakyat yang menawarkan pesona pemandangan persawahan, dilengkapi dengan percontohan sistem digital farming dan rumah kaca sebagai edukasi kepada masyarakat, titik swafoto yang instagrammable, restoran, dan coffee shop.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan terus mengembangkan inovasi pertanian di seluruh daerah di Indonesia. “Wapres selalu perintahkan agar jangan cuma di tempat itu, di sekitarnya juga (dibangun). Kami siap,” kata Mentan Syahrul.
Mentan melaporkan, ketahanan pangan di Indonesia saat ini cukup baik dan telah diakui dunia. “Rice research international memberikan penghargaan kepada Presiden atas resiliensi dan sistem food security (keamanan pangan) di Indonesia,” kata Syahrul Yasin Limpo.