Beritaneka.com—Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2021dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang mengusung tema “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Dalam Pembukaan Musrenbangnas 2021 yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Istana Merdeka, Presiden RI Joko Widodo menegaskan pentingnya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas.
“Pertumbuhan ekonomi harus inklusif, harus menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah Sustainable Development Goals. Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antar daerah, atau desa dan kota,” tutur Presiden RI Joko Widodo, Selasa (4/5/2021).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menekankan pentingnya mewujudkan 2022 sebagai tahun pemulihan ekonomi, tahun bangkitnya Indonesia dari pandemi dengan sebagai landasan menuju Indonesia Maju pada 2045. Pemulihan ekonomi didukung oleh berjalannya reformasi struktural yang meliputi reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem perlindungan sosial, serta reformasi pendidikan dan keterampilan. Pemulihan ekonomi dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu pemulihan daya beli dan usaha serta diversifikasi ekonomi.
Baca juga: Safari Sumbar, Menteri Suharso Dukung Tenun Pandai Sikek Jadi Kawasan Wisata Tenun
“Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi tersebut, tantangan Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional, namun juga Transformasi Ekonomi dalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang. Transformasi Ekonomi ini dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu mengubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectorsdan meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor,” ujar Menteri Suharso yang mendampingi Presiden RI di Istana Merdeka.
Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan enam strategi besar dalam redesain Transformasi Ekonomi Indonesia pasca Covid-19, yang menggunakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goalssebagai instrumen utama. Keenam strategi ini merupakan “game changer” untuk menuju Indonesia Maju Sebelum 2045. Saat ini, Kementerian PPN/Bappenas sedang menyelesaikan rancangan Peta Jalan Transformasi Ekonomi Indonesia yang diharapkan akan selesai pada tahun ini.
“Indonesia perlu bekerja lebih keras dan segera melakukan penyesuaian dalam rencana pembangunan kita, termasuk melakukan desain ulang terhadap strategi transformasi ekonomi Indonesia pasca Covid-19. Kita perlu mempercepat vaksinasi Covid-19 menuju herd immunity, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan melakukan reformasi sistem kesehatan dengan meningkatkan keamanan dan ketahanan kesehatan. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap kondisi kesehatan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi,” tegas Menteri Suharso.
Baca juga: Menteri Suharso Tinjau Proyek Prioritas Nasional Danau Maninjau
Dalam agenda tahunan Kementerian PPN/Bappenas yang juga dihadiri Wakil Presiden RI K. H. Ma’ruf Amin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Suharsomenggarisbawahi kebutuhan negara untuk meraih pertumbuhan rata-rata 6 persen untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045.
Sebagai RKP tahun ketiga dalam konteks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, RKP 2022 dijabarkan dalam 7 Prioritas Nasional (PN), yaitu PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan; PN 2: Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan; PN 3: Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing; PN 4: Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan; PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar; PN 6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim; dan PN 7: Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
RKP2022 menetapkan sejumlah sasaran pembangunan, yakni Pertumbuhan Ekonomi 5,4–6,0 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka 5,5–6,2 persen, Tingkat Kemiskinan 8,5–9,0 persen, Rasio Gini 0,376–0,378, Indeks Pembangunan Manusia 73,44–73,48, Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 26,8–27,1 persen, Nilai Tukar Petani 102–104, dan Nilai Tukar Nelayan 102–105.
Menteri Suharso menekankan, untuk mencapai sasaran tersebut, transformasi ekonomi pada 2022 harus dilaksanakan secara inklusif dan terpadu, salah satunya dengan meningkatkan daya beli dan usaha. Selain itu, transformasi ekonomi juga didukung dengan diversifikasi ekonomi yang dilakukan dengan peningkatan nilai tambah, penguatan ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, dan peningkatan pemerataan infrastruktur, serta kualitas layanan digital.
Untuk memastikan implementasi amanat Presiden RI yakni “Making Delivered”, Kementerian PPN/Bappenas melaksanakan peran sebagai Clearing House dalam pelaksanaan Major Project PN RKP 2022 dengan menetapkan sejumlah prioritas, yakni Kawasan Industri dan Smelter, Peningkatan Peran UMKM, Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, Food Estate, dan Destinasi Wisata dalam PN 1; Major Project di Wilayah Papua dan pembangunan Ibu Kota Negara dalam PN 2; Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, Sistem Kesehatan Nasional, serta Reformasi Pendidikan Keterampilan dalam PN 3; Jaringan Utama Pelabuhan Terpadu serta Transformasi Digital dalam PN 5; juga Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dalam PN 6.
“Pelaksanaan Musrenbangnas ini sangat penting sebagai upaya untuk menghasilkan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2022 yang responsif dan mampu menghadapi tantangan yang sedang kita hadapi,” ungkap Menteri Suharso. (ZS)