Beritaneka.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan bernama Defend ID di Surabaya pada hari ini.
Presiden mengatakan sudah seharusnya Indonesia membangun kemandirian industri pertahanan untuk siap memasuki era persaingan baru dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok untuk menjaga kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Dan kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama tidak bisa sendiri-sendiri tidak bisa parsial, engga bisa. Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).
Baca Juga:
- Mudik Lebaran 2022, Cek Aturan Terbaru Perjalanan Dalam Negeri
- Menag Umumkan Jatah Kuota Haji Indonesia 100.051 Jamaah
- Mafia Minyak Goreng Terungkap, Kejagung Tetapkan Dirjen Kemendag Tersangka
- Mahfud MD: Jaga Moral Cegah Komunisme dan Radikalisme
- Putaran Ekonomi Libur Lebaran 2022 Diperkirakan Capai Rp72 Triliun
Presiden mengapresiasi pembentukan Defend ID oleh BUMN dan Kementerian terkait. Holding BUMN industri pertahanan terdiri dari PT Len Industri Persero, PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL Indonesia.
“Karena itu saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan defense industry yang bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu dan saya kejar-kejaran terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan,” jelasnya.
Presiden Jokowi berharap agar Defend ID dapat masuk ke jajaran Top 50 perusahaan pertahanan dunia. Serta dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)
“Ini saya catat janjinya janji ini saya catat Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan dunia pertama. Yang kedua akan terus mendorong peningkatan TKDN harus terus diperbesar terus dan menurunkan import alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpahankam) kita goalnya ke sana,” katanya.
“Saya minta TKDN produk-produk pertahanan unggulan terus ditingkatkan dari angka yang telah dicapai saat ini yaitu 41% agar bisa terus naik dan meningkat dan nanti pada akhirnya 100%,” katanya.
Peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan, kata Jokowi, harus dijadikan lompatan untuk bertransformasi membangun ekosistem ekonomi pertahanan yang kuat dan modern. Serta membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri dan diperhitungkan di pasar internasional.