Beritaneka.com—Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan fasilitas kesehatan untuk membantu dan menolong korban letusan Gunung Semeru, Jawa Timur. Kemenkes juga menyiapkan rumah sakit rujukan bila puskesmas tak mampu menanggulanginya.
“Menyiagakan dua puskesmas di Kabupaten Lumajang dan lima puskesmas di Kabupaten Malang. Menyiagakan RSUD Pasirian dan RSUD Lumajang sebagai RS rujukan,” demikian kami kutip dari data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Minggu (5/12/2021).
Dalam data juga disebutkan, jika korban yang mengalami luka bakar dan membutuhkan trauma healing akibat erupsi Semeru, akan dibawa ke rumah sakit rujukan lainnya.
Baca Juga: Sebanyak 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Letusan Gunung Semeru
“Melakukan rujukan korban luka bakar di bawah 20 persen dan tindak trauma ke RS Kepanjen dan RS Wave. Melakukan rujukan korban luka bakar di atas 20 persen dan terdapat trauma inhalasi kr RSSA,” bunyi data tersebut.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 13 orang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, informasi tersebut dia terima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto yang bertolak ke lokasi bencana.
“Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 WIB dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Abdul Muhari menyebut, dari 13 jiwa meninggal, baru dua yang terindentifikasi. Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Dia mengatakan, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Baca Juga: Jelang Nataru, 4 Ruas Jalan Tol Diberlakukan Ganjil-Genap
“Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil,” kata dia.